All Chapters of Gairah Panas Presdir Tampan: Chapter 21 - Chapter 30
42 Chapters
Sindrom Couvade
Mual yang terasa secara mendadak membuat Ethan spontan membuka matanya dan berlari menuju ke kamar mandi. Rasanya ingin muntah, tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya dan itu justru membuat Ethan semakin tersiksa."Sebenarnya ada apa denganku?" gumam Ethan. Sudah hampir seminggu dia mengalami mual selepas bangun tidur, beberapa kali melakukan pemeriksaan dan semua dokter yang dia temui mengatakan jika dia baik-baik saja.Ethan membasuh wajahnya dengan air setelah mual yang dia rasakan mereda. Lelaki itu langsung kembali ke tempat tidurnya. Dia menyambar ponsel lantas menghubungi sekretarisnya. "Halo, Pak Ethan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya sekretarisnya dari seberang telepon sana.“Cepat telepon Dokter Agnes! Minta datang sekarang juga!” pinta Ethan. “Baik, Pak.”Ethan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, keringat dingin langsung membasahi tubuhnya. Baru saja mencoba memejamkan mata, tiba-tiba saja matanya kembali terbuka saat merasakan perutnya kembali bergejolak. “S
Read more
Anak Pelunas Hutang
“Buat kamu saja.” Sekretaris Ethan menatap atasannya kebingungan, beralih menatap kantong kresek yang ada di atas meja untuk memastikan dia tidak salah beli pesanan yang diminta oleh Ethan. “Pak apa saya salah beli? Bukannya tadi bapak minta mangga muda?” "Ya, tapi aku tidak menginginkannya lagi. Buatmu saja," ucap Ethan. Lelaki itu kembali fokus pada layar komputernya. Namun, tak lama kemudian dia menahan sekretarisnya saat akan pergi. "Ada yang bisa saya bantu, Pak Ethan?""Carikan jadwal penerbangan Joanna hari ini!" perintah Ethan. "Baik, Pak. Akan segera saya kirim."Ethan benar-benar tidak tenang dan karena itu dia harus bertanya langsung pada Joanna untuk memastikan. Sambil menunggu lelaki itu menyeruput secangkir kopi yang baru dibuatkan oleh sekretarisnya. Raut wajahnya berubah setelah menyeruputnya. "Kenapa rasanya tidak enak sekali?" gerutunya. "Apa dia lupa takarannya?" Ethan menyambar ponselnya saat ada notifikasi pesan masuk dari sekretarisnya. Dia langsung membuka
Read more
Melarikan Diri
Tamparan yang tiba-tiba mendarat dipipi Joanna membuat wanita itu terhuyung ke belakang beberapa langkah. “ARGGHH!” pekik Joanna menggelegar saat ayahnya tiba-tiba saja menjambak rambutnya dengan keras. “Jangan buat ayah malu, Joanna! Katakan kalau kamu baru saja berbohong,” bisik ayahnya penuh ancaman. Masih meringis kesakitan, Joanna menggeleng pelan. Mata Joanna menatap Tegar, lelaki paruh baya yang terus mengancamnya agar dia menikahi lelaki itu jika tidak bisa melunasi hutang. “Ayah yang berhutang! Aku tidak mau menanggung semuanya,” balas Joanna. “Diam kamu, Joanna! Cepat turuti permintaan ayah!” bisik ayahnya panik. PYAR!Suara meja kaca yang pecah membuat ayah Joanna melepaskan putrinya. Segera Joanna mengambil tasnya lantas menjauh dari tempat itu. Namun, sebelum Joanna berhasil kabur, ayahnya terlebih dahulu menahannya, mencengkeram tangannya dengan erat. Tegar berdiri dari tempat duduknya, sudah muak dengan drama yang ada di depan matanya. “Apa-apaan kalian ini? Kau
