Semua Bab Kubalas Perbuatan Keluarga Suamiku : Bab 51 - Bab 60
113 Bab
kenyataan
“Mbak jangan berasa seperti orang yang nggak butuh uang karena Mbak Minah juga nggak minta yang muluk-muluk kok. Dia ikhlas Mas Ahmad tetap berada di sini dan menemani Mbak sampai tua, bahkan rela berbagi meskipun harus membayar kita untuk biaya hidup setiap hari. Apalagi yang harus diperhitungkan dan dipikirkan?""Ya ampun, bocil! Di dunia ini nggak ada yang gratis dan semuanya itu harus ada pengorbanan juga timbal baliknya!" Jawabku."Tapi, enak tahu bisa mendapatkan uang tanpa harus kerja susah-susah jualan Sempol. kan?"Kutatap wajah adik iparku ini, Kenapa bisa bocah sekecil itu mengatakan hal tidak bermoral seperti ini. Itu artinya mereka sudah berkonspirasi untuk menjual suamiku kepada wanita ulat bulu itu dan aku sangat tidak terima. Aku yakin Mas Ahmad berontak dengan hal ini dan aku yakin dia pasti menyembunyikan sesuatu yang aku sendiri tidak tahu. Sekarang, aku ingin tahu sejauh mana mereka melakukan rencana ini. Aku harus berpura-pura menerima dan melakukan kesepakatan de
Baca selengkapnya
bohong
"Tentu saja tidak, aku sudah mempunyai istri sepertimu Kenapa harus mencari wanita yang lebih sempurna dari mu? Minah hanyalah masa lalu dan kedatangannya saat ini hanya untuk membantu ibu dan Mbak minta sedangkan aku hanya disebut jadikan sebagai objek sasaran mereka untuk melunasi hutang.""Maksudnya?" tanyaku heran."Sebenarnya rumah ini dan juga tanah yang ada adalah milik dari keluarga Minah. Selama ini kita menumpang dan berhutang kepada mereka. Minah dan keluarga nya ingin ibu dan Mbak Mita keluar dari rumah ini jika tidak bisa mengembalikan uang yang pernah digunakan oleh Bapak saat masih hidup. Minah hamil tetapi tidak mempunyai suami sehingga dia memintaku untuk bertanggung jawab. Jadi, terjadilah kesepakatan itu dan akhirnya Mas harus menyetujui Kalau Mas harus ada di samping Minah sampai kapanpun jika dibutuhkan.""Jadi lelaki yang kemarin datang itu?""Ayah Minah, dia yang punya tanah ini dan dia pula yang melakukan perjanjian saat malam itu. Mungkin kamu tidak mendengark
Baca selengkapnya
pergi
"Maaf kan Mas, Dek. Mas akan antar kamu ke rumah abang dan akan meminta izin untuk menitipkan kamu ke rumah mereka dengan alasan merantau. Mas akan pastikan kebutuhan kamu selama di kampung halaman tercukupi. Mas janji itu," ucapnya."Gak perlu! Itu akan sangat menyakitkan hati abang-abang ku dan mungkin saja mereka akan bertanya banyak hal seperti ini jika tahu aku pulang diantar untuk hal semacam itu. Mas kan sudah janji, lalu buat apa menambah dosa dengan kebohongan-kebohongan lagi? Kebohongan kecil akan menjadi sebuah kebiasaan yang memicu kebohongan besar dan Nina nggak mau kalau Mas melakukan dosa yang lebih banyak. Mas tidak perlu khawatir untuk mencari Nina. Mungkin, Nina akan bekerja setelah ini. Nina akan bekerja untuk mencukupi kebutuhan Nina sendiri di luar sana. Anggap kita bukan siapa siapa, agar saat Mas sudah jauh mas bisa menyadari Apa arti sebuah pengorbanan."Aku bangkit, melepas mukena dan Mas Ahmad memelukku. Dia Justru malah menangis di pelukanku membuatku semaki
Baca selengkapnya
bercerita
