Dia tidak mampu berkultivasi sehingga menjadi sasaran penindasan di sekte-nya. Saat dia dijatuhkan ke dalam jurang, di situlah dia bertemu dengan entitas misterius yang mengajarkan dia untuk berkultivasi. Kini dia kembali ke sekte-nya untuk membalas pada semua yang pernah menindasnya. Wajah tampannya menarik hati banyak wanita yang ditemuinya. Lewat hubungannya dengan setiap wanita, dia mendapatkan percepatan kultivasi. Ikuti petualangannya.
View MorePegunungan Yuan San di negara Chu Agung, benua Han.
Di tempat itu terdapat markas sekte luar dari sebuah sekte terkenal yang bernama sekte Alam Agung Di salah satu sudut sekte luar ini, tampaklah hiruk pikuk banyak orang yang sedang menonton suatu tontonan. Seorang pemuda berumur 18 tahun sedang dihajar oleh seorang pemuda berumur 19 tahun di bawah tontonan banyak pasang mata yang bersorak-sorai. Pemuda berumur 18 tahun itu yang memakai baju putih sudah babak belur karena sudah dihajar hampir sejam oleh lawannya "Hajar Xi Feng itu, Zhong Li! Buat dia tidak mampu lagi berjalan." "Ya. Hajar dia! Kalau perlu, buat dia sudah tidak mampu bangun lagi supaya dia tidak lagi menjadi rebutan cewek-cewek di sekte luar kita." Itulah kata-kata penyemangat dari orang-orang yang dari tadi menikmati pemukulan yang dilakukan oleh Zhong Li ini kepada pemuda belia bernama Xi Feng. Sudah ratusan pukulan yang dilakukan oleh seorang pemuda sombong yang terus memukuli pemuda berumur 17 tahun itu. Pemuda itu sudah kepayahan tapi setiap kali dipukul jatuh dia selalu bangun berdiri dengan mata menantang ke arah lawannya, seakan-akan ingin membunuh lawannya dengan tatapannya. Tetapi sayangnya di sini, dia tidak memiliki kemampuan untuk membunuh lawannya itu. Saat itulah seorang gadis datang dan langsung menendang Zhong Li sambil berteriak, "kamu pengecut, Zhong Li!" Zhong Li merengis kesakitan. Melihat siapa yang menendangnya dia langsung bertanya, "mengapa kamu menendangku, Zhang Linjun?" "Karena kamu pengecut! Kultivasi alam Qi Kong kamu berada di tahap ke- 5 tapi mengapa kamu memukuli orang yang tidak berdaya yang tidak mampu melawanmu? Xi Feng belum mampu berkultivasi. Kamu betul-betul menjijikkan!" Zhong Li menatap ke arah pemuda yang baru dipukulnya, dia berkata, "bukan salahku kalau Xi Feng, si lemah ini tidak mampu berkultivasi! Bukan salahku kalau dia terlalu goblok. Jangan salahkan hal itu kepadaku!" Dengan wajah mengeras, Zhang Linjun yang cantik itu berkata, "kamu sudah tahu dia tidak mampu berkutivasi, lalu mengapa kamu masih terus mengganggunya, hah! Harusnya kamu mencari lawan lain yang sepadan denganmu!" "Aku akan terus mengganggunya karena kamu mencintainya! Ya! Aