All Chapters of Reinkarnasi Dewa Perang ALAGAR : Chapter 51 - Chapter 60
88 Chapters
Bab 51
Saat kedua orang tua Alagar terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dengan peralatan medis yang terhubung ke tubuh mereka. tiba-tiba membuka matanya, seolah-olah mereka baru saja terbangun dari mimpi panjang. Viona dan Pricilia yang ada di sana bergegas mendekat, wajah mereka penuh harapan."Paman, Bibi, syukurlah kalian baik-baik saja," ucap Pricilia dengan suara bergetar, sembari menitikan air mata dan memeluk Ibu Alagar yang masih tampak lemah.Ibu Alagar mencoba tersenyum pada Pricilia, memberikan kekuatan dengan pelukan lemahnya. Sementara itu, Ayah Alagar menggenggam tangan Viona, mengisyaratkan bahwa mereka telah bangkit dari ujian ini.Viona hanya menatap mereka berdua sambil tersenyum, lega melihat mereka sudah sadar. Dia lantas bertanya pada Alagar yang berdiri di sampingnya, matanya penuh penasaran. "Apa kamu sudah menyelesaikan masalahnya?" tanyanya memastikan.Alagar menoleh ke arah Viona, mengangguk sembari tersenyum. "Sudah, semuany
Read more
Bab 52
Alagar bergegas cepat menuju rumah sakit, ekspresi wajahnya terluhat santai. Begitu sampai di halaman parkir, dia langsung turun dari mobil dan merasakan ada sesuatu yang ganjil di sekitarnya. Tanpa diduga, waktu seketika membeku, dan udara terasa lebih dingin.Alagar mengernyitkan dahi, tahu siapa yang datang menemuinya. Tiba-tiba, sebuah portal dimensi terbuka di depannya. Dari portal itu, muncul Dewa Agung bersama dengan Bikely dan Suni, sosok yang tak asing lagi bagi Alagar."Apa kedatanganmu ingin membalas dendam apa yang telah aku lakukan di langit?" tanya Alagar dengan suara dingin, seolah tak takut pada kekuatan mereka. Energi sihirnya mulai meluap keluar, mengepul di sekeliling tubuhnya, siap untuk melindungi diri dari serangan apapun.Suni, yang melihat kemarahan Alagar, langsung menangkuokan tinjunya, menunjukkan kesopanan dihadapan Alagar. Matanya menyiratkan rasa bersalah yang mendalam."Tuan, kedatangan kami ke sini untuk meminta maa
Read more
Bab 53
Alagar melangkah masuk ke rumah sakit bersama Dewa Indra dan Bikely. Wajahnya terlihat muram dan penuh kekhawatiran. Sebelumnya, Dewa Agung telah mengabarkan bahwa sosok mahluk yang sangat dibenci olehnya berhasil terlepas dari Neraka bawah. Kini, mahluk itu bebas berkeliaran dan bisa mengancam kehidupan orang-orang yang ada di bumi, termasuk orang tua Alagar.Dewa Agung sendiri telah kembali ke langit untuk mencari tahu keberadaan sosok mahluk tersebut. Mengetahui hal ini, Alagar bergegas menuju rumah sakit untuk memastikan keamanan kedua orang tuanya yang tengah dirawat.Begitu tiba di ruang perawatan, Alagar melihat kedua orang tuanya sedang tertidur pulas. Wajah mereka tampak tenang, tak menyadari bahaya yang sedang mengancam. Alagar tak dapat menahan rasa cemas yang menyelimuti hatinya. Ia menggenggam tangan ibunya dengan lembut, berbisik dalam hati agar mereka tetap aman dan selamat."Aku pasti akan tetap menjaga kalian semua," gu
Read more
Bab 54
