"Gwen, ayo naik ke atas."William memegang tangan Gwen sambil naik ke atas.Di lantai dua sunyi senyap. Lampu di koridor juga redup.Kamar yang terletak di paling dalam adalah milik ibunya William.Pintu kamar terbuka sedikit. Nyonya Airlangga sedang duduk di depan meja rias dan menyisir rambutnya.Nyonya Airlangga yang hampir berusia 50 tahun masih terlihat cantik. Namun, karena dia membiarkan dirinya menua, ada jejak-jejak keriput di mukanya."William pulang, ya?"Nyonya Airlangga melihat William dari cermin. Dia menoleh, lalu melihat William yang sedang menggandeng tangan Gwen muncul di belakangnya."Ibu."William memegang tangan Gwen makin erat, lalu berkata, "Aku membawa pulang Gwen untuk menemuimu."Saat Nyonya Airlangga mendengar itu, baru matanya tertuju pada Gwen.Dia tertegun sejenak, lalu dia seakan-akan mengingat sesuatu dan berkata, "Gwen ...? Waktu William masih kecil, dia sering mengungkitmu dulu. Aku kira kalian bermusuhan."Nyonya Airlangga berjalan ke depan Gwen. Dia
Read more