Semua Bab Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh: Bab 41 - Bab 50
74 Bab
Bab 41
Arion menarik napas lega setelah rapat selesai. Dengan cepat dia menyimpan semua barang-barangnya di atas meja agar bisa secepatnya meninggalkan ruang rapat. Pikirannya masih tidak fokus dan hanya tertuju ke gadis cantik yang sedang tertidur di dalam mobil. "Mau ke mana? Kenapa terburu-buru?"Sebastian langsung memberi pertanyaan dengan sorot tatapan mata tajam ciri khasnya."Calon istri aku tadi tidur di mobil Paman, jadi aku ingin melihatnya. Aku ingin memastikan secara langsung apa Zahira sudah bangun atau belum. Paman tahu kan Lily itu sangat menyebalkan. Hari ini saja aku sudah kena palak dua kali lipat dari uang gajinya. Aku yakin dia tidak akan memberikan informasi apapun kepadaku tentang calon istriku." Arion begitu sangat malas untuk menghubungi bodyguard-nya tersebut, walaupun hanya sekedar bertanya apakah Zahira sudah bangun atau belum. Dia lebih memilih untuk melihat langsung keberadaan gadis pujaan hatinya.Sebastian yang tadinya kesal melihat Arion tiba-tiba saja tert
Baca selengkapnya
Bab 42
Saat ini yang diharapkan Dewi hanya bisa berkumpul lagi bersama dengan suami tercinta. Mereka akan bersama-sama menyambut kelahiran anak yang sudah dinantikan. Jika rumah, mobil, dan uang di rekening di sita perusahaan, dia akan mencoba untuk ikhlas. Yang terpenting suaminya tidak dipenjara.Dewi yakin masih bisa hidup bersama dengan suaminya. Tas-tas brand dengan harga yang fantastis sama sekali belum dipakai dan juga merek-mereknya yang memang tidak dicopotnya. Semua koleksi tas yang bernilai puluhan hingga ratusan juta itu, masih disimpannya lengkap dengan harganya. Wanita itu berniat untuk membuka sebuah toko tas brand, kebetulan dia sudah memiliki sekitar 50 buah tas. Belum lagi sepatu, baju, kacamata dan perhiasan. Dari perhiasan-perhiasan berlian dan emas yang dimilikinya, Dewi masih memilikiuang senilai miliaran. Mereka juga masih memiliki 5 buah rumah yang memang bukan rumah mewah, namun lokasinya berada di tengah pusat kota dengan harga jual 1 M. Dengan seperti ini mereka
Baca selengkapnya
Bab 43
Arion membuka pintu mobil dan melihat Zahira yang masih tertidur dengan lelapnya. Pria berwajah tampan itu tersenyum dan mengusap kepala gadis tersebut. "Hai baby, bangun ini sudah sangat siang, kamu belum sarapan," ucapnya dengan lembut.Gadis itu tidak terganggu sedikit pun, bahkan dia semakin menarik selimutnya hingga menutupi bagian kepalanya.Arion tersenyum ketika melihat tingkah lucu Zahira. "Baby, nanti tidurnya diulang lagi jika kamu sudah selesai sarapan. Ini sudah jam 11.00 siang dan kamu belum sarapan. Bahkan sebentar lagi sudah jam makan siang." Jujur saja, perut Arion sudah keroncongan dan belum sarapan sama sekali. Namum dia tidak bisa makan sendiri dan abai terhadap Zahira yang tidur dengan perut kosong.Apa yang dikatakannya seakan, tidak direspon oleh gadis tersebut. Bahkan tidurnya semakin enak."Kalau tidak mau bangun, aku akan mencium bibir mu." Arion membuka selimut yang menutupi wajah Zahira. Mata yang tadi begitu sangat sulit dibuka kini sudah terbuka denga
Baca selengkapnya
Bab 44
Zahira memandang Arion dan merasakan denyutan di dadanya. Mengapa dia begitu bodoh dan mudah percaya dengan rayuan gombal si pria playboy. Meskipun belum menyatakan perasaannya, namun Zahira sudah mulai larut dalam pesona dan rayuan gombal si pria. Seharusnya dia sudah tahu, bahwa Arion dan dokter Nizam sama. Arion tersenyum saat mendengar kalimat yang keluar dari bibir wanita berparas cantik dengan tubuh yang aduhai. Apa lagi penampilan si wanita yang begitu sangat modis dan full makeup. Jauh berbeda dari Zahira. Gadis simple yang terlihat sederhana namun begitu anggun dan mempesona.Tatapan mata Monika beralih ke arah gadis yang saat ini berdiri di samping Arion. Dipandangnya dari atas hingga ke bawah untuk menilai sang wanita. Namun sialnya dia harus mengakui bahwa gadis itu sangat cantik dan masih sangat muda. Meskipun tidak tahu hubungan antara gadis itu dengan Arion. Namun dadanya sudah terasa panas dan terbakar. Monika tidak ingin gegabah, karena tidak tahu siapa wanita muda
Baca selengkapnya
Bab 45
Mata Zahira terbelalak ketika melihat apa yang dilakukan Lily terhadap wanita yang diketahui bernama Monika. Hanya dengan satu kali gerak saja, wanita cantik itu tergeletak tak berdaya di lantai. "Apa kamu tidak apa-apa baby." Arion bernapas lega dan memeluk tubuh Zahira. Dari raut wajahnya terlihat jelas bahwa pria itu sangat mencemaskan gadisnya. Zahira diam dengan tubuh gemetar. Apa yang dilihatnya saat ini membuat dirinya merasa takut. Apalagi ketika melihat apa yang dilakukan Lily terhadap Monika. "Ayo baby kita ke ruanganku." Arion mengusap air mata yang mengalir deras di pipi Zahira. Zahira menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa mas, aku harus memeriksa wanita itu dulu. Aku harus membantunya, siapa tahu dia masih hidup." Dokter muda itu panik dan menangis. "Nona tidak perlu khawatir, dia tidak mati, hanya patah leher saja." Lily tersenyum.Zahira semakin takut ketika mendengar jawaban Lily. Senyum sang bodyguard juga berbeda. Tidak senyum sinis seperti biasa. Namun seperti
Baca selengkapnya
Bab 46
Sudah beberapa hari ini David menepati kamar tahanan. Rumah tahanan ini yang akan menjadi tempat tinggalnya dalam waktu yang lama. Bahkan dia sendiri tidak tahu, apakah akan kekal berada di dalam tahanan ini hingga ajal menjemput. Kamar yang berukuran 3X3 dan dihuni oleh 6 orang narapidana, sungguh begitu sangat kecil, panas dan pengap. Kondisinya yang belum sepenuhnya sehat, membuat rasa sakit di tubuhnya semakin bertambah karena harus tidur tanpa alas kasur. David duduk termenung sambil memegang jeruji besi. Wajah tampannya sudah tidak terlihat lagi. Wajahnya penuh memar, bibir luka dan bengkak. Lingkar mata kiri dan kanan, berwarna ungu pekat dan bengkak. Melihat wajahnya saat ini, sungguh membuatnya takut sendiri. Beberapa jarinya di balut perban. Begitu juga dengan telinganya yang menempel perban. Bukan bentuk fisik yang menjadi masalah, namun istrinya. Sampai saat ini pria itu terus memikirkan Dewi serta calon anaknya. Menyesal, perasaan ini yang membuat hatinya semakin te
Baca selengkapnya
Bab 47
Arion tersenyum dan melepas pelukan pria tersebut. Pria yang terlihat sangat tampan, gagah dan awet muda, meskipun usianya sudah kepala 5. "Paman lihat sendiri, aku sehat." Arion terkekeh sambil mengembangkan kedua tangannya.Zahira hanya diam menyaksikan interaksi antar kedua pria itu. Dia mengambil kesimpulan bahwa hubungan Arion dan pria tersebut sangat baik.Pria itu diam sambil mengamati keponakannya dari atas hingga ke bawah. Pria itu juga berpura-pura mengelilingi tubuh keponakannya, guna memastikan bahwa Arion benar-dibenar baik-baik saja. Seharusnya Heru menjadi orang yang paling bahagia ketika melihat kondisi sang ponakan. Namun nyatanya tidak, meskipun wajahnya terlihat senang namun hatinya begitu sangat marah."Sudah percaya paman?" Arion tertawa kecil. Jika dilihat wajah pria itu, memang memiliki kemiripan dengan Arion. Hanya saja, kulit si paman sedikit gelap yang menunjukkan dia asli Indonesia. Berbeda dengan Arion yang memiliki kulit putih karena memang campuran Ame
Baca selengkapnya
Bab 48
Sebastian memandang ke arah Heru dengan sedikit tersenyum. Sejak kematian Abang ipar dan kakak angkatnya, hubungannya dengan Heru tidak begitu baik. Saudara dari Abang iparnya tampak tidak suka kepadanya. Tatapan mata Sebastian beralih ke arah gadis cantik yang sekarang duduk di sofa. "Hai cantik." Sebastian beranjak dari duduknya dan kini berpindah posisi duduk di sofa single yang berada di depan Zahira."Hai juga paman," jawab Zahira dengan tersenyum."Apa kamu lelah?" tanya Sebastian dengan sangat ramah. Zahira sedikit tersenyum dan menggelengkan kepalanya"Aku mendengar katanya tadi di bawah ada keributan, apakah benar?" "Iya paman," jawab Zahira yang sudah manyun."Keponakanku sangat tampan jadi wajar jika dia banyak di inginkan oleh para wanita. Namun yakinlah meskipun dia pencinta wanita tapi dia bukan buaya." Sebastian mengulas senyum.Heru sangat kesal dan marah saat mendengar Sebastian mengatakan keponakan ku, seakan Sebastian tidak tahu di mana posisinya berada. Di dunia
Baca selengkapnya
Bab 49
David tidak henti-hentinya mengusap punggung istrinya yang tidak berhenti menangis. Dia sangat tahu seperti apa perasaan istrinya saat ini. "Jika nanti kamu bertemu dengan pria baik yang mau menerima kamu dan anak kita, aku rela jika kamu menikah dengannya." David l berkata dengan serius. Pria itu ikhlas melepaskan istrinya demi mendapatkan hidup yang lebih baik. Dewi menggelengkan kepalanya dan mengusap air matanya. Aku rela tidak nikah seumur hidup aku mas. Aku rela menjadi ibu dan ayah untuk anak kita. Aku gak akan pernah menikah dengan siapapun. Aku akan selalu datang ke sini bersama anak kita untuk mengunjunginya kamu."David tidak mampu menahan tangisnya ketika mendengar ucapan istrinya. "Setelah pulang dari sini, kamu tidak boleh kembali ke rumah itu lagi. Kamu harus pergi ke tempat yang jauh yang tidak bisa di temukan orang lain." "Mengapa begitu, bukankah orang-orang itu anak buah kamu?Mereka juga sangat baik dan sopan sama aku." Dewi tidak percaya dengan apa yang dikatak
Baca selengkapnya
Bab 50 oke
"Silakan keluar ibu Dewi," ucap si sopir.Dewi diam memandang sopir taksi. Bagaimana mungkin pria itu mengetahui namanya.Belum sempat Dewi berbicara, pintu mobil sudah dibuka oleh salah seorang pria dan pria itu menyeretnya keluar. "Ada apa ini? Mas Anto," tanya Dewi.Pria yang bernama Anto itu tersenyum memandang Istri mantan bosnya. "Ternyata kita bertemu lagi di sini ya ibu Dewi. Jujur saja saya sudah tidak menjadi anak buah David dan yang memerintahkan saya untuk membawa ibu Dewi bukan David namun bos saya." Pria itu tersenyum sinis. "David itu sangat kejam, karena dia tangan salah seorang anak buah saya, harus diamputasi. Yang lebih membuat saya marah, dia tidak memberikan uang pengeboran dan uang jaminan hidup untuk rekan saya."Wajah cantik wanita itu memucat. Jantungnya seakan mau lepas dari tempatnya. Dengan rasa takut, dia memeluk perutnya sebagai benteng perlindungan untuk calon bayinya."Maaf ibu Dewi, kami hanya menjalankan tugas dari bos kami." Si supir menjelaskan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status