Semua Bab PEMBALASAN SANG JENDRAL: Bab 11 - Bab 18
18 Bab
Mantan Asisten Tuan Jean
Tetapi baru saja... Hana melakukan itu di kamar mandi ... Tentu saja Hana juga wanita biasa yang memiliki kebutuhan biologis. Tetapi kenapa dia berinisiatif meminta George untuk mengambilkan celana dalamnya? Apa jangan-jangan Hana juga mulai bergejolak? Apa dia belum puas dengan yang tadi? Kenapa dia tidak seperti biasanya? belum lagi dengan pakaian dalam itu. Apa jangan-jangan Hana... George tak kuasa menahan pikirannya yang carut marut. "Buka pintu? Kenapa tidak Bapak George saja yang ke dalam?" ucap Hana, lembut memanja. Bak disiram seember air panas. Kepala George tiba-tiba memanas seiring gejolaknya yang semakin panas. "Ba-baik. Aku ke dalam ya," ucap George, bergetar. George segera membuka pintu kamar mandi dan seketika terkejut. Ternyata Hana berada di dalam ruangan yang tertutup tirai. "Taruh saja celana dalamku di belakang pintu Pak, maaf ya aku menyuruh Pak George, " ucap Hana. George yang terbakar tiba-tiba seperti disiram air dingin. Fantasi liar George langsung
Baca selengkapnya
Aku ingin membunuhnya
"Aku baru saja menerima kabar dari Harry. Bahwa aku adalah anak seorang konglomerat bernama Jean Corner. Dan apakah benar seluruh keluargaku telah tewas di tangan musuh-musuhku. Padahal selama ini aku tidak merasa mempunyai masalah dengan orang lain," ucap George, dengan cepat. "Kalau memang benar aku memiliki musuh, tolong sebutkan mereka siapa.""Yang saya tau. Musuh terbesar keluarga anda adalah lawan politik Tuan Jean Corner yang juga merupakan ketua mafia terkuat di negeri Rein. Mereka memiliki koneksi yang kuat antar mafia di seluruh negeri dan juga bekerja sama dengan para pejabat berhaluan kiri untuk berusaha merebut kekuasaan," ucap Sang mantan asisten pribadi Jean Corner. "Jadi Ayahku juga merupakan pemangku kekuasaan?""Lalu apa nama mafia yang kau sebutkan terkuat itu?" tanya George, penasaran. "Nama mafia itu adalah De Sisilia. Mereka adalah mafia penyelundupan narkoba terbesar di negeri ini Tuan, dan ketua mafia itu bernama Matteo. Kini dia menjabat sebagai Mentri perd
Baca selengkapnya
Mimpi Buruk Matteo
Mendengar apa yang diucapkan George, membuat sang Komandan terkejut. "Ti-tidak. Saya tidak mungkin membiarkan Bapak Menteri dibunuh oleh anda," Lalu dengan segera sang Komandan memerintahkan anak buahnya."Cegah dia. Jangan sampai kejadian tidak diinginkan terjadi di sini!""Siap komandan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah memegangi kedua tangan George. Namun kekuatan dua pria bertubuh kekar itu pun tak sanggup mengalahkannya. George dengan mudah menjatuhkan kedua penjaga tersebut. Dua pria itu jatuh tersungkur setelah kedua tangannya dipelintir oleh George. Melihat kedua anak buahnya tak berdaya, Sang Komandan mengarahkan sepucuk senjata ke arah kepala George. "Jangan bergerak. Atau peluru ini akan menembus kepala anda Jenderal," ancam sang Komandan. "Kamu berani melawanku?!" seru George, membentaknya. "Hahaha ... kau pikir saya akan menurutimu?! saya sudah mengabdi kepada Tuan Matteo selama 10 tahun. Dan aku tidak akan mengkhianatinya,""Dan saya juga yang me
Baca selengkapnya
Menjemput Matteo
George hanya diam mendengar ucapan tak berguna dari mulut Matteo. Tak berselang lama, sebuah mobil berwarna biru dengan pengawalan ketat datang, lalu memarkir di depan rumah dinas Matteo. Di depan rumah dinas itu. Suasana telah ramai dipenuhi para prajurit bersenjata lengkap. Seorang pria bertubuh tegap dengan baju dinas lengkap dengan lencana keluar dari mobil yang dijaga ketat oleh beberapa ajudannya. Ia memperhatikan sekitar yang dipenuhi oleh prajurit bersenjata lengkap. hal itu membuat Sang Brigadir Jendral bertanya-tanya. Matteo berjalan tergopoh gopoh keluar rumah dan menyambut Brigjen Hady. "Selamat pagi Brigjen Hady, saya sudah menunggu kedatangan anda, saya ingin menunjukkan bahwa ada salah satu oknum tentara yang mencoba mengusik rumah saya!"Brigjen Hady tampak mengerutkan keningnya. "Tapi, sebelumnya saya ingin bertanya dulu dengan anda. Ada kejadian apa hingga banyak tentara bersenjata lengkap di sekitar sini?" tanya Brigjen Hady. "Saya tidak mengerti mengapa ok
Baca selengkapnya
Pembalasan