Read more
Bermalam Bersama
Dengan panik Ethan menatap Joanna dari atas sampai bawah, lelaki itu menyentuh pelan bahu wanita itu. “Joanna, kamu terluka?”Wanita itu menepis tangan Ethan. “Aku tidak apa-apa, Pak Ethan. Terima kasih.”Ethan meraih pergelangan tangan Joanna lantas membawa wanita itu ke dalam mobil. “Tolong jangan tanya apapun, Pak Ethan!” pinta Joanna penuh harap, dia tahu pasti banyak yang ingin ditanyakan oleh Ethan. Wanita itu masih belum siap menjawab pertanyaan dari lelaki itu. Ethan menghargai permintaan Joanna, lelaki itu menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu, mencari tempat nyaman untuk mereka mengobrol. Hanya keheningan malam yang menemani mereka sepanjang perjalanan. Ethan menurunkan kecepatan mobilnya lantas menoleh menatap Joanna, ternyata wanita itu jatuh tertidur. “Kenapa dia hutang sebanyak itu?” gumam Ethan. Lelaki itu kesal karena tak bisa leluasa bertanya pada Joanna, rasa penasaran itu bisa membuatnya gila. Dia menepikan mobilnya lantas melepaskan jaket yang dia gunak
Read more
Detak Kehidupan
“Apalagi keluhanmu kali ini, Ethan? Ada masalah serius?” Agnes menatap Ethan dari atas sampai bawah, jika lelaki itu sampai muncul di tempat praktiknya sudah pasti masalah serius. “Berbaringlah! Aku akan memeriksamu.”Ethan menghembuskan napas pelan, dia malah menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lantas melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Satu alis Agnes terangkat tinggi karena Ethan tak kunjung menjawab pertanyaannya, raut wajahnya ikut panik, takut tebakannya benar. “Hei, katakan sesuatu, Pak Ethan! Apa yang kamu rasakan?”“Hari ini aku tidak mengalami mual muntah. Ini aneh sekali bukan?” Jawaban yang diberikan oleh Ethan membuat Anges melongo seketika, mendadak dia seperti orang bodoh. “Ap— Apa yang kamu katakan? Pasti telingaku salah dengar.”Harusnya Ethan merasa senang karena dia tidak tersiksa lagi, tapi dia malah merasa aneh dan dia merasakan itu saat dia bersama dengan Joanna. Dia kembali menatap Agnes, mungkin dokter pribadinya punya jawaban atas semua kebingu
Read more
Rahasia yang Terbongkar
Joanna menatap selembar kertas USG dengan mata berkaca-kaca, wanita itu mulai bimbang setelah mendatangi dokter. Padahal dia sudah bertekat untuk menggugurkan kandugannya itu. Namun, setelah mendengar suara detak jantung janinnya semua keraguan itu membuatnya nyaris gila. “Aku tidak pernah menginginkan dia,” gumam Joanna sambil menyentuh perutnya. Wanita itu menyeka air matanya lantas beranjak dari kursi tunggu dokter kandungan, dia berjalan cepat meninggalkan rumah sakit itu. BRAK!Tubuh Joanna terdorong ke belakang beberapa langkah setelah dia tidak sengaja menabrak seseorang, wanita itu langsung menunduk, membereskan tasnya yang terjatuh di lantai. Dengan cepat dia memasukkan kembali barang bawaannya yang berserakan. “Maaf,” gumam Joanna sambil mengambil selembar USG dari tangan orang yang baru saja dia tabrak. Tanpa menatap orang itu, Joanna bergegas meninggalkan tempat itu. Lelaki yang baru saja ditabrak oleh Joanna terus menatap hingga Joanna hilang dari pandangan matanya.