"Kok bisa?" tanya Bang Ashraf yang terlihat sangat kaget."Ya bisa dong, sepertinya memang ini sudah rencana Tuhan untuk membuatku lebih strong jadi wanita degan gelar istri yang belum mempunyai anak sama Mas Ahmad Setelah 5 tahun menikah."Aku menceritakan semua yang terjadi malam itu dan Bang Ashraf terlihat diam sambil mendengarkan semua ceritaku. Percakapan kami terhenti saat Tania masuk ke dalam ruangan untuk memberikan daftar pasien hari ini."Saya mengganggu ya Dok?" Tania tersenyum kepada kami berdua."Kamu kan sudah biasa mengganggu, jadi biasa saja," kekeh Bang Ashraf. "Pasien sudah banyak ya?""Lumayan. Ini daftarnya. Mau mulai pemeriksaan atau mau melanjutkan perbincangan dengan Suster Nina nih?" ledek Tania."Silakan mulai saja karena kami memang sedang menunggu kamu datang ke ruangan ini," jawab bang Ashraf yang sudah mulai serius untuk profesinya dan pekerjaannya hari ini.Aktivitas pagi ini kami mulai seperti yang kemarin sudah dikerjakan. Aku menemani Bang Ashraf mem
Baca selengkapnya
sedih
Aku mendengar bahwa operasi Minah berhasil dengan baik dan anak pertamanya sudah dilahirkan secara sesar setelah penanganan yang gawat itu pulih. Kondisinya juga stabil membuat aku menjadi was-was mendengarnya. Pernah aku berdoa untuk kematiannya tetapi saat melihat dia kesakitan ketika hendak dioperasi membuatku menarik ulang doa burukku. Aku sadar bahwa doa buruk akan berbalik kepada diri sendiri dan aku pun mengulang doa itu akan memberikan Minah keselamatan dan anaknya juga bisa dilahirkan dengan selamat.Bayi berjenis kelamin laki-laki itu kini berada di ruang NICU. Kondisinya cukup stabil dan berat badannya juga normal. Aku melihat dengan mata kepala sendiri bahwa suamiku mengadzankannya. Air mataku menetes dan rasanya nelangsa sekali mendengar suamiku mengajarkan anak yang bukan lahir dari rahimku. Aku mengusap perutku dan berandai-andai jika ada buah hati kami yang hadir ke dunia ini lewat rahimku pastilah hidup kami sangatlah sempurna. Namun, semua ini sudah takdir yang har
Baca selengkapnya
teringat
.Malam ini udara begitu dingin dan aku merasa sepi Tidak seperti biasanya. Membayangkan wajah Mas Ahmad yang begitu bahagia dengan kelahiran anak laki-laki Minah membuatku terus saja ternyata tentang mimpi dan harapan Mas Ahmad untuk memiliki anak. Sepertinya laki-laki muda sekali untuk melupakan janji dan perasaannya jika sudah lama tidak bersama dan itu yang membuatku khawatir jika aku terlalu lama meninggalkan Mas Ahmad. Namun, kembali untuk saat ini Tentu saja tidak mungkin. Ada banyak pertimbangan dan tentu saja resiko yang cukup berat jika sampai aku kembali ke rumah itu."Ngapain di luar begitu? Cari penyakit nggak perlu semalaman berdiri di balkon, datang ke rumahku dan bilang sama ibuku bahwa kamu kembali dekat denganku sepertinya sepadan dengan cara kamu mencari penyakit begitu. Itu adalah satu-satunya penyakit yang bikin kamu nggak bisa tidur semalaman."Aku membaca pesan yang dikirimkan oleh Bang Ashraf ke dalam ponsel yang sedang aku genggam. Aku menengok ke bawah dan mel
Baca selengkapnya
sedih
Pagi ini Aku merasa sangat lesu dan tidak bersemangat banget karena masih kepikiran tentang kelahiran anak lelaki Minah yang sangat disayang oleh Mas Ahmad. Masih saja hati ini inginkan buah hati yang tumbuh di rahim agar Mas Ahmad bisa mempunyai cinta yang khusus kepadaku dan anak-anakku nanti. Sayangnya harapan itu seperti sirna apalagi ketika pagi ini beberapa dokter diminta datang ke ruang rawat Minah.“Abang diminta untuk jadi saksi pernikahannya Minah dan suamimu. Abang sudah menolak tetapi mereka bilang hanya butuh dua dokter sebagai saksi dan Apa kamu mau mendampingiku melihat proses menikahnya sama mantannya itu?” Tanya bang Ashraf yang terlihat serius dengan pernyataannya.Sudah kuduga hari ini akan tiba. Ternyata apa yang aku khawatirkan akan terjadi juga. Sebenarnya berat sih untuk melihat posisi akad nikah suamiku bersama dengan Minah tetapi jika tidak berada di sana Aku tidak bisa mengetahui apa yang terjadi. Aku berusaha beranikan diri untuk menyetujui ajakan Bang Ashraf
