Pendekar Tanpa Wajah

Pendekar Tanpa Wajah

By:  Gauche Diablo  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 ratings
140Chapters
5.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku memang memimpikan menjadi pendekar kultivator, tapi tak harus sesampah ini, arghh!" Danang, polisi muda Indonesia tahun 2023 adalah penggila cerita pendekar kultivator, tapi terlempar ke dimensi Tiongkok kuno dan masuk ke tubuh Wu Zaochen yang wajahnya dirusak dan tubuhnya dibuat cacat oleh rival cinta. Selain diselamatkan pendekar penyendiri yang membuatkannya topeng emas spesial agar bisa masuk ke sekte yang diikuti musuhnya, dia pun menemukan pusaka yang membantunya mencapai kekuatan tertinggi. Mengganti nama menjadi Yao Chen yang bermakna Iblis Kemarahan, dia menapaki hari demi hari untuk mencapai tekad tertinggi: membunuh semua musuh agar bisa kembali ke dunia asalnya. ***Kulik IG author: @gauchediablo___ untuk mendapatkan info-info novel.***

View More
Pendekar Tanpa Wajah Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rukmana Sutisna
Hati-hati novel ini seru sekali.
2024-04-05 13:08:25
0
user avatar
Nathan Ryuu
halo, Gauche Diablo di sini. gatau napa, masuk via apk kagak sukses pake akun nulis :"D akhirnya pake akun baca ajadeh! ini buku keempat oe di sini, semoga kalian menikmati dlm membacanya. happy reading ;"))
2024-03-16 18:50:08
0
user avatar
Anisa Salsabila P
makin sukaaa ma buku ini (*^^*)// ayo dong Thor, berikn up yg lbh bnyak lgi dlm sehari. nagih niy (✿ *‿*)
2024-03-16 18:28:45
1
user avatar
Anezaki Igarashi Ricky
wah ketemu Danang disini. Ayoo gass, Suhu panas ...
2024-03-15 22:15:19
1
user avatar
Zoya Dmitrovka
Njir, author.... bab 2 tidak tega bacanya. sad banget :⁠'⁠(
2024-03-02 18:28:30
1
user avatar
Nixx
wah trnyta alasan d blg tanpa wajah krn dya pke topeng wihihiihi iyh sih bnr. dn kisah Wu zachen kasian bgt. danang bantuin bls dndam utk Wu yuk!
2024-03-02 11:05:39
1
user avatar
Master KidOO
Holaaa!! .... KidOO di sini .... Itu sangat menyenangkan untuk membaca cerita ini di waktu senggang. Semangat Kang Author. Ayooh, porak-porandakan Dunia Persilatan dan Realm Cultivator. Jiayooo!! ....
2024-02-19 07:37:46
1
user avatar
Inura Lubyanka
Buku baru pasti seru yuk crazy up thor
2024-02-16 17:45:56
1
user avatar
VBeytha
GO Danang! Kerrrmax, update yang banyak thor! Ditunggu!
2024-02-15 21:44:31
1
user avatar
Zoya Dmitrovka
Gas update, Thor!
2024-02-15 20:26:45
2
user avatar
Donat Mblondo
Gercep sekali akak satu ini :o
2024-02-15 18:45:18
1
user avatar
Hanifah
woww buku baru, ......