Pasukan militer seletika bersiap siaga. Lalu bersembunyi di balik mobil lapis baja. Tampak sekelompok orang berdiri di sudut jalan. Mereka tampak seperti seorang tentara dan terlihat bersenjata lengkap. Tiba-tiba seseorang menembakkan senjata ke udara. Hal itu memicu tindakan balasan dari pasukan George. Seketika tembakan balasan dilepaskan oleh salah satu anggota. George lantas memberikan komando melalui HT. "Tenang! jangan bertindak gegabah! Kita beri waktu agar mereka pergi sebelum kita membalasnya!""Siap laksanakan Jenderal!" Jawab pasukannya. Namun di saat para pasukan militer telah menahan. Seorang mafia tersebut melakukan tindakan nekat dengan mencoba masuk ke dalam barisan pasukan. Tiba-tiba, suara histeris terdengar dari dalam rumah. "Tolong!" "Tolong!"Suara itu semakin jelas terdengar. Dan seketika muncul seorang pria menodongkan senjata di atas kepala seorang wanita paruh baya. Ternyata wanita itu adalah Jenny. Alangkah terkejutnya George mengetahui hal itu. I
Baca selengkapnya
Kembali Memimpin Satuan
Matteo tersenyum kecut, tampak ia sedang menahan rasa sakitnya. Namun ia berusaha berdiri tegak. Dengan posisi menantang.Walau kakinya meneteskan darah, Matteo berjalan dengan menyeret satu kakinya menghampiri George. Mereka saling berhadapan dengan membusungkan dada."Kau ingin menghabisi ku? Hahaha! Jangan bermimpi!" Matteo meremehkan. Tiba-tiba ia menyemburkan air liur dari mulutnya.Cuih!George seketika mengelak dengan memiringkan badan menghindari cipratan air liur. Lalu ia kembali tegak.George masih menatap tajam, lalu berkata, "Kau pikir kau hebat?!""Ini untuk Ayah Dan Ibuku!"Cekrek! (Suara senjata yang dikokang)Tiba-tiba ia mengarahkan senjata ke kepala Matteo. Dan Matteo merespon dengan mengarahkan senjata ke kepala George. Mereka saling menodongkan senjata."Ayo, tembak! Haha!" Teriak Matteo, terus menantangnya. Kecepatan tangan mereka sangat dipertaruhkan dalam situasi ini.Sementara di luar bangunan tua itu, suara tembakan terdengar saling bersautan. Di dalam se
Baca selengkapnya
Kembalinya Perusahaan Milik George
Sementara itu di saat George baru sampai di Markas besarnya. Seorang Pengawal seketika membukakan pintu mobil dan menyambut kedatangan Sang Jenderal. Di depan kantor, telah berjejer rapih para prajurit penjaga. "Kepada Panglima besar, hormat gerak!" seru seorang prajurit di ujung barisan. Mereka serentak melakukan penghormatan militer. George membalas memberikan penghormatan. Lalu melangkahkan kaki menuju ke pusat halaman markas. Secara tak sengaja, Veronica mengendarai mobil di depan markas. Ia tak sengaja melihat suaminya yang tengah disambut oleh puluhan prajurit. "Loh, itu kan George? benarkah dia?!"Lalu Ia mengucek matanya untuk memastikan. "Tidak mungkin. Dia tidak mungkin memiliki pangkat setinggi itu! dia kan cuma pengangguran ..." Ucap Veronica dengan memandang penuh keheranan.Di halaman kantor, Seorang Letnan Kolonel menyodorkan tangan kepada George. "Selamat Siang Jendral, kami sangat senang anda telah kembali lagi ke dalam kesatuan," ucap Letkol Herry. "Terima k
Baca selengkapnya
Ucapan Benny (Kakak Kandung Veronica) Akan Mempermalukan Diri Sendiri
Semua mata tertuju pada selembar surat yang dibawa oleh sang Menteri.Lalu Menteri pertahanan berkata, "Jendral George. Ini adalah surat penyerahan kekuasaan atas semua perusahaan milik anda. silahkan ditandatangani,"Sang Menteri menyodorkan surat itu ke hadapan George.Lantas ia menerima surat tersebut dan membacanya secara seksama.Mata George pun berbinar. Merasa tak percaya. Seakan semua adalah mimpi yang terwujud jadi nyata dalam sekejap mata.Setelah penandatangan selesai, seluruh pejabat di ruangan itu bertepuk tangan. Menandakan kini George telah kembali menjadi pemilik perusahaan yang sah."Selamat Jenderal, kini kepemilikan Harvest Group telah kembali ke tangan anda. Semoga kejayaan perusahaan anda senantiasa bersinar kembali," ucap Menteri pertahanan, seraya berjabat tangan dengan George.George tampak tersenyum sumringah menerima jabat tangan dari sang Menteri seraya berkata, "Terima kasih banyak sudah memberitahukan saya. Saya sangat mengapresiasi atas kejujuran Bapak da
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status