Все главы Penguasa Tujuh Benua : Глава 41 - Глава 50
112
Ch. 41 - Moonlight Shadow
Lan Xiaoyan menggenggam erat pedang di tangannya, pedang tersebut dialiri qi yang berpusat hanya di tangan pemuda itu. Dia mengangkat perlahan pedang hingga tepat di atas kepala membentuk setengah bulan sabit.Han Xiong tidak bodoh, dia kenal jurus seperti apa yang sedang digunakan Lan Xiaoyan. "Bukankah itu teknik dari Lembah Seribu Pedang yang sudah tutup seratus tahun lalu? Bagaimana mungkin mereka masih memiliki murid?"Namun detik itu Han Xiong tambah yakin bahwa Lan Xiaoyan menipunya dengan penampilan padahal umurnya lebih dari seratus tahun.Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan Han Xiong kembali menggunakan jurus terkuat miliknya. "Demon Sword Style - Eclipse!"Kilatan cahaya merah mematikan kembali muncul, serangan berupa petir merah menghancurkan seluruh ruangan, menembus tanah dan udara hingga suara gemuruh terdengar menggelegar. Lan Xiaoyan membalas serangannya menggunakan satu dari enam jurus yang diajarkan Feng Guang. Bilah pedangnya bersinar dengan cahaya emas yang menak
Читайте больше
Ch. 42 - Jatuhnya Pemimpin Iron Spear Clan
Bilah pedang yang tajam meneteskan darah, terlihat pantulan sesosok laki-laki yang berdiri tegap membelakangi Lan Xiaoyan. Tubuh kekarnya masih mampu berdiri bahkan setelah Lan Xiaoyan menggunakan segenap kekuatannya.Han Xiong menarik sudut senyumnya perlahan."Boleh juga jurusmu. Sayangnya itu tak akan cukup untuk menjatuhkanku.""Aku belum bilang ini sudah selesai."Pedang indah di tangannya perlahan dimasukkan kembali ke sarungnya, Han Xiong melirik dengan ekor mata melihat Lan Xiaoyan masih memegang senjata itu dan sebuah kekuatan membuat bola matanya melebar perlahan hingga dia tersadar"White Fang."Han Xiong melihat sinar muncul menyilang di dadanya secara tidak terduga, dia mendongak ke atas melihat kekuatan yang jauh lebih besar dari yang pernah Han Xiong lihat sebelumnya. Tiga kilat emas bercahaya menyambar dari langit-langit ruangan, memutari seluruh tempat dan menyentaknya dalam sekali sambaran mematikan. Bersamaan dengan itu pula tebasan silang menembus dalam ke daging d
Читайте больше
Ch. 43 - Melarikan Diri
Butir-butir debu berjatuhan dari langit-langit mengenai wajah lelaki dengan bekas luka di sekujur tubuh, dadanya naik turun sampai tidak lama kemudian kedua mata yang terpejam terbuka lebar dipenuhi kemarahan.Laki-laki itu belum kalah. Dia bangkit sambil menggeram kesal ketika menyadari pemuda itu tidak ada lagi di sana, Han Xiong mengambil tombaknya yang terlempar cukup jauh dan berjalan ke arah para penjaga yang pingsan. Dia menginjak-injak bawahannya dengan mata dingin.Penjaga yang sekarat meronta kesakitan, tangannya mencoba mengais-ngais namun Han Xiong tidak menunjukkan belas kasih dan semakin menginjak lukanya.Han Xiong berteriak dengan keras. "Turunkan gerbang pintu cadangan, jangan biarkan para bajingan itu keluar!"Suaranya menggema sangat keras, puluhan penjaga bangkit menuruti perintah sang pemimpin. Han Xiong menatap lurus ke depan dengan tatapan memburu."Takkan kubiarkan kau lepas, bocah sialan..."*Pedang di tangan Feng Guang meneteskan darah setelah memakan korban
Читайте больше
Ch. 44 - Terjebak dalam Kepungan Api