2024-02-15 18:00:56
1
140 Chapters
1 - Mimpi Aneh
“Harghh!” Suara Danang terdengar seperti dia baru saja berhasil mendapatkan oksigen setelah terkungkung lama di ruangan kedap udara. ‘Sebentar, di mana aku sekarang? Kenapa aku di sini?’ Danang seperti orang kebingungan ketika mendapati dirinya berada di lingkungan asing dengan sekeliling ruangan yang tak biasa. Danang teringat bahwa dia baru saja bermimpi aneh dan kini terbangun. Namun, alangkah terkejutnya dia ketika menyadari bahwa dia bangun bukan di tempat tidurnya, melainkan di ranjang yang sangat berbeda. ‘Ini … kasur apa? Kenapa kasar dan keras sekali? Bukan ranjang busa?’ Tangan Danang menelusuri tempat tidur yang terasa kasar dan tidak biasa baginya. Danang semakin terkejut luar biasa ketika dia mengamati ruangan cukup kecil berukuran 3 x 4 meter persegi. ‘Tunggu dulu! Ini bahkan bukan kamarku! Mana mungkin kamarku bisa berubah interior dan dekorasinya?’ Danang termangu menatap sekelilingnya. Matanya menyusuri dinding anyaman rotan dan terkesan kumuh serta lawas. Dia seb
Read more
2 - Menjadi Sampah Total
‘Wu— Wu Zaochen? Kenapa dia memanggilku dengan nama itu?’ Danang masih belum paham.“Apa kau merasakan sakit? Sini, biar kulihat!” Pria itu mendekat dan menjauhkan tangan Wu Zaochen yang hendak menghalangi. “Lain kali, jangan seenaknya memegang wajahmu yang sedang kurawat ini. Aku tak bisa menanggung kalau sampai itu mengeluarkan nanah dan akan berlubang di sana dan sini. Kau mau punya wajah berlubang-lubang, heh?”Mendengar pertanyaan semacam itu, mana mungkin Danang tidak takut? Dia lekas menggeleng cepat. Ternyata wajahnya dipenuhi balutan perban, membuatnya berpikiran dirinya pasti mirip mumi.Dia teringat akan malam itu ketika wajah Wu Zaochen disayat-sayat oleh Di Yuxian. Wajah tampan itu menjadi rusak sepenuhnya!“Saat kau tak sadarkan diri, aku rutin meminumkan obat padamu dan merawat lukamu. Lihat, bahkan otot-otot di tangan dan kakimu sudah lebih kuat dari sebelumnya, ‘kan? Aku sudah menyambung urat nadi meridianmu yang sempat terpotong sehingga otot-otot di sana sudah mula
Read more
3 - Ada Harapan dalam Nama Baru
‘Bi—Bisa tumbuh kembali? Lidah dan … pusaka masa depanku?’ Mata Wu Zaochen masih membelalak ketika merenungkan itu di hatinya. ‘Dan kuncinya adalah … aku harus menaikkan tingkat kultivasi?’Apa yang disampaikan Ouyang Hetian tiba-tiba saja menggugah semangat Wu Zaochen.‘Aku sudah dipaksa menerima nasib sebagai Wu Zaochen. Percuma juga andaikan aku ingin mengakhiri hidup karena tak tahu apa yang akan kujalani di kehidupan mendatang. Aku tak mau mempertaruhkan sesuatu yang belum pasti. Bagaimana kalau ternyata diberi takdir berikutnya menjadi babi? Ugh, tak mau!’ Wu Zaochen memikirkannya dengan cermat.Oleh karena itu, dia memperbarui tekadnya, tak perlu lagi menyesali yang dia terima saat ini.‘Yang harus kulakukan sekarang hanyalah menjalani semaksimal mungkin hidupku dan kalau perlu … balaskan dendam orang tua pemilik tubuh ini dan juga … Di Yuxian! Kau harus merasakan apa yang aku rasakan!’ tekadnya membara di dada.Melihat perubahan tatapan mata yang sekarang lebih bersinar dan ta
Read more
4 - Berjuang Mencari Kekuatan
