All Chapters of Kultivasi Awan Surga: Chapter 671 - Chapter 680

Pemahaman Xi Feng tentang maksud mendalam yang terpancar dari cakram bulan, dan bahkan aura misterius dari Rune Kombinasi Tao, telah berevolusi dari yang tidak dapat dipahami menjadi semakin dapat dipahami, yang memungkinkannya untuk merasakan nuansa terhalus dari esensi tertinggi mereka. Wahyu ini memberinya sensasi yang luar biasa untuk melampaui hal-hal duniawi, sebuah pelepasan yang membebaskan dan luhur.Semangatnya juga semakin kuat dan memadat, tampaknya berada di puncak transformasi dari yang tak berwujud menjadi berwujud - sebuah perasaan yang tak terlukiskan, namun penuh dengan keajaiban dan mistik.Tanpa disadari, waktu mempercepat langkahnya.Satu hari, dua hari, tiga hari...Awalnya, Su Feiyan dan teman-temannya memendam kekhawatiran, memeriksa secara berkala.Namun, ketika hari-hari berlalu tanpa insiden, kekhawatiran mereka berkurang, dan akhirnya, mereka menjadi terbiasa dengan keadaan Xi Feng yang tidak terganggu.Tujuh belas hari berlalu dengan cara ini.Kemudian, ma

"Saya telah memutuskan, saya tidak akan kembali dulu," Soong Zu mengumumkan secara tiba-tiba.Semua orang menoleh ke arahnya, ekspresi mereka bercampur aduk antara terkejut dan penasaran.Soong Zu melanjutkan, "Jangan lupa, perjalanan kita bukan semata-mata untuk menemukan Xi Feng, tapi juga untuk mengasah kemampuan kita. Sekarang setelah Xi Feng ditemukan, saya bisa meluangkan waktu untuk fokus pada latihan saya."Matanya berbinar-binar penuh aspirasi. "Sebagai seniman bela diri, kita tidak boleh mengurung diri di dalam tembok sekte kita, tanpa lelah berlatih dalam kesendirian. Sebaliknya, kita harus meniru Xi Feng, menjelajahi dunia, mencari keberuntungan seni bela diri, dan mengukir nama untuk diri kita sendiri.""Sangat setuju."Yang lain merasakan gelombang antusiasme setelah mendengar kata-katanya.Zhu Si menimpali, "Jika itu masalahnya, saya tidak melihat alasan untuk terburu-buru kembali. Di masa-masa puncak kehidupan kita, kita harus berada di luar sana, hidup dengan berani d

Sejujurnya, kebanyakan pria akan sangat senang dipuja oleh seorang wanita cantik seperti Yang Suyu, terutama ketika dia bersedia menjadi selir. Tapi Xi Feng berbeda. Semakin Suyu menunjukkan kasih sayangnya, semakin banyak rasa bersalah yang ia pendam."Aku benar-benar minta maaf, Suyu," kata Xi Feng, menimbang kata-katanya dengan hati-hati. "Jika saya mengambil keuntungan dari perasaan Anda kepada saya, menyebabkan Anda tertekan dan bertindak tanpa menahan diri, saya akan kehilangan rasa hormat untuk diri saya sendiri. Itu akan bertentangan dengan prinsip saya. Ya, banyak pria di dunia ini yang memiliki banyak istri dan selir, tapi mereka bukan aku. Maafkan aku, Suyu, aku tidak bisa melakukan itu."Air mata berlinang di mata Yang Suyu, kelopak matanya bergetar, tetapi dia menggigit bibirnya dengan kuat, tatapannya tak tergoyahkan tertuju padanya. "Kamu anak yang keras kepala, tidakkah kamu lihat? Semakin kamu berbeda dari yang lain, semakin kamu tidak bisa ditolak olehku. Apakah kamu

"Terima kasih, kakak," kata Xi Feng dengan sikap hormat, tampaknya tidak menyadari gerakan halus murid kurus itu."Adik, tolong ikuti saya," murid kurus itu menginstruksikan sebelum berbalik untuk memimpin.Murid-murid yang lain memposisikan diri mereka di sekitar Xi Feng, formasi mereka mengingatkan kita pada para penjaga yang mengawal seorang tahanan, saat mereka semua bergerak maju bersama.Mereka melintasi aula, menyeberangi alun-alun yang luas, dan dengan cepat menuju ke lembah.Di sana, lembah itu dipenuhi dengan berbagai macam konstruksi mekanis, masing-masing menyerupai binatang baja kolosal, beberapa menjulang setinggi lebih dari sepuluh meter.Roda gigi, rantai, roda besi, pipa baja... Bermacam-macam mekanisme pembentukan yang rumit membentang sejauh mata memandang, sebuah pemandangan yang memusingkan untuk dilihat.Untuk sesaat, Xi Feng merasa seolah-olah dia telah dibawa ke era industri Bumi, sebuah pemikiran yang membangkitkan rasa kagum di dalam dirinya.Besarnya mekanis

"Tetua Wu, itu memang Zhao Hai," jawab Zhu Ming.mendengar hal ini, sikap tetua wu menjadi serius. "Mengapa Zhao Hai ingin bertemu dengan Soong Qing?" tanyanya."Saya tidak tahu, tetua," jawab Zhu Ming sambil menggelengkan kepala. "Kami baru saja mengantar Zhao Hai ke tempat tinggal Tetua Soong. Sebelum kami sempat berbicara lebih dari beberapa patah kata, Tetua Soong mengusir kami dan dengan tegas memperingatkan kami untuk tidak membeberkan rincian kunjungan tersebut."zhu ming menceritakan kejadian sebelumnya kepada penatua wu.Alis penatua wu berkerut sambil berpikir. setelah beberapa saat, dia tertawa kecil. "Aku mengerti. zhao hai pasti berencana untuk menukar hadiah pagoda percobaannya dengan bantuan dari soong qing. tapi kita berbicara tentang hadiah untuk mencapai tingkat sepuluh-sesuatu yang hanya bisa didapatkan oleh leluhur pendiri. ini pasti luar biasa. soong qing tidak boleh berharap untuk memonopoli hadiah seperti itu tanpa pertengkaran."dia kemudian berjalan cepat menu