Lahat ng Kabanata ng Wanita Bermata Hijau: Kabanata 11 - Kabanata 20
42 Kabanata
Bab 11 Teror Para Monster 1
Wushh ...!Lapisan pelindung itu menebal, kokoh dan kuat. Semuanya terpental jauh, tangan Monster yang berusaha menarik Angellia pun putus. Darah segar berwarna hitam menodai semua baju Angellia. Monster pun mengaung kesakitan, dia membawa palu raksasa di tangan satunya lagi. Dia mengayunkannya ke pelindung secara brutal tapi itu percuma saja. Saat pukulan ke tiga, ada yang mengalir aliran petir dari pelindung untuk menyerang para musuh itu. Dan membakarnya sampai hangus berujung menjadi ledakan besar. Jasmine yang tertidur pulas pun terbangun, menghampiri jendela melihat Angellia di luar dan melihat semuanya.”Angel, sedang apa di luar sana?” tanya Jasmine kebingungan tidak menyangka di luar banyak sekali para Iblis dan anak Monster Trol.”Kak, kenapa terbangun? Sudah kembali tidur saja!” seru Julie menarik tangan Jasmine.”Ada keributan di luar sana, Angel dalam bahaya. Aku harus menolongnya Julie!” teriak Jasmine marah mencoba melepaskan tan
Magbasa pa
Bab 12 Teror Para Monster 2
Di tembok itu ada sebuah tulisan dengan darah merah. Siapa pun yang melihat kata-kata itu pasti ketahuan, tulisan itu berbunyi 'Orang-orang yang berdosa di dunia ini akan binasa! Kami akan memasukan kalian ke neraka menemani para iblis. Secepatnya kami akan turun ke bumi!' Sebuah kata peringatan membuat bulu kuduk Arthur berdiri. Dia cepat-cepat memfotonya agar dilihat Leo. Tom mencegah Arthur, menarik tangannya menuju sebuah meja kantor yang ada di tengah. Di situ ada sebuah buku hitam pekat berukir salah satu Mitologi yaitu Typon. Menurut sejarah sering disebut Ayah dari semua Monster diyakini monster naga raksasa. Ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi gunung tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintang-bintang. Typhon berwujud setengah manusia dan monster. Di bawah tangannya, terdapat seratus kepala naga yang siap memangsa apa saja. Sedangkan, di bawah pahanya terdapat banyak ular-ular berbisa dan Typhon juga dapat menyemburkan api. "Ada apa ini? Maksudnya?
Magbasa pa
Bab 13 Datanglah Kepanikan Lagi
"Julie? Bisa melihatnya? Itu mustahil sekali." Leo termenung dalam diam. Arthur menceritakan semua penjelasan dari Angellia membuat Leo terkejut.Arthur cepat-cepat membuat portal untuk menyelamatkan Angellia yang sedang sekarat. Sebelumnya sudah mengirim pesan ke Aroon untuk pulang lebih awal. Dia menarik napas dalam-dalam, berkonsetrasi dan meletakan tangan di lantai. Angin kencang memenuhi ruangan, bercahayakan aura warna biru langit terang menderang. Lantas dia membacakan mantra dengan lantang Portal bewegt Orte. Seketika membentuk portal besar seperti black hole berwarna biru langit sangat indah. Mereka saling merangkul dan berjalan dengan tertatih perlahan memasuki portal itu. Hanya hitungan 1 menit, portal itu sudah terhubungan dengan halaman belakang rumah Jasmine. Portal pun terbuka lebar dan lebih terang lagi. Dari dalam keluarlah mereka dengan wajah lesu. Arthur dan Leo sangat syok melihat Angellia tergeletak di lantai dengan baju penuh noda darah merah. Leo
Magbasa pa
Bab 14 Masih Ada Harapan, Kah?
