Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Chapter 561 - Chapter 570

All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 561 - Chapter 570

583 Chapters

561 - Putri Suci Tak Ingin Tertinggal

“Apa? Putri Suci juga ingin memberikan tantangan!” seru beberapa penonton.Semua mata membelalak.Nona Sheng tertegun. Itu jelas untuk dirinya karena Putri Suci menatap ke arahnya. “Tantangan apa?”Putri Suci tersenyum lembut, namun tatapannya menusuk.“Aku ingin menantangmu, Nona Sheng … untuk memperebutkan posisi istri kedua dari Yao Chen.”Arena pun mendadak hening membeku.Keheningan menusuk udara, seolah seluruh arena menahan napas.“Apa maksudnya ini? Putri Suci dari Sekte Istana Dewa ingin memperebutkan posisi istri kedua?” bisik para tetua yang duduk di podium kehormatan.Beberapa dari mereka bahkan saling berpandangan, bingung sekaligus terpukau.Nona Sheng menatap Putri Suci dengan wajah terbelalak. “Kau … ingin memperebutkan Gongsun Yichen dariku?”Putri Suci tetap tersenyum lembut, namun angin sepoi membawa wangi bunga dari pakaiannya, menyiratkan aura ilahi yang sulit dijelaskan.“Jika engkau menganggap dirimu layak berdiri di sisi Gongsun Yichen, maka izinkan aku membukt
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

562 - Seni yang Sengit

“Chen, sepertinya Putri Suci menyukaimu,” goda Sima Honglian sambil menyodok pinggang suaminya dengan siku halusnya.Yao Chen yang sedang duduk di sampingnya langsung tersentak pelan. Wajahnya memerah, bukan karena malu bertarung, tapi karena sikap istri tercintanya yang mulai menggoda.Dia menghela napas dan menoleh, menatap wanita berbaju merah-hitam itu dengan senyum kaku.“L-Lian Lian … jangan bercanda seperti itu di saat genting begini,” bisiknya lirih.Sima Honglian menaikkan sebelah alis, tatapannya penuh selidik namun menggoda. “Jadi? Tidak ada rasa sama sekali pada wanita secantik dan seanggun itu?”“Tidak ada,” tegas Yao Chen. “Bagiku, hanya kau yang ada di hatiku.”Namun alih-alih tersentuh, Sima Honglian justru terkikik kecil, lalu bersandar pelan di bahunya. “Hanya aku yang ada di hatimu, sedangkan di tempat tidurmu akan ada banyak wanita, begitu bukan? Hi hi!”Yao Chen nyaris tersedak udara.“Itu bukan maksudku! Aku tak pernah menginginkan—maksudku, aku tak pernah berenc
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

563 - Pertarungan Dua Wanita Hebat

“Seri,” gumam lirih Yao Chen.Sedangkan Nona Sheng tersenyum puas. Setidaknya dia tidak kalah dalam salah satu tantangan.Tepuk tangan bergema dari berbagai sisi. Pertandingan semakin panas.Sima Honglian menyeringai. “Lihat? Putri Suci tidak hanya cantik … tapi juga mematikan. Kau yakin tidak tertarik padanya, Chen?”Yao Chen menutup wajahnya dengan satu tangan. “Lian Lian … tolonglah .…”Sima Honglian hanya terkikik. “Tenang saja. Aku akan selalu jadi yang pertama. Tapi untuk tempat kedua … biarkan mereka bertarung habis-habisan.”Dia menoleh ke arena dengan tatapan tajam, terselubung api tenang yang selalu menyala dalam dirinya.“Lagipula … jika mereka ingin menjadi istrimu, setidaknya harus bisa melewati aku dulu. Bukankah demikian?” Ucapan dibalut senyuman dari Sima Honglian terlantun manis.Yao Chen tak berdaya jika istrinya sudah mulai mengeluarkan kata-kata menohok. Dia meringis canggung untuk merespon Sima Honglian.Sementara, di arena, angin berembus lembut, seolah turut men
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

564. Hasil Akhir

BRAAKK!“Ughh!” Nona Sheng mengembuskan napas beratnya tanpa dia bisa cegah.Satu tebasan angin berhasil menembus dan melukai pundaknya. Namun Nona Sheng membalas dengan serangan air berputar yang mengejutkan Putri Suci.Putri Suci nyaris terlempar mundur sebelum dia mendarat dengan satu lutut, tetap anggun meski keringat mulai membasahi pelipisnya.“Hahh … haahh … kau tidak buruk, Putri Suci.” Nona Sheng berkata.Putri Suci menimpali, “Anda juga luar biasa, Nona Sheng. Fuuhh … hmmhh ….”Keduanya terengah-engah. Luka kecil mulai tampak di tubuh mereka, namun sorot mata mereka justru semakin menyala—dua pejuang wanita yang tidak ingin kalah.“Tapi jangan kau pikir aku akan mengalah!” seru Nona Sheng sembari melesat maju membawa kekuatan elemen yang besar. Bibirnya menyunggingkan senyum diagonal.“Jangan khawatir, Nona Sheng, karena aku juga tidak berencana mengalah.” Putri Suci menyahut disertai senyuman tipis. Dia tak ingin pasif dan mulai maju untuk menyongsong lawannya.Mereka menye
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