Malam itu, jalanan kota yang biasanya ramai dan penuh kehidupan, terasa mencekam dan sunyi. Kabut tipis menyelimuti sudut-sudut gelap, menciptakan suasana yang semakin menakutkan. Tiba-tiba, dari kejauhan, sosok mahluk bertubuh gelap dan bermata merah muncul, mengintai orang-orang yang pulang sendirian di kegelapan malam.Dengan gerakan yang lincah dan cepat, mahluk itu menyerang korbannya, menyerap jiwa mereka seolah-olah mengisap energi vital mereka. Teriakan pilu dan jeritan ketakutan terdengar sekejap, lalu lenyap begitu saja, digantikan oleh keheningan yang lebih mencekam. Di balik kabut, tampak aura mahluk tersebut semakin gelap pekat setelah menyerap jiwa-jiwa manusia yang menjadi korbannya.Korban demi korban terus berjatuhan di berbagai sudut kota. Dari jauh, seseorang yang melihat sosok mahluk itu hanya bisa merasakan ngeri yang menggigilkan tulang.Beberapa orang mencoba melawan, namun sia-sia. Mereka yang mencoba melawan pun akhirnya
Read more
Bab 55
Pricilla menatap Viona dari kejauhan, hatinya teriris melihat dia bercengkrama akrab dengan ibu Alagar, seolah-olah sudah menjadi bagian dari keluarga itu. Rasa cemburu yang dia pendam kini semakin menjadi-jadi.Tanpa disadari, energi jahat yang muncul dari kecemburuan dan Amarah mulai mengumpul di sekitar Pricilla. Aura hitam kegelapan perlahan mengepung tubuh Pricilla, mengubah penampilannya menjadi lebih suram dan menyeramkan. Wajah cantik Pricilla yang biasanya penuh pesona, kini terlihat muram dan pucat.Pricilla merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya, namun dia tidak bisa mengendalikan perasaan cemburunya. Setiap kali melihat Viona, hatinya semakin terbakar dalam api kecemburuan yang menggelegak.Sedangkan di sisi lain, Erresira yang melihat Pricilla terjerumus dalam kegelapan merasa puas. Dia tersenyum licik, menikmati penderitaan Pricilla yang kini menjadi boneka catur dalam permainan jahatnya.Erresira berdiri di dekat pohon yang b
Read more
Bab 56
Alagar tiba di lokasi yang ditunjukkan Erresira. Di sana, ia melihat para bawahan Dewa Indra yang terkapar di tanah dengan kondisi memprihatinkan. Beberapa di antara mereka sudah tak bernyawa, sementara yang lain tampak menahan rasa sakit yang luar biasa.Di belakang Alagar, Dewa Indra yang baru saja tiba tak bisa menahan rasa terkejut saat melihat keadaan bawahannya. Tubuh para bawahan yang mengenaskan menjadi saksi betapa hebatnya kekuatan musuh yang harus mereka hadapi.Tiba-tiba, Yama muncul dari balik kegelapan sambil membawa sabit pengambil nyawanya. Wajahnya pucat dan penuh keringat, menandakan bahwa ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk melawan musuh tersebut. "T-Tuan, saya tidak bisa menahannya lagi," ucap Yama dengan suara parau.Dewa Indra dan Alagar merasakan hawa membunuh yang merembes keluar dari tubuh Yama, begitu kuat sehingga mereka merasa seolah-olah ingin melebur bersama kegelapan. Mereka sadar bahwa Yama sudah kehilangan kenda
Read more
Bab 57
Ledakan dahsyat mengguncang langit dimensi balung, asap tebal bertebaran di sekelilingnya. Nafas Indra terlihat terengah-engah, setelah melancarkan serangan maut terakhirnya pada Yama dengan sisa-sisa energi sihirnya yang hampir habis.Rambut Indra kusut, wajahnya tampak pucat pasi, namun tatapan matanya tetap tajam dan pantang menyerah. Dalam sekejap, sosok Alagar muncul di tengah-tengah kepulan asap, menatap Indra dengan ekspresi datar."Kau terlalu berlebihan, Indra," ucap Alagar dengan nada sinis, tangannya melingkar di udara, membuat sihir perisai kegelapan sembari menyegel energi sihir Yama yang telah dikendalikan oleh Erresira.Indra tersenyum getir, menatap Alagar dengan kelelahan, efek energi sihirnya hampir terkuras habis semuanya, hal itu terasa akan menghancurkan tubuhnya. Namun, di balik senyumnya terdapat kepuasan, karena dia tahu serangan terakhirnya berhasil membuat Yama terdesak.Alagar membawa Yama yang sudah tidak berdaya mendek
