Semua Bab Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali: Bab 1671 - Bab 1680

"Papi!"Agnes berlari masuk ke dalam ruangan pasien, lalu menggenggam tangan Tuan Besar Knowles dengan erat.Seingatnya, ayahnya adalah seorang pria tua yang serius dan licik. Walaupun dia sudah berusia, kesehatannya selalu baik.Dia tidak memiliki satu pun rambut putih dan tampak bersemangat setiap hari.Namun, dia tiba-tiba sakit kali ini. Dia menjadi jauh lebih kurus daripada dulu dan semua rambutnya hampir menjadi putih.Sherman berdiri di belakang Agnes dan melihat adiknya memegang tangan Ayah sambil menangis. Lalu, ekspresinya perlahan-lahan tampak sedih.Tuan Besar Knowles sudah lama sakit, jadi sejak awal dia sudah mulai melatih Sherman. Namun, setelah Tuan Besar Knowles mengetahui isi pikirannya., Tuan Besar Knowles lebih memilih membunuh putranya dan menyerah pada masa depan Keluarga Knowles. Dia juga tidak mau melihat Sherman bergabung dengan Iluminati.Sebenarnya Sherman sudah lama tahu hari ini akan terjadi.Akan tetapi, Agnes tidak tahu.Tuan Besar Knowles juga tidak ingi

"Agnes, dengarkan kata Kakak."Setelah Sherman mengatakan itu, dia melepaskan tangan Agnes.Lalu, Sherman berdiri dan menarik Agnes ke sebuah koridor yang aman."Kak!"Agnes berteriak.Staf di dalam restoran adalah orang Sherman. Mereka segera membawa Agnes ke koridor yang aman.Saat pengawal di luar restoran sadar, Agnes sudah masuk ke dalam koridor aman itu."Kejar dia!"Ekspresi kedua pengawal langsung berubah.Kalau mereka melepaskan Agnes, saat Andrew kembali, mereka yang akan mati.Namun, sebelum kedua orang itu dapat menghentikan Agnes, orang Sherman sudah mengepung mereka."Sherman! Apa kamu tahu apa yang akan terjadi padamu kalau kamu melakukan ini?"Saat ini para pengawal juga sudah berhenti berpura-pura.Orang lain tidak tahu, tapi mereka tahu kalau saat ini Sherman hanyalah boneka Iluminati.Begitu Sherman melepaskan diri dari kendali Iluminati, Tuan Besar Knowles pun akan mati."Bunuh semuanya."Di dalam koridor aman, nada Sherman terdengar sinis.Anak buahnya segera menah

"Menurutku seperti itu."Violet melihat William, lalu berkata, "Terima kasih, Tuan Muda William.""Sama-sama. Aku ini memang pintar!""Kamu langsung menjadi besar kepala setelah dipuji sedikit, ya?"Gwen memukul William sebelum berkata pada Violet, "Kalau begitu, kita mengutus orang ke pegunungan itu terlebih dahulu untuk membuat persiapan.""Kemarin semua orang sudah pergi ke pegunungan itu, 'kan? Seharusnya semuanya sudah agak familier dengan pegunungan itu. Ini peta pegunungan itu. Dalam waktu yang singkat, kalian harus mengingat peta pegunungan ini untuk berjaga-jaga."Peta pegunungan itu kurang lebih sama dengan yang diingat Charles terakhir kali dia pergi ke sana. Meskipun areanya tidak terlalu luas, jalanannya lumayan aman.Nicholas berkata, "Aku akan mengutus orang ke dalam pegunungan agar mereka mempelajarinya. Begitu terjadi sesuatu, mereka pun dapat membantu dari luar."Setelah itu, Nicholas diam untuk beberapa saat. Ekspresinya tampak khawatir ketika dia berkata, "Tapi, kit

Arianna berkata dengan perlahan, "Saat itu Edward menyerahkan segalanya dan meninggalkan Keluarga Fernandez. Sekalipun dia memiliki otak bisnis yang brilian, dia nggak mungkin memiliki kemampuan dan kekayaan untuk merencanakan strategi melawan empat keluarga besar hanya dalam beberapa tahun. Dia pasti memiliki pendukung yang kuat. Edward pernah berkata kepadaku, 30 tahun di timur, 30 tahun di barat. Hati orang-orang tersembunyi di perut mereka. Siapa yang bisa menyangka kalau dia akan menjadi orang yang tertawa terakhir?"Setelah mendengar perkataan Arianna yang aneh, semua orang menjadi bingung.Violet bertanya, "Jadi, siapa yang kamu curigai?""Kalau kalian bertanya padaku, aku mencurigai ... Harvey Airlangga."Semua orang tercengang saat nama itu disebut.Lalu, mata semua orang tertuju pada William.William lebih terkejut. "Ayahku? Bagaimana mungkin? Ayahku hanya orang kuno dan dia nggak begitu pintar berbisnis. Dia paling buruk di antara empat keluarga besar. Dia itu sangat keras k

Semua orang memutuskan untuk mengikuti saran Charles.Hanya dalam beberapa menit, pembagian kerja telah selesai.Tengah malam.William dan Gwen menyetir mobil menuju rumah Keluarga Airlangga.Setelah mobil berhenti, Gwen melihat William tidak turun-turun dari mobil."Jangan khawatir. Aku di sini."Gwen menggenggam tangan William.Dia tahu apa yang dikhawatirkan William.Kalau Harvey memang pemimpin Iluminati, maka sulit dijamin tidak akan terjadi perang besar.Pada saat itu tiba, mereka dan Harvey akan menjadi musuh.Bagaimanapun juga, dia adalah ayahnya William."Gwen, aku nggak pernah membayangkan hari ini."William duduk di dalam mobil dan terlihat murung yang tidak pernah terjadi sebelumnya.Dari dulu dia sudah tahu ayahnya tidak menyayanginya dan tidak mencintai ibunya. Keluarga ini bukanlah apa-apa bagi Harvey.Dia bahkan tidak memahami ayahnya. Kalau bukan karena Arianna datang hari ini dan mengutarakan kecurigaannya, dia juga tidak akan pernah menyangka ayahnya terlibat dengan