Read more
Tawaran Pernikahan Kontrak
Joanna membulatkan matanya saat dia melihat Ethan berdiri di depan pintu apartemennya, wanita itu langsung berbalik. Namun, sayang sekali Ethan mengetahuinya. "Joanna."Ethan berlari mengejar Joanna, tidak akan membiarkan wanita itu kabur lagi. Dia berhasil meraih tangan Joanna sebelum wanita itu masuk ke dalam lift. "Lepaskan tanganku! Jangan menggangguku, Pak Ethan!""Kita harus bicara, Joanna. Aku tidak akan membiarkanmu kabur lagi," ujar Ethan. Lelaki itu menarik paksa Joanna menuju ke apartemen wanita itu. Dia bahkan tetap memegang tangan Joanna ketika mereka sampai di depan pintu. "Buka pintunya!""Apa yang kamu inginkan? Aku tidak ingin bicara denganmu, Pak Ethan. Semua tebakanmu itu salah," ujar Joanna. "Kamu hamil, kan? Kalau kamu tidak hamil, mana mungkin kamu kabur?" "Aku kabur karena kamu memaksaku," balas Joanna. "Aku tidak bohong, Pak Ethan. Tidak mungkin aku melakukan penerbangan saat hamil."Ethan tersentak kaget saat mendengar nada dering panggilan masuk. Dia ter
Read more
Calon Suami
“Ethan bagaimana rencanamu menikah dengan Joanna? Kapan kami melamar dia? Mama tidak sabar melihat kamu menikah dengan Joanna.” Tidak peduli putranya baru datang, Dewi langsung menodong pertanyaan yang sudah lama dia tahan. “Katakan pada mama! Biar semuanya mama yang urus.” Langkah kaki Ethan terhenti, dia menoleh ke belakang. “Di mana papa? Ada hal penting yang harus aku bicarakan pada mama dan papa.” Mata Dewi berbinar bahagia. “Apakah kamu mau bilang kalau kamu sudah menyiapkan tanggal untuk melamar Joanna di depan keluarganya?” Ethan menatap mamanya dengan wajah gusar, sungguh dia tidak ingin bercanda saat ini. “Ma, aku tidak ingin bercanda. Ini masalah serius.” Senyum di wajah Dewi langsung lenyap seketika, dia bergegas berjalan melewati putranya. “Papa ada di ruang kerja. Ayo, bicara di sana saja!” Ethan bergegas mengekor mamanya, sampai di ruang kerja dia melihat papanya kaget saat mamanya menjelaskan maksud tujuannya. “Ada masalah apa?” Lelaki paruh baya itu menatap
Read more
Diperas Calon Mertua
Ethan nyaris terlonjak saat ayah Joanna mendadak berdiri dibelakangnya. "Kita harus bicara," ujar lelaki paruh baya itu. Tanpa mengatakan apapun, Ethan mengikuti ayah Joanna. Dia sudah menyiapkan diri diintrogasi oleh ayah Joanna. Mereka duduk di ruang tunggu yang sepi karena sudah larut malam. Ethan menatap lelaki paruh baya itu dalam diam. Alih-alih berbicara lelaki itu malah mengeluarkan bungkus rokok, mengambil sebatang lantas meletakkan di atas meja. Ethan mendorong bungkus rokok itu menjauh. "Tidak merokok?" tanya lelaki paruh baya itu lantas mengepulkan asap rokok dari bibirnya. "Tidak, Om," jawabnya cepat. Ethan sedikit terganggu dengan kepulan asap rokok yang mengganggu pernapasannya. "Apa pekerjaanmu?" tanyanya sambil menatap Ethan penuh selidik. "Hanya pegawai kantoran biasa, Om," jawab Ethan asal. "Hanya pegawai kantor? Ck, pasti gajinya masih banyakan Joanna. Saya tidak merestui kalian!" tegasnya. Ethan terperangah, tidak menyangka dia dipand
Read more
Permintaan Sebelum Menikah
"Kenapa kamu berikan uangnya? Kamu tahu ayah nggak akan berhenti meminta uang. Sekali dia minta dan dikasih, dia akan terus melakukannya. Uangnya hanya untuk judi dan mabuk." Joanna tidak habis pikir, padahal dia sudah melarang Ethan memberikan uangnya, tapi tetap saja lelaki itu keras kepala. Ethan menggenggam tangan Joanna, membuat wanita itu tersentak kaget. "Jangan emosi! Ibu hamil nggak boleh emosi karena nanti akan mempengaruhi kondisi janin," ujar Ethan. Joanna tersentuh mendengar ucapan Ethan. Lelaki yang dia pikir cuek dan dingin ternyata punya sisi perhatian juga. Joanna mendekat saat dia melihat Ethan memberikan uang pada ayahnya. "Kembalikan uangnya, Yah!" pinta Joanna. Dia berusaha menarik amplop cokelat dari tangan ayahnya, tapi lelaki paruh baya itu malah menjauh dan menyembunyikan uangnya di balik punggung. "Enak saja, ini uang ayah. Sekarang terserah kalau kamu ingin menikah dengan Ethan. Ayah tidak akan menghalanginya." Joanna berusaha mengejar ayahn
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status