Semua Bab Dari Kuli Bangunan, Menjadi Pengusaha Kaya: Bab 61 - Bab 70
85 Bab
Bab - 61. Hari-hari Mili bersama mamanya.
Sekali lagi Mili memperhatikan jam di ponsel nya,dan ternyata jam besuk sudah tiba,maka dengan semangat Mili berangkat menuju rumah sakit,dia memesan taksi online dan taksi pesanan nya pun sudah menunggu di pelataran hotel,dengan senyum bahagia Mili mulai melangkah turun,karena posisi kamar hotel yang Mili sewa waktu itu berada di lantai 40.Setiba nya di bawah Mili langsung memasuki taksi pesanan nya itu dan taksi pun melaju dengan cepat menuju rumah sakit."kak maaf,untuk apa kakak ke rumah sakit jiwa?"tanya supir taksi itu tiba-tiba dengan iseng dan ke kepoan nya."oh,jenguk Mama saya Mas,"jawab Mili seraya tersenyum dengan bahagia."apa,jadi orang tuan nya kakak ini gila ya?"pertanyaan konyol supir taksi online itu membuat geram Mili."apa tadi Mas bilang,heh Mas jangan sembarangan ya kalau ngomong!"sahut Mili dengan sewot nya."lho kan kakak sendiri tadi yang bilang kalau Mama nya kakak sakit jiwa,jadi saya gak salah dong,"ucap supir taksi itu seraya cengengesan."huh...,"dengan
Baca selengkapnya
Bab - 62. Bulan di rumah Bowo
Mendengar semua cerita Bik Nah,hati Mili pun merasa tersentuh,ternyata sepahit itu kehidupan yang di alami Mama nya,berjuang melawan penyakit dan sampai akhir nya harus berakhir seperti ini.Saat mereka masih asik ngobrol datang seorang Dokter yang menghampiri kamar Bu Nala,sontak mereka berdua berdiri bersamaan."dengan keluarga Bu Nala ya?"tanya Dokter itu dengan ramah."iya Dokter,saya anak nya,"jawab Mili tegas."baiklah dek,ini surat rujukan nya sudah jadi dan pasien boleh di bawa ke rumah sakit yang berada di Ibu Kota pada hari senin yang akan datang!"ucap Dokter itu dengan tegas."dua hari lagi ya Dok?"tanya Mili seraya membaca sekilas isi dari surat rujukan itu."ini ada dokumen yang harus di tanda tangani sebagai persetujuan atas pengawasan selama perjalanan pindah ke rumah sakit tersebut,karena kami akan mengawal pasien hingga sampai di tujuan,"Dokter itu dengan gamblang menjelas kan nya."baik Dokter,ini yang harus mengisi papa saya atau saya boleh mewakili nya Dok?"tanya
Baca selengkapnya
Bab - 63. Rumah sakit baru
Setelah Sholat maqrib selesai, mereka pun mengaji bersama, hal itu sudah rutin keluarga ini lakukan hingga solat isya tiba, Bulan sangat senang dan bangga bisa beribadah bersama dengan keluarga Bowo, dia pun ikut membaca ayat suci Al-Qur'an, Mendengar Bulan mengaji Bowo sangat kagum.Karena ternyata suara Bulan saat mengaji sangat lah merdu dan membuat hati merasa tenang, terdengar sejuk di telinga juga, tak lepas-lepas nya Bowo menatap Bulan dengan bangga.[["masya allah calon istriku, suara nya sangat merdu sekali, ternyata aku tidak salah pilih"]] gumam Bowo dalam hati masih terus menatap wajah Bulan.Kekaguman juga terucap dari para pekerja Bowo,mereka pun sangat kusyuk mendengar kan nya,hingga mereka terlarut dalam keheningan yang indah itu,Mak Ijah tampak berkaca-kaca dan ingin menangis mendengar nya,sangat menyentuh hati.Tapi di tengah kekusyukan mereka terdengar kumandang azan isya,dan Bulan pun harus berhenti mengaji dan melanjut kan sholat isya berjama'ah kembali,terlihat m
Baca selengkapnya
Bab - 64. Proyek telah di mulai
