Lahat ng Kabanata ng Istri yang Kau Sia-siakan, Dilamar CEO Tampan: Kabanata 21 - Kabanata 30
86 Kabanata
21_Mbak aku hamil loh ...
Ketika Mutiara pulang ke rumah Diana, di ruang tamu sudah menunggu sosok yang selalu ingin dihindarinya. Pria itu tengah merokok dan mengepulkan asap hingga ruangan tersebut penuh dengan asap. Mutiara terdiam sejenak sebelum menemuinya, dia harus bersiap untuk memulai perdebatan kembali."Baru pulang?!" pertanyaan lelaki itu terdengar seperti interogasi, tatapannya tajam menyelidik."Ya," jawab Mutiara dengan lemah."Apa kau tidak mendengar apa yang kubilang? aku sama sekali tidak mengijinkan kamu tinggal di sini. Sekarang, ayo cepat kembali!" perintah lelaki itu dengan suara dingin.Mutiara terperangah, mana mungkin dia Sudi kembali ke rumah yang sudah dikuasai wanita lain. dia hanya mendesah dengan kasar."Cepat, kenapa masih diam di situ?" bentak lelaki itu dengan tidak sabaran."Pak Tommy, aku tidak akan kembali ke rumah itu. Bukankah seharusnya kamu bahagia hidup berdua dengan istri barumu tanpa ada yang mengusik? tenang saja, aku akan giat bekerja membuat rekeningmu semakin gendu
Magbasa pa
22_Ada hubungan apa mereka?
Siska meradang mendengar perkataan Mutiara. Bukannya dia tidak berusaha agar Tommy menceraikan wanita itu, segala bujuk rayuan sudah dia kerahkan, tetapi lelaki itu terus mengatakan tidak akan pernah menceraikan Mutia. Selama ini dia merasa menang, karena Tommy kembali ke rumah yang mereka huni bersama, lelaki itu selalu pulang tepat waktu. dia mengira jika hari Tommy sudah dia dapatkan sepenuhnya, entah bagaiman dia mendengar jika Muria memakai alat kontrasepsi. Kapan mereka melakukannya? Apakah mereka mencuri waktu senggang? atau ketika mereka bersama di kantor? Siska tentu saja tidak akan membiarkan wanita itu sampai hamil, perkataan wanita itu sangat menyakitinya, seolah-olah Tommy begitu mencintainya hingga tidak ingin melepaskan dirinya. "Lihat saja, Mutia. Selama ini aku bersikap terlalu lembek kepadamu. sekarang aku akan bertindak tanpa memikirkan etika lagi. Yang bisa membuat Tommy menceraikan dirimu hanya satu caranya, aku akan membuat Tommy membencimu dan hilang kepercaya
Magbasa pa
23_kamu tidak akan menjadi yang ketiga.
"Insya Allah!" Keduanya berbincang dengan seru, menceritakan hal-hal konyol masa lalu, masa di mana walaupun banyak beban tetapi dia masih bisa bebas mengekspresikan keinginannya, tidak seperti sekarang, dia memang lah menikahi pria ya sangat salah.Ketika Mutia selesai makan, tak sengaja dua melihat dia sosok wanita yang sangat dikenalnya tengah memasuki cafe. Kenapa mertuanya datang ke sini bersama Clarisa? ada hubungan apa mereka?"Bagaimana pernikahanmu? apakah kau bahagia menikahi anak pengusaha?" tanya Tasya tiba-tiba. "Pernikahan yang dipaksakan apakah bisa membuat pelakunya bahagia? bukan hanya aku saja yang tidak bahagia, Tommy juga sepertinya sangat terpaksa menjalani pernikahan ini. Makanya dia akhirnya menikah lagi dengan mantan pacar yang selama ini dia cintai.""Ha?!" Tasya yang sedang minum air putih hampir saja tersedak mendengar perkataan sahabatnya ini. "Dia menikah lagi?!" tanya gadis itu dengan tatapan tak percaya."Ya."Tasya memperhatikan Mutia dengan seksama.