Dalam beberapa minggu ini, Yao Chen terus berjuang memulihkan dirinya.“Huek! Ugh!” Meski ingin muntah karena aroma obat dan rasanya yang sangat tidak enak, tapi dia tetap menenggak sampai habis.Api bara balas dendam sering membantunya melewati hari-hari perjuangan dia.Bahkan ketika dia harus belajar berjalan, dia sudah ingin lekas berlari. Alhasil, dia justru jatuh terjerembab.“Yao Chen, tak perlu terburu-buru begitu jalanmu. Apa kau ingin langsung berlari? Itu harus bertahap. Urat-uratmu baru saja pulih dan masih butuh waktu agar ototmu terbiasa.” Ouyang Hetian sabar menasehati Yao Chen yang gegabah.Setelah masa pemulihan yang menyakitkan dalam 2 bulan, Yao Chen kini bisa melihat sendiri wajahnya tanpa perban. Tangannya gemetar ketika menyentuh permukaan wajahnya.Bibirnya gemetar dengan mata basah hendak menangis ketika Ouyang Hetian menyodorkan cermin kuningan padanya. ‘Rusak! Wajahku begini rusak! Wajah tampan ini sudah kacau dan mengerikan seperti monster!’ Hatinya meraung t
Read more
5 - Jalan Menemukan Musuh
Esok paginya, Ouyang Hetian membawa Yao Chen ke hutan. “Berlatihlah di sini, Yao Chen.”Gubuk yang mereka tinggali berada di tepian hutan sebuah lembah asri tersembunyi di pegunungan yang jarang dikunjungi orang. Kini, Yao Chen akan menjajal kedalaman hutan.“Awas!” Ouyang Hetian segera menarik Yao Chen sembari tangannya menebas ke udara hampa ketika mereka baru menjejakkan kaki di kedalaman hutan.Yao Chen terkejut bukan kepalang ketika mengira gurunya sedang menebas ke udara kosong, ternyata setelahnya ada seekor ular sebesar lengannya tergeletak di tanah dan mati.“Di sini ada banyak hewan buas dan juga beberapa hewan roh. Kuharap kau bisa melawan mereka.” Ternyata alasan Ouyang Hetian membawa Yao Chen ke kedalaman hutan adalah untuk melatih pemuda itu.Dengan cepat Yao Chen memahami keinginan gurunya. Segera dikeluarkannya pedang di tangan kanan dan kapak kecil di tangan kiri. Kedua senjata itu buatan Ouyang Hetian.Mendadak, Ouyang Hetian melambung ke belakang dan berdiri di sala
Read more
6 - Mendapat Halangan
Mendengar tawaran Ouyang Hetian, sontak saja mata Yao Chen berbinar. “Unh!” Dia mengangguk tegas. Terbayang olehnya sang mantan tunangan dan pemuda yang membuat nasibnya setragis ini. ‘Lihat saja kalian berdua, akan aku buat kalian mendambakan kematian ketika ada dalam genggamanku!’ Demikian ikrar Yao Chen sambil tangan terkepal kuat. Namun, sebagai orang Bumi, Yao Chen tak mengerti apa pun mengenai Sekte Bilah Langit. “Guru, Sekte Bilah Langit, apa itu?” tanyanya. Meski dia penggemar cerita dan drama kultivasi saat hidup di Bumi, tetap saja dia harus mengetahui seluk-beluk tempat yang harus dia masuki nantinya. Apakah akan seluarbiasa yang sering dia baca? “Sekte Bilah Langit merupakan sekte bela diri terbesar di wilayah Timur ini. Lokasinya sekitar 500 kilometer dari Kota Sungai Perak asalmu. Itu ada di Pegunungan Timur Merah. Kau harus tahu, luas sekte yang ada di pegunungan itu adalah 1,9 juta kilometer persegi! Benar-benar patut dikatakan sekte terbesar wilayah Timur. Daya
Read more
7 - Lawan Kuat
‘Aku pasti menang!’ Yao Chen menyeru di batinnya sembari mengobarkan semangatnya lebih banyak. ‘Aku ini prajurit! Aku seorang polisi! Tak boleh gentar! Bergeloralah, Jiwa Korsaku!’ pekik hatinya.“Graaakkhhh!” Yao Chen menyeru keras mengobarkan semangatnya.Pedang di tangan Yao Chen terus bergerak lincah tak kendur meski dikeroyok 3 golok yang mengayun brutal padanya. Bunyi dentang memekakkan telinga saat logam beradu memenuhi hutan dalam radius puluhan meter.Yao Chen meliukkan tubuhnya untuk menghindari serangan dan tusukan lawan. Karena lawan semakin gigih ingin membunuhnya, dia mengeluarkan kapak panjang di tangan kirinya yang langsung diayunkan ke salah satu bandit.“Arrghh!” Seruan sakit keluar dari bandit yang lengannya ditebas kapak Yao Chen.Tanpa memedulikan lengan yang tergeletak menyedihkan di tanah, Yao Chen terus menggerakkan pedang dan kapaknya secara ritmis menuangkan keharmonisan dua senjata berbeda jenis.“Arghh!” Bandit lain berseru saat dadanya kena tebas pedang Ya