Dua bulan telah berlalu begitu cepat,sejak saat itu juga kesibukan Mili bertambah,karena dia lebih sering mengunjungi Mama nya di rumah sakit,terkadang Bowo dan Bulan juga menyempatkan diri untuk menjenguk Bu Nala.Kini kesibukan mereka sudah lebih padat lagi karena pembangunan jembatan telah di mulai,para Arsitek-Arsitek itu telah berkumpul untuk menuju ke lokasi pembangunan,namun sebelum nya warga sekitar sudah bergotong-royong untuk membantu mengumpul kan bahan material yang di butuh kan."ok gaes ini hari pertama kita memulai pembangunan,sebelum turun ke lapangan mari kita bersama-sama berdo'a terlebih dahulu!"ucap Bu Salsa yang sudah berdiri dengan tegap dan seksi di depan para partner-partner nya itu."siapa yang akan memimpin do'a?"tanya Tama."Bowo saja,silahkan!"jawab Bu Salsa yang langsung menunjuk Bowo,dan Bowo pun langsung memimpin do'a itu.Terlihat mereka semua tengah menunduk dan menengadah kan kedua tangan mereka kusyuk dalam do'a,setelah selesai berdo'a mereka langsun
Baca selengkapnya
Bab - 65. Bulan cemburu
Kini Bulan kembali ke tenda dengan raut wajah yang sedikit cemberut,dia kembali duduk dan diam saja."mana Bowo?"tanya Bu Salsa."masih di pinggir sungai bersama kak Mili Bu,"jawab Bulan tersenyum datar."kenapa tidak di panggil,kita sudah mau menyebrang lho?"tanya Bu Salsa lagi."saya tidak ingin mengganggu kebersamaan mereka Bu,mungkin kita saja dulu!"sahut Bulan lesu."gak bisa,karena skema ada di laptop Bowo,ya sudah biyar Ibu saja yang memanggil mereka,"ucap Bu Salsa yang paham dengan kecemburuan Bulan.Setelah Bulan menggangguk setuju Bu Salsa pun beranjak menghampiri Bowo dan juga Mili yang berada di tepi sungai."gaes sudah saat nya kembali bekerja,kemon!"ucap Bu Salsa dengan suara lantang nya dari atas,mendengar suara Bu Salsa mereka berdua pun sontak memalingkan wajah nya menuju sumber suara,dan lantas mereka berdua sontak berdiri."baik Bu,kami ke sana,"sahut Bowo sama lantang nya karena posisi nya masih di bawah.Dengan tertatih-tatih Bowo dan juga Mili naik ke atas,saat M
Baca selengkapnya
Bab - 66. menginap di hotel
Namun tetap tidak ada jawaban dari Mili,karena saat itu Mili tengah melamun melayang tinggi membayang kan dan berandai-andai kalau Mama nya sehat pasti dia akan mendapat kan perhatian dan kasih sayang yang lebih."Bu kak Mili sedang apa ya,kok gak ada jawaban juga?"tanya Bulan yang tampak panik."saya juga tidak tau Bulan,coba panggil sekali lagi!"jawab Bu Salsa sama panik nya dengan Bulan.Tok...Tok...Tok..."kak Mili tolong jawab kami,kakak baik-baik saja kan di dalam!"sekali lagi Bulan memanggil-manggil dan mengetuk pintu kamar mandi itu,dan terdengar jawaban dari dalam kamar mandi."i..iya,aku baik-baik saja kok,"jawaban Mili terdengar agak samar,namun setelah mendengar ada jawaban Bulan dan Bu Salsa pun menarik nafas lega."syukurlah kalau ada jawaban,"ucap Bu Salsa lega."iya Bu,setidak nya tidak terjadi apa-apa,"sahut Bulan yang juga mengelus dada nya lega.Karena mendengar kedua rekan nya memanggil,kini Mili pun mulai menyelesai kan mandi nya,dia dengan cepat membasuh seluru
Baca selengkapnya
Bab - 67. Kendala di proyek
Selesa sarapan mereka pun kembali ke kamar hotel untuk bersiap menuju ke proyek pembangunan jembatan, setelah semua siap lalu mereka berkumpul di loby hotel, kali ini mereka hanya memakai satu Mobil untuk ke proyek karena menurut mereka itu jauh lebih praktis, jarak antara proyek ke hotel membutuh kan waktu sekitar 30 menit, kali ini yang bertindak sebagai driver sudah pasti Bowo.Pagi itu jalanan terlihat sedikit agak macet karena hari minggu seperti biasa pada umum nya banyak sekali pelancong yang ingin melakukan liburan ke area sekitar jembatan yang sedang di bangun sekarang, mereka para pelancong biasa nya menikmati hari panjang mereka dengan bersantai di sekitar pinggiran sungai yang sejuk dan bersih itu, karena tak jauh dari sekitar jembatan itu terdapat area bermain yang suasana nya cukup asri."seperti nya orang-orang ini akan menuju ke arah yang sama dengan kita ya,"ucap Bowo yang mengomentari suasana pagi itu."iya,karena setiap sabtu atau pun minggu di sekitar sungai pasti