Magbasa pa
24_Aku akan resign
"Mutia, kamu tidak boleh seperti ini. Kamu harusnya ikhlas menerima semua ini, toh kamu juga belum bisa memberi Tommy keturunan. Tommy tidak akan menikahi Clarisa, nanti kalau bayi Clarisa lahir, Mama ingin kamu yang merawatnya.""What? apa yang Mama katakan?" "Tunggu Mama di rumah, kita akan membahas masalah ini!" perintah Diana."Tidak, tidak perlu dibahas lagi. Mama menginginkan aku merawat anak selingkuhan suamiku? apa selama ini kurang penderitaan ku? memiliki suami tukang selingkuh, sekarang aku harus merawat anaknya? Maaf, sepertinya anda sudah tidak layak menjadi mertuaku.""Mutia! jaga bicaramu! selama ini kamu juga belum layak menjadi istri yang baik, belum juga memberikan keturunan, jadi lakukan saja sesuatu yang berguna."Mutia tertawa mendengar perkataan Diana, ternyata inilah wajah asli mertuanya. Selama ini dia selalu heran, bagaimana orang sebaik Diana memiliki putra seperti Tommy, ternyata gen memang tidak pernah tertukar, wanita paruh baya ini ternyata hanya berpura
Magbasa pa
25_Awas saja kamu
"Sebelum ibu resign, sebaiknya ibu selesaikan tugas terlebih dahulu, kita akan ada pertemuan dengan dinas perdagangan terkait, Bu. sudah itu produk baru kita akan segera didaftarkan, apa ibu tidak bisa menunggu?""Tidak, Ren. Kalau bisa, besok aku langsung resign."Renita hanya memaklumi, walaupun nanti tugas yang akan dia emban semakin berat tanpa adanya Mutia, tetapi dia juga tahu bagaimana kondisi atasannya selama ini. Ketika hari sudah menjelang siang, Renita segera mengajak Mutia untuk menemui pegawai dinas perdagangan. Ada beberapa produsen makanan yang juga diundang oleh dinas perdagangan ke kantornya, mereka membicarakan kemungkinan perusahaan untuk melakukan ekspor produk ke beberapa negara.Pertemuan berlangsung hingga malam, karena yang dibahas bukan masalah perusahan eksportir yang bekerja sama dengan perusahaannya, tetapi juga mengenai regulasi dan kewajiban pajak PPN dan juga pajak bea cukai. Ketika keluar dari kantor dinas perdagangan tersebut, hari sudah menjelang pet
Magbasa pa
26_Akan dilaporkan polisi jika tidak datang
"Eng, anu ... sore itu, Bu Mutia masuk ke ruangan Bapak," jawab cleaning servis itu sesuai fakta yang dia lihat."Kurang ajar! apa ini cara kamu menghancurkan perusahaan ini, Mutia! awas saja kamu!"Tangan Tommy mengepal, jelas kemarahan tergambar di wajahnya. Dia benar-benar heran dengan istri pertamanya ini, kenapa sekarang jadi banyak tingkah seperti ini, padahal selama ini dia gampang sekali menekan dan membuat wanita itu tak berkutik. Sepertinya dia sudah nggak peduli sama neneknya, ya? Lihat saja apa yang akan dia buat nanti.*****Pagi ini Mutia bangun tidur dengan perasaan hampa, bagaimana nasibnya ke depan benar-benar dia tidak tahu. Dia sudah resign dari perusahaan Tommy, dia juga akan segera menggugat perceraian nanti siang sekiranya kantor PA sudah buka. Mutia segera mengambil air wudhu yang ada di kamar mandi luar, di kamar kosnya ini, kamar mandi hanya ada satu dipakai oleh enam kamar, jadi dia harus bergegas keburu keduluan penghuni lain. Setelah salat subuh, Mutia be
Magbasa pa
27_Dituduh pengkhianat
"Halo?""Mutia! sungguh kelewatan kamu, ya? sekarang lekas pergi ke kantor! apa ini maksudmu akan mengundurkan diri setelah kamu berhasil menghancurkan perusahaan?" "Menghancurkan perusahaan? apa maksud kamu?""Lekas ke kantor dan beri penjelasan, kalau tidak aku akan melaporkan kamu ke polisi, biar kamu dipenjara sekalian!" Mutia terhenyak mendengar bentakan Tommy, apa yang terjadi? kenapa lelaki itu bersikap seperti itu? apa dia tidak dia mengundurkan diri? tetapi kenapa melibatkan polisi segala!"Dengar apa kataku? cepat datang ke kantor, tiga puluh menit kau tidak sampai di sini, polisi yang akan menjemputmu!"Mutiara menatap layar ponsel yang sudah menghitam dengan nanar, seperti biasa lelaki itu akan mematikan ponselnya sepihak. Mutiara buru-buru masuk menemui Neneknya yang kini tengah berbaring tanpa melakukan apapun."Nenek, aku akan ke kantor dulu untuk menemui Tommy," pamitnya. "Tommy? siapa Tommy?" Mutiara menghentikan langkah, dia lupa kalau neneknya tidak mengenal To
Magbasa pa
28_Apa maksud kamu masih perawan?