Lan Xiaoyan, Lao Zhan dan Oak kejar-kejaran dengan api yang semakin membara dan bangunan yang mulai runtuh. Suara dentuman bersama tawa Lan Xiaoyan menggema keras, pemuda itu tampaknya sangat menikmati kekacauan di belakangnya meskipun nyawa mereka juga sedang terancam.Lao Zhan menggemerutukkan giginya dengan kesal, dia tidak habis pikir pada isi kepala Lan Xiaoyan. Di sisi lain luka di dadanya kembali mengeluarkan darah karena dirinya terlalu banyak bergerak. Kakinya sempat tersandung tiang yang jatuh namun Lan Xiaoyan menahan lengan bahunya dan menyeretnya keluar."Ini baru namanya pesta! Ahahaha!""Dasar orang gila." Lao Zhan mengumpat ketika melihat apa yang terjadi di belakangnya, puluhan penjaga Iron Spear Clan juga kejar-kejaran dengan api. Dua di antaranya kehabisan tenaga dan berakhir ditelan kemarahan si jago merah.Saat ini ruang bawah tanah sudah tidak aman. Mereka harus mencari tempat di mana api-api ini tidak bisa mengejar.Tidak kurang dari sepuluh detik, Lan Xiaoyan t
Читайте больше
Ch. 45 - Situasi Genting
"Dasar tikus-tikus keparat..."Lelaki tersebut menopang tubuhnya dengan tombak baja kebanggaannya, tubuhnya terluka cukup berat namun dia masih bisa bergerak, sinar mata membunuh miliknya menatap nyalang ke arah semua orang yang berusaha melarikan diri darinya."Kalian pikir kalian siapa, berharap hidup di luar dengan bahagia? Tanpaku kalian hanyalah pecundang! Bersyukurlah, kalian seharusnya senang menjadi budakku!" bentak lelaki itu, yang membuat pria dan wanita budak menundukkan kepala. Secara tidak langsung mereka tunduk pada perintah Han Xiong karena takut. Lan Xiaoyan menyatukan alisnya kesal."Kembali padaku sekarang atau aku akan membunuh kalian beserta keluarga kalian!"Lao Ning dan Lan Xiaoyan menatap satu sama lain, para budak mulai terpengaruhi kata-kata Han Xiong karena mereka sangat ketakutan. Orang-orang itu bertukar pandang sesaat lalu akhirnya satu per satu pergi dari sisi Lan Xiaoyan dan kembali ke Han Xiong.Lan Xiaoyan menahan dada laki-laki bertubuh ringkih, "Apa
Читайте больше
Ch. 46 - Hukum Karma
Lan Xiaoyan sebenarnya tidak begitu mengenal perempuan tersebut, tetapi dia sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan anak Zhuge Liang. Pemuda itu berseru."Oi, kau yang menyusup ke gudang harta karun waktu itu, 'kan? Terima kasih, sudah menyelamatkan adik kecil itu, dan juga terima kasih berkatmu aku bisa membawa harta karun mereka hahahaha," tawanya tanpa rasa bersalah. Perempuan itu memelototkan matanya canggung, mulut pemuda itu baru saja membocorkan rencananya. Feng Guang sama kagetnya seperti perempuan itu."Bagaimana bisa seorang pencuri menyebutkan barang curiannya?" Lao Ning menggumam bingung. "Gudang harta karun?" Han Xiong mencoba mengingat sesuatu kemudian tombak di tangannya dihentakan keras, air mukanya menjadi lebih serius. "Jangan-jangan kau bukan bagian dari aliansi mereka, melainkan seorang kiriman dari organisasi tertentu? Jangan bilang tujuanmu adalah mencuri benda itu?"Perempuan itu mundur ketakutan.Han Xiong membunyikan lehernya berniat menghajar per
Читайте больше
Ch. 47 - Penghuni Makam Misterius
Tiga kali dentuman gemuruh menggema membuat tanah bergetar hebat, Gunung Gui Shan menunjukkan kekuatan aslinya, menciptakan amukan yang menggelegar. Sementara itu petir-petir menyambar dataran luas.Jinglu dan Xiong berusaha mati-matian mendorong sekat pelindung Gunung Gui Shan yang keras yang di saat yang sama melukai tubuh mereka hingga membuat Jinglu terjatuh. Siluman itu mencoba berdiri dan kembali mendorong sekat sekuat tenaga. Dia yakin Lan Xiaoyan bisa keluar dari tempat ini.Sejak awal kedatangan Lan Xiaoyan ke Gunung Gui Shan, Jinglu dan Xiong diam-diam selalu memperhatikannya yang setiap hari mencoba menghancurkan sekat ini sendirian. Sejak Lan Xiaoyan masih berusia enam tahun, tujuh tahun, tahun berikutnya dan sampai sepuluh kemudian dia masih melakukan hal yang sama tanpa peduli nyawanya. Setiap kali Lan Xiaoyan terluka kedua siluman itu membawanya ke rumahnya dan meninggalkannya seperti tidak ada yang terjadi. Karena pada dasarnya Jinglu dan Xiong merupakan salah satu