Baca selengkapnya
Bab - 68. Mili dan bulan saling curhat
Setelah menunggu beberapa menit lama nya akhir nya Bulan keluar dari ruang pemeriksaan dengan membawa secarik kertas berisi resep obat yang harus di tebus di klinik tersebut,Bowo dengan cepat nya langsung menghampiri Bulan di ikuti oleh rekan-rekan yang lain nya."gimana sayang,apa kata Dokter?"tanya Bowo yang terlihat sangat cemas."gak apa-apa kok Mas,saya cuma kecapekan aja,jadi harus banyak istirahat,"jawab Bulan lemah."nah iya kan,benar kan yang aku bilang,lebih baik kamu istirahat saja dulu di hotel Bulan,jangan dulu ikut ke proyek!"sahut Bu Salsa menimpali nya."baik Bu,"sahut Bulan lirih."ya sudah lebih baik sekarang kita langsung ke Mobil saja biyar saya yang bantu tebus obat nya!"ucap Mili yang meminta kertas resep yang masih di pegang oleh Bulan."terima kasih ya Mbak!"sahut Bowo."sama-sama Mas,udah cepat bawa ke Mobil!"ucap Mili yang lalu beranjak pergi menuju ke apotik yang berada di klinik itu.Sementara itu Bowo dan Bu Salsa mendampingi Bulan untuk menuju ke Mobil,se
Baca selengkapnya
Bab - 69. Bowo melamar Bulan
Setelah menutup jendela dan telfon Bowo tutup lalu Mili pun kembali mendekati Bulan yang tengah berbaring dengan posisi miring membelakangi Mili."Bulan,kamu tidur ya?"tanya Mili pelan-pelan.Sebenar nya Bulan mendengar kan sapaan Mili,tapi karena dia sedang menangis maka dia memilih diam dan berpura-pura tidur."Bulan kamu beneran tidur ya?"lagi-lagi Mili bertanya,karena tetap tidak ada jawaban maka Mili pun memakaikan selimut dan menutupi sebagian tubuh Bulan.[["Ya Allah berikan lah kesembuhan untuk Bulan,kasihan sekali dia,"]]gumam Mili dalam hati seraya menatap tubuh Bulan.Karena Mili fikir Bulan benar-benar sudah tidur,maka Mili pun meninggalkan Bulan dan duduk di atas sofa sambil mengecek ponsel nya.Sementara itu Bowo dan juga yang lain nya sudah selesai mengecek proyek,dan setelah mengecek proyek mereka melanjut kan ke tempat wisata yang sering di kunjungi oleh para pelancong di setiap akhir pekan."tempat ini lumayan bagus ya Bu,jika jembatan sudah selesai maka akses jalan
Baca selengkapnya
Bab - 70. operasi bulan
Di dalam kamar nya,Bulan merasa bingung dengan lamaran Bowo,pasal nya dia berniat untuk menyatukan Bowo dengan Mili,seraya menarik nafas berat Bulan pun merebahkan tubuh nya di atas kasur,dia tatap langit-langit kamar nya yang penuh dengan hiasan bintang-bintang itu.[["Ya Allah andai saja mereka tau perasaan dan isi hatiku ini,sebenar nya aku sangat mencintai Mas Bowo,aku ingin sekali bisa menjadi pendamping hidup Mas Bowo,tapi aku tidak ingin membuat kak Mili kecewa,lalu aku harus bagaimana ya Allah?"]] gumam Bulan dalam hati seraya dia pejam kan mata nya.Namun sepertinya Bulan tidak kuat memikirkan masalah itu semua,seketika dia merasa kan sakit yang amat sangat di kepala nya,dia memijat pelipis nya dan mendesis kesakitan,tapi dia tidak ingin Bowo tau,dengan langkah sedikit tergopoh-gopoh Bulan pun keluar dari kamar nya dan turun dari tangga untuk menemui Bik Inah,sesampai nya di ujung tangga Bik Inah pun melihat nya dan sontak dia pun menghampiri Bulan."Neng,Neng Bulan kenapa?"t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status