Di bawah alam sadarnya, Jasmine bertemu Edward yang sedang duduk di kursi tua. Ayahnya sedang membaca buku, menggunakan kacamata tua. Jasmine melihat sekeliling ini bukan di dalam rumahnya. Terlihat ruangan yang asing dindingnya berlumut, penuh tumpukan batu bata hitam. Di samping Edward ada tempat perapian yang padam. Pria paruh baya berambut silver itu, melirik dan melambaikan tangan ke Jasmine untuk mengajak duduk di sisinya. Cahaya matahari yang sejuk menyoroti tubuh pria itu, begitu indah dilihatnya. Jasmine terdiam, memastikan apa itu benar Edward atau bukan? Dia takut tertipu lagi seperti dulu. Sosok itu tersenyum dengan lembut. Perempuan itu memberanikan diri untuk menghampiri. Dia duduk di sampingnya. Sang Ayah menggenggam tangan Jasmine kuat-kuat.“Nak, kamu harus lebih kuat lagi. Maaf, atas semua hal yang terjadi menimpamu. Lindungi semua! Tidak hanya keluargamu tapi, seluruh muka bumi ini. Ingat! Semakin kamu ingin melindungi seseorang yang paling disayangi, sem
Magbasa pa
Bab 15 Perjalanan Panjang
Leo yang sedang bersiap-siap, mengalami sebuah dilema yang begitu dalam. Entah mengapa teringat ayahnya yang begitu sudah lama tidak termimpikan. Malam tadi, Edward datang ke mimpi Leo dan berbicara."Leo, tugasmu akan semakin berat. Kamu harus kuat dan pada saat yang tepat. Jasmine akan menerima semua takdirnya. Kamu harus terus ada di sisinya. Jangan korbankan orang lain, hanya untuk melindungi Jasmine."Edward memberikan sebuah belati terbuat dari besi berwarna putih dengan ukiran ombak lautan bergaris biru. Leo tidak mengerti senjata ini untuk apa? Dia terkejut dari lamunan mendengar suara Aroon yang memberitahu untuk cepat ke lantai bawah. Leo pun berlari keluar kamar, melirik kamar Jasmine. Dia ingin menengok tapi sayang tidak bisa. Serenity melarangnya untuk masuk karena sedang dimandikan. Walau begitu dia tetap semangat untuk menjelajahi sebuah kota terpencil itu.”Hmm ... ternyata lokasinya lumayan jauh. Sekitar empat jam perjalanan, di tengah-te
Magbasa pa
Bab 16 Monster Serigala Hitam
”Tidak! Hoshh ... uhuuk. Uueekk!” teriak Leo bersamaan memuntahkan darah segar begitu banyak dari mulutnya.”Astaga! Keluarkan semuanya!” perintah Arthur berdiri dan menuntun Leo ke dalam mobil.”Apa yang terjadi?” tanya Leo masih meraung kesakitan.”Tadi, Kak Leo terhempas keluar dari mobil! Karena ayah ingin menghindari kecelakaan. Ada wanita yang diam mematung di tengah jalan kita,” jelas Arthur dan memberikannnya minum.”Hah! Terus wanita itu? Siapa? Di mana sekarang?””Sudah menghilang entah ke mana! Sepertinya itu bukan wanita biasa, itu pasti makhluk astral. Ketika kamu terpental dan pingsan di jalan." Aroon menghampiri."Wanita itu memasuki tubuhmu. Mungkin 15 menit tidak sadarkan diri. Muka, kaki, juga tanganmu sudah putih pucat hampir membiru. Aku berpikir ini akan berakhir begitu saja!” lirih Aroon menarik tangan kekar itu dan memeluk erat Leo.”Benar! Aku kira ... kakak akan ...!” Arthur menahan kata yang tid
Magbasa pa
Bab 17 Pertarungan Penuh Darah
”Betul sekali, strategi apa yang akan kita gunakan, Ayah Aroon?” tanya Leo berkonsentrasi. Cahaya aura merah keluar bersamaan dengan perisai, pedang, dan kapak.”Hmm ... sebaiknya. Aku menyerang jarak jauh dan Leo menyerang secara dekat. Sifat binatang buas akan beringas, ketika merasa lapar betul? Kita biarkan mereka menyerang terlebih dahulu agar kita mengetahui kelemahannya di mana! Dengan kesimpulan ini harus ada umpan!” usul Aroon sambil melirik anaknya.”Eh? Ko aku jadi umpannya? Ayah serius?” sentak Arthur membelalakkan mata tidak menyangka Ayahnya sendiri yang memiliki ide gila itu.”Aku setuju, karena serigala yang lapar akan mudah terpancing oleh darah segar! Begitukan maksudnya?” rayu Leo sambil tertawa dan memalingkan mukanya.”Kak, jangan terpancing sama ayahku dong? Tapi ada benarnya juga, kalau aku diserang bagaimana?” tanya Arthur sambil berpikir.”Itu benar sekali Leo. Tenang, ayah ada di belakangmu. Dengan senjata ini pa