Read more
Bab 58
Malam itu, Alagar menghela napas panjang sebelum memutuskan untuk meninggalkan Viona yang telah terlelap pulas di kamar. Perlahan, dia memasuki kamarnya sendiri melangkahkan kaki menuju balkon kamar dan menatap langit malam yang dipenuhi gemerlap bintang. Angin malam yang sepoi-sepoi menenangkan pikirannya yang sedang kacau."Setelah aku bereinkarnasi beberapa kali, kenapa harus sekarang mereka mengincarku lagi?" gumam Alagar dengan suara parau, sembari mengepalkan tinjunya hingga kulitnya memutih. Amarahnya semakin memuncak, mengingat serangkaian masalah yang terus menghampiri dalam beberapa hari terakhir.Sejak, dia tahu Viona telah bereinkarnasi di jaman sekarang, seolah-olah semua kekacauan yang terjadi mengarah padanya.Alagar kembali menatap langit malam yang penuh bintang, mencoba mencari kekuatan dan petunjuk dari alam semesta agar bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan meli
Read more
Bab 59
Suasana hutan menjadi semakin mencekam saat langit mulai menghitam dan gerbang teleportasi dunia Abys terbuka lebar. Erresira, pemimpin iblis, menunjukkan senyuman menyeramkan di wajahnya. Dia merasa puas dengan keputusannya untuk menjadikan hutan ini sebagai markas baru bagi para iblis.Begitu gerbang terbuka, iblis-iblis mulai keluar satu per satu, menerjang angin dan meresapi udara dengan aura jahat yang mereka bawa. Mereka berjalan beriringan, membentuk barisan yang tegap, siap untuk membangun istana kegelapan yang akan menjadi pusat kekuatan mereka.Erresira mengangkat tangannya ke udara, memerintahkan pasukan bayangan untuk segera mulai membangun istana. Pasukan bayangan, makhluk tak berbentuk yang hanya bisa dilihat sebagai siluet hitam, mulai bergerak lincah, mengumpulkan bahan-bahan bangunan dari sekitar hutan.Pohon-pohon raksasa ditebang dengan cepat oleh pasukan bayangan, sementara iblis-iblis menggunakan kekuatan mereka untuk mengubah bentuk b
Read more
Bab 60
Pricilia meraung marah ketika melihat tali-tali sihir kegelapannya yang melingkar di sekeliling Alagar, dengan mudah dilenyapkan oleh pedang kegelapan yang dikuasai pria itu. Rasa frustrasi dan kebencian semakin memuncak dalam dirinya."Aku akan menjadikanmu milikku!" seru Pricilia dengan nada tinggi, wajahnya merah padam karena amarah dan kehilangan kendali. Alagar yang menjadi sasaran amarahnya hanya bisa menatap dengan ekspresi sedih, sembari mencari cara bagaimana menghentikan Pricilia agar tidak terluka.Pricilia tak mengendurkan serangannya. Kali ini, dia kembali menyerang Alagar dengan kekuatan sihir kegelapan milik Erresira yang sudah mengendalikan dirinya. Dalam sekejap, tubuh Pricilia dikelilingi oleh aura hitam pekat yang semakin menakutkan.Puluhan siluet sihir berbentuk rantai dengan ujung mata tombak keluar dari pola sihir yang diciptakan Pricilia, serentak menyerang Alagar. Pria itu berusaha menghindar dan membelah setiap rantai si
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status