565 - Pernikahan Luar Biasa

Nona Sheng mendengus kecil setelah mendengar ucapan Sima Honglian. Matanya berkilat, penuh dengan tekad dan sedikit ketidakpuasan yang ia sembunyikan di balik ekspresi ketusnya.“Hmph. Minggu depan, ya? Kuharap pria itu sadar betapa beruntungnya dia.”Putri Suci, yang duduk dengan tenang, hanya tersenyum tipis sebelum berkata, “Tentu saja, dia tahu. Hanya saja, aku ragu dia siap menghadapi kita bertiga.”Sima Honglian terkekeh, menikmati percakapan ini. “Oh, aku yakin Chen—ah, atau lebih tepatnya, Gongsun Yichen—sudah mulai menyadari konsekuensi dari keputusannya. Apa kalian tidak melihat wajahnya saat di tribun tadi? Tatapannya seperti seseorang yang bertanya-tanya apakah ia akan hidup lebih lama atau mati lebih cepat.”Putri Suci menutup bibirnya dengan tangan, menahan tawa. “Setidaknya, dia pria yang bertanggung jawab.”“Dan kuat.” Nona Sheng menambahkan dengan nada menegaskan. “Aku tidak akan menikah dengan pria yang lemah.”Sima Honglian mengangguk setuju. “Tentu saja. Itu sebabn
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

566 - Saran Luar Biasa Sima Honglian

“Istri yang kuinginkan untuk menemaniku malam ini ….” Yao Chen menelan ludahnya pelan.Tatapan Gongsun Huojun yang penuh selidik membuatnya semakin canggung. Dia melirik tiga istrinya yang berdiri anggun dalam balutan gaun pengantin merah.Yao Chen gelisah dan membatin, ‘Ya ampun, bisakah aku bersama Lian Lian saja? Aku butuh bersama Lian Lian.’Di hatinya, dia lebih menginginkan bersama Sima Honglian ketimbang dua lainnya karena dia lebih terbiasa dan nyaman dengan sang istri pertama.Selain itu, cintanya sudah habis pada Sima Honglian.Sementara, Sima Honglian dengan senyum menggoda dan tatapan yang penuh pengalaman, berdiri santai dengan anggun.Putri Suci menunduk malu, namun aura bangsawannya tetap memancarkan keanggunan.Sedangkan Nona Sheng, meskipun tersipu, tetap mempertahankan sikapnya yang sedikit arogan, seperti enggan mengakui kegugupannya.“Jadi? Pilihanmu, Chen’er?” Gongsun Huojun kembali bertanya, jelas menikmati kesulitan yang dihadapi Yao Chen.Yao Chen menarik napas
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

567 - Seranjang Berempat

“Lian Lian, kurasa mereka masih canggung.” Yao Chen mengawali bicara ketika mereka sudah berada di atas pembaringan besar dan luas.Oleh Gongsun Huojun, pembaringan itu sengaja disediakan agar mampu menampung mereka berempat dalam aktivitas intim malam ini.Yao Chen bertanya-tanya, apakah ayahnya juga memiliki pembaringan semacam yang dia miliki saat ini? Jika menilik Gongsun Huojun yang tidak lagi memiliki istri, kemungkinan itu ada.“Hi hi! Chen, tentu saja mereka masih canggung. Oleh karena itu, tugasmu membimbing mereka, bukan?” Sima Honglian tertawa kecil sambil mengerling nakal ke suaminya.Sebagai istri pertama, dia termasuk begitu murah hati membiarkan suaminya akan menikmati dua istri lainnya di depan mata.“Errr… Lian Lian, bagaimana jika dimulai dari kau dan aku terlebih dahulu?” Yao Chen mengungkapkan sarannya.Sejujurnya, dia tidak menginginkan wanita lainnya selain Sima Honglian di kamar saat ini. Tapi karena tuntutan keadaan dan harus bisa menjaga perasaan dua istri lain
last updateLast Updated : 2025-04-04
Read more

568 - Bimbingan dari Istri Pertama

“Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har
last updateLast Updated : 2025-04-06
Read more

569 - Gangguan Datang

Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap
last updateLast Updated : 2025-04-08
Read more

570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

“Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more
PREV
1
...
545556575859
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status