Read more
8 - Menghadapi Bos Bandit
“Bocah, kutanya sekali lagi, apakah kau yang membunuh ketiga anak buahku?” Bos bandit bertanya sekali lagi sambil auranya terus menguar penuh dominasi saat dia melayang di udara. Tak bisa berkelit, Yao Chen menjawab, “Ya, memang aku yang membunuh mereka. Itu salah mereka karena terlalu tamak ingin menguasai barang-barangku!” Sebagai polisi di Bumi dulunya, dia tak boleh gentar di hadapan penjahat meski tak yakin apakah dirinya bisa memenangkan pertarungan ini. “Grrhhh! Beraninya kau menyalahkan mereka!” Bos bandit menggeram marah sambil menggertakkan gerahamnya. “Akan aku cincang kau!” Bos bandit mengira dia akan dengan mudah membunuh Yao Chen hanya karena lawannya terlihat masih sangat muda dan juga kultivasinya ada jauh beberapa level minor di bawahnya. Meski begitu, bos bandit masih tak paham, bagaimana bisa ketiga anak buahnya yang pastinya memiliki kultivasi tidak memalukan bisa kalah dari bocah seperti Yao Chen? Dia bertanya-tanya, metode licik apa yang digunakan Yao Chen.
Read more
9 - Bertemu Musuh
Yao Chen melanjutkan perjalanannya dengan kuda yang dia pacu secepat mungkin. Hingga akhirnya dia tiba di gerbang utama Sekte Bilah Langit yang tinggi menjulang begitu megah. Gerbang itu masih tertutup dan ada begitu banyak anak muda berkumpul di depannya.Dalam hatinya, Yao Chen membatin, ‘Sepertinya ada jutaan orang berkumpul di sini untuk ujian perekrutan. Pantas saja dikatakan sekte paling ternama di wilayah timur. Memang pantas menyandang predikat itu. Meski ada di kaki gunung, tapi rasanya seperti sebuah kawasan elit tersendiri.’Di sekelilingnya ada banyak sekali manusia dengan kisaran umur 15 hingga 25 tahun yang berkerumun di depan gerbang sekte, menunggu waktu perekrutan tiba.‘Apakah si bedebah itu ada di sini?’ Yao Chen teringat akan musuh abadinya, Di Yuxian.Segera saja, matanya beredar ke sekitar. Radius 1 kilometer lebih dipenuhi manusia yang bersiap-siap mengikuti perekrutan.“Awas! Minggir!” Ada bentakan suara arogan tak jauh dari Yao Chen. “Beri jalan untuk tuan mud
Read more
10 - Hinaan Di Yuxian
Langkah kaki Yao Chen sudah hendak maju bergerak ketika dia mendengar suara pengawal Di Yuxian tiba di telinganya. “Hei! Minggir! Kau buta dan tuli atau apa? Tidak lihat kami hendak lewat?” Sontak, Yao Chen termangu. Hingga dia akhirnya dipukul pada dadanya oleh pengawal Di Yuxian hingga jatuh terjengkang ke belakang. “Huh! Orang aneh yang memakai topeng!” hina pengawal itu. “Kau pikir kau hebat hanya karena memakai topeng? Hanya bocah di Tingkat 2 saja sudah ingin berlagak!” Yao Chen mengaktifkan energinya untuk meradar kekuatan pengawal tersebut. Hatinya mencelos ketika mengetahui para pengawal yang mengitari Di Yuxian ada di Tingkat 6 – Ranah Kebangkitan Elemen Inti. ‘Sialan! Mereka sangat kuat! Tentu saja lebih kuat dari bos bandit di Tingkat 3. Apalagi jumlah mereka ada banyak. Sial! Aku akan mati konyol kalau berani melawan Di Yuxian saat ini juga!’ batin Yao Chen meraung tak terima. Mau tak mau dia berdiri dari tanah sambil menahan amarahnya. Sebagai orang yang pandai berka
Read more
DMCA.com Protection Status