Baca selengkapnya
dihibur
Berapa menit berada di kamar mandi aku merasa sudah lebih baik. Hampir semua air mataku keluarkan hingga saat aku keluar aku sudah merasa lebih enteng. “Sudah lega?” Ternyata Bang Ashraf menungguku di luar kamar mandi. Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkahnya tanpa mengeluarkan suara apa-apa.Kami menuju ke ruangan kerja Bang Ashraf. Dia mengambilkan aku air lalu memberikan tisu.“Kalau masih ada sisa air mata dikeluarkan saja biar nggak jadi penyakit. Aku yang ada di sana aja udah bisa membayangkan gimana sedihnya kamu menyaksikan pernikahan suamimu sendiri. Masih mau dipertahankan?”Aku masih belum bisa menjawab apa-apa dan tentu saja hanya bisa merata sampai mengusap kembali sisa-sisa air mata dengan tisu yang diberikan oleh Bang Asraf."Kalau seandainya kamu merasa rumah tanggamu nggak baik-baik saja lebih baik sudahi ini dengan baik-baik juga. K kebahagiaan bukan bisa didapatkan dari suamimu saja dan masih banyak kesempatan di luar sana untuk bisa membuatmu lebih bahagia b
Baca selengkapnya
Akan datang
Rintik-rintik hujan seakan menjadi tanda bahwa alam pun bersedih atas hal yang terjadi di dalam hidupku. Aku juga tidak tahu mengapa semuanya jadi serumit ini padahal tadinya aku sudah berusaha untuk ikhlas melepas Mas Ahmad sementara waktu. Aku dan Mas Ahmad sama-sama berjanji untuk memperbaiki semuanya tetapi malah pernikahan itu justru membuatku ragu karena di sana tidak ada yang terlihat merasa bersedih atau memikirkan perasaanku. Semua sibuk dengan pernikahan Minah yang mengharukan dan mereka tidak ada yang membahas tentang diriku sama sekali.Aku dan Bang Ashraf masih berada di gubuk yang ada di baturaden. Tempat wisata ini menjadi saksi kesedihanku yang mendalam dan hujan menjadi pertanda bahwa hatiku sedang kacau seperti layaknya rintik-rintik hujan yang menembus ke dalam tanah di bumi ini."Kayaknya kita nggak bisa pulang ke Cilacap kalau kondisinya seperti ini terus. Nggak mungkin juga kita nginap berdua di sini, kan?" tanya Bang Ashraf."Kenapa tidak mungkin? Di sini cuacan
Baca selengkapnya
Maaf Bang
Setelah menelpon Bang Ashraf, aku jadi mempertimbangkan tentang baik buruknya jika berbohong. Akan ada hal besar dan kejadian besar jika sampai masalah seperti ini terungkap nantinya. Toh, Mas Ahmad tidak mungkin diajak kerjasama untuk berbohong juga. Diajak ke sini, jelas dia jadi akan tahu rumahku dan bisa bisa nanti membawa Ibu dan yang lain jadi datang. Mau tak mau, hanya Bang Hadi dan keluarganya yang akan aku ajak ke sini dulu.Pagi hari aku sudah bersiap untuk kuliah. Kali ini, semangatku tak pupus untuk meraih harapan. Ada Bang Ashraf yang berdiri di belakangku memberikan semangat. Ada juga cita cita membuat Mas Ahmad bisa melunasi hutangnya dan aku kembali pada suamiku. Mungkin ini akan terkesan menyakitkan Bang Ashraf jika sampai nanti aku tak bisa seperti yang dia inginkan, tapi setidaknya mengusahakan rumah tanggaku baik baik saja adalah niatku kini. Kuliah kali ini masih belum ada matkul serius. Masih pengenalan dan hanya pengenalan beberapa materi materi mata kuliah ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status