Magbasa pa
Bab 18 Pertarungan Penuh Darah 2
”Dasar, gila!! Kamu sama saja dengan ayahku haha ...! Tapi aku menyukai itu,” tawa Arthur sambil tersenyum jahat.Arthur berkonsentrasi menarik napas, tangan kanannya menyentuh tanah membaca mantra Portalzeit Und Geschwindigl keluarlah cahaya aura biru terang membentuk portal kecepatan dan menghentikan waktu hanya beberapa detik untuk menuju Aroon dengan cepat.”Ayo! Lawan sakitnya Leo!” teriak Leo menyemangati diri sendiri dan berlari menuju portal itu. Kaki serigala itu ingin mencabik-cabik menggunakan cakar tajamnya ke arah Aroon. Namun, serigala itu melambat seperti Slow motion dan warna sekitar menjadi hitam dan putih. Secepat kilat muncul portal dan Leo keluar dari samping Aroon. Beruntung tepat waktu Leo menahannya dengan perisai tangan.”Aku hanya bisa menggunakannya sekali saja, Kak!” teriak Arthur ke Leo.”Leo, jangan hancurkan kesenanganku!” sentak Aroon begitu murka dan menarik tangan Leo.“Sadarlah! Kalau begini ter
Magbasa pa
Bab 19 Bertemu Cenayang
Leo menelan ludah, tangan yang gemetaran. Ada rasa takut yang aneh di sini, belati itu mulai bercahaya saat mendekati batu. Dia dengan perlahan menancapkan langsung, angin bertiup kencang semua dedaunan kering berterbangan. Belati itu mulai bercahaya lebih terang hingga menyilaukan mata. Ada gelombang kekuatan dasyat hingga membuat Leo terpental ke tanah. Penglihatan Leo mulai kabur, dia melihat ada dua orang dari kejauhan. Dua orang itu mulai mendekatinya, hanya bayangan hitam tidak terlihat jelas rupa wajah. Dia merasakan rasa kantuk yang luar biasa sehinga menutup mata. Benar, belati itu kuncinya dan membuat pelindung itu menghilang. Memperlihatkan rumah megah yang asli. Cenayang itu, Eleanor Bertilda hanya bertepuk tangan dan tersenyum senang menyaksikan petarungan berdarah itu.”Hmm ... pertempuran yang dasyat,” puji Eleanor melihat sekeliling hutan yang sudah terhiasi banyak darah.”Sayang! Kamu keterlaluan sekali. Sampai membuat mereka seperti ini,” seru Bar
Magbasa pa
Bab 20 Serigala Hitam dan Serigala Putih
”Haha ...! Kamu sangat arogan sekali! Aku tidak membutuhkan nyawamu!” ejek wanita misterius itu bergema di setiap penjuru hutan.”Lalu apa, hah? Ambil saja nyawaku ambil ... apa kamu yang membawa Ayah Aroon dan Arthur? Keluarlah pecundang!” Leo berteriak marah yang mengebu-gebu.”Oh, selain arogan ternyata pintar juga. Benar, dua nyawa itu. Sedang aku tahan, apa kamu mau menyelamatkan mereka?” tanya wanita dengan lantangnya. Lalu kabut itu, menghilang tetapi dihadapan Leo datang dua ekor hewan yaitu satu serigala hitam dan serigala putih. Mereka menatap tajam Leo, membuat suasana menjadi membingungkannya. Leo ingin menyentuhnya tapi dia urungkan niat karena sangat kesal.”Hewan lagi? Sebenarnya, kamu siapa? Maumu apa?” tanya Leo yang terus emosi yang sudah merasukinya menjadi tidak bisa berpikir jernih.”Hahaa ... amarahmu yang akan membunuhmu. Baik diri sendiri atau untuk orang yang kamu sayangi!” sindir wanita itu yang menusuk Leo.
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status