"Tommy, aku tidak pernah mencuri data itu! aku ke ruanganmu hanya untuk memberikan surat pengunduran diri__" "Diam kamu! Sekarang, pergi kamu dari sini. Aku tidak membutuhkanmu lagi!" teriak lelaki itu bahkan sudah melempar semua map di atas mejanya ke arah Mutia."Pergi kamu, Pengkhianat!" Tommy bahkan mendorong tubuh Mutiara dengan kasar, sehingga wanita itu terjerembab dan jatuh ke lantai. Tak cukup disitu saja, lelaki itu bahkan menyerat tubuh Mutiara hingga ke memasuki lift, tangan wanita itu terasa sangat sakit karena dicengkeram oleh lelaki itu."Tommy, lepaskan! aku bisa pergi sendiri," hardik Mutia sambil melepaskan cengkraman tangan lelaki itu.Tetapi lelaki itu hanya bergeming, hingga tiba di lantai dasar, di jam istirahat yang sebentar lagi berakhir, para karyawan yang baru selesai dari kantin perusahan yang berada di lantai bawah, melihat bosnya datang bersama istri pertama yang ditarik kasar, mengalihkan atensi mereka pada pasangan tersebut. Kebetulan di pintu masuk Ha
Magbasa pa
29_Ada apa anda menemui saya?
Seorang wanita cantik dengan tubuh tinggi semampai dan modelan rambut panjang dan ikal diujungnya berjalan melewati lobi sebuah kantor dengan desain interior yang terbilang sangat mewah. Di depan menunggu dua petugas resepsionis wanita yang berpenampilan rapi dan juga dandanan yang tidak kalah cantik, tetapi wanita yang baru datang jelas berdandan bukan memakai pakaian kerja ala wanita kantoran."Selamat siang, Mbak ...," sapa wanita tersebut dengan suara merdu dan seulas senyum yang begitu manis sehingga membuat dua orang wanita itu tertegun karena terpesona."Selama siang, Bu. Ada yang bisa saya bantu?""Saya mau menemui Pak Diaz Alfares. Apa beliau ada?""Apa ibu sudah membuat janji?""Janji? tentu saja, saya akan membicarakan kontrak sebagai ambasador produk kosmetik yang unggulan perusahaan ini," ujar wanita dengan tatapan bahasa yang sopan dan lemah lembut."Oh, baik, Bu. Saya akan memberitahukan sekretaris Pak Diaz dulu agar beliau yang mengatur pertemuan anda," ujar resepsioni
Magbasa pa
30_Biaya perawatan Nenek
"Selamat siang, Pak Diaz ...," sapa Siska, dia sebisa mungkin menekan agar suaranya tidak bergetar karena gugup.Lelaki itu menoleh, mata tajam setajam elang itu seperti menguliti setiap sendi Siska, sudah beberapa kali bertemu, ada perasaan Siska ingin menggodanya, tetapi tatapan mata itu selalu membuat nyalinya ciut."Bu Siska Artamevia ... ada apa anda menemui saya?"Tidak ada yang salah dengan perkataan Diaz, lelaki itu bahkan mengatakan itu dengan suara pelan, tetapi tekanan dari kata-kata itu membuat Siska serasa sesak napas."Pak Diaz, saya sudah melakukan apa yang anda perintahkan. Perempuan itu sekarang pasti sudah dicampakkan oleh Tommy. Sekarang saya menagih janji anda untuk memberikan kontrakambasador produk kosmetik the Glowing.""Anda tidak perlu kuatir, saya pasti sudah berjanji, jadi pasti saya tepati."Lelaki itu membuka laci meja, kemudian mengeluarkan sebuah berkas dan menyodorkan pada Siska. "Ini kontraknya, silahkan dibaca dengan seksama. Karena kalau anda tidak
Magbasa pa
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status