Читайте больше
Ch. 48 - Kawanan Tak Terduga
Bunyi derap langkah kaki menggema. Ruangan lantai atas terdengar sangat berisik. Bunyi pertarungan yang menghebohkan membuat langit-langit ruang bawah tanah bergetar. Dini hari yang mencekam di markas Iron Spear Clan menyisakan ketakutan di wajah semua orang yang terjebak di ruang bawah tanah. Lan Xiaoyan menengadah beberapa lama tanpa mengeluarkan kata-kata, dia hanya fokus mendengarkan apa yang berada di atas sana sembari menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sebuah senyum tipis timbul di kedua sudut bibirnya. Pemuda itu sepertinya tahu siapa yang menimbulkan kegaduhan di atas sana, tidak mungkin dia melupakan 'suara' mereka, suara yang selama sepuluh tahun selalu didengarnya siang dan malam."Apa yang terjadi?" Lao Ning bertanya keheranan, sama halnya seperti yang lain. Mereka tidak kunjung mendapatkan petunjuk akan apa yang terjadi di atas selain kegaduhan dan getaran yang kuat. Tidak perlu menjelaskannya lagi, semua orang langsung tahu penyebab kericuhan tersebut s
Читайте больше
Ch. 49 - Ikatan Persaudaraan yang Putus
"Singkatnya siluman yang sangat kuat dari makam misterius menitipkan ini dan membebaskan kami.""Baiklah, aku mengerti!" Lan Xiaoyan menyambutnya dengan senang hati.Sejenak Feng Guang menatapnya tidak yakin, "Kau tahu apa kegunaan permata itu?""Tidak.""Jadi letak mengertinya ada di mana?"Pemuda itu menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal sambil tertawa. "Pak Tua Feng pasti tahu kegunaannya, hehehe.""Jawabanmu sederhana sekali."Lan Xiaoyan tetap menjadi Lan Xiaoyan. Feng Guang tidak heran lagi dengan kelakuan ajaib pemuda itu.Lan Xiaoyan mengalihkan pandangannya ke depan, sesaat teringat masa kecilnya di mana para siluman itu hampir memakannya tapi sekarang justru mereka yang telah menyelamatkan nyawanya. Sadar keadaan semakin terjepit, pemuda itu berseru keras."Kita tidak punya waktu banyak! Semuanya, kita harus segera kabur dari tempat ini!"Para siluman serigala memberikan tumpangan untuk para wanita dan beberapa orang yang terluka sementara Jinglu membawa anak-anak kecil
Читайте больше
Ch. 50 - Tangisan Lao Zhan
"Tidak mungkin..." Suaranya bergetar. Lan Xiaoyan berlari cepat ke arah Lao Ning. Semua orang yang berhasil sampai di pintu menyaksikan dua saudara yang saling terikat satu sama lain kini berakhir tragis. Anak gadis Zhuge Liang hendak berlari ke dalam namun para wanita menahannya. Dia menangis sangat kencang.Lao Zhan diam membeku. Selama ini dia berpikir adiknya lah yang harus dilindungi, namun pada akhirnya Lao Zhan tersadar selama ini Lao Ning yang selalu mencoba melindunginya."Kakak..." Air mata hangat mengalir ke tangan Lao Zhan yang dingin. "Aku... aku tidak ingin kau melupakan keinginan kita... Jika kau melupakannya... kau akan melupakanku juga...." Darah mengalir dari mulut Lao Ning, tangannya mencoba meletakkan tangan Lao Zhan di pipinya. "Bawa aku... melihat mimpi-mimpi kita...."Matanya memanas, Lao Zhan tidak bisa memikirkan apa pun lagi. Air matanya jatuh membasahi pipi Lao Ning yang menarik napas tersengal-sengal. Bahkan kini Lao Zhan tidak peduli jika Walikota Daoluo
Читайте больше
Предыдущий
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status