Share

Bab 48

Sebastian memandang ke arah Heru dengan sedikit tersenyum. Sejak kematian Abang ipar dan kakak angkatnya, hubungannya dengan Heru tidak begitu baik. Saudara dari Abang iparnya tampak tidak suka kepadanya.

Tatapan mata Sebastian beralih ke arah gadis cantik yang sekarang duduk di sofa. "Hai cantik." Sebastian beranjak dari duduknya dan kini berpindah posisi duduk di sofa single yang berada di depan Zahira.

"Hai juga paman," jawab Zahira dengan tersenyum.

"Apa kamu lelah?" tanya Sebastian dengan sangat ramah.

Zahira sedikit tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"Aku mendengar katanya tadi di bawah ada keributan, apakah benar?"

"Iya paman," jawab Zahira yang sudah manyun.

"Keponakanku sangat tampan jadi wajar jika dia banyak di inginkan oleh para wanita. Namun yakinlah meskipun dia pencinta wanita tapi dia bukan buaya." Sebastian mengulas senyum.

Heru sangat kesal dan marah saat mendengar Sebastian mengatakan keponakan ku, seakan Sebastian tidak tahu di mana posisinya berada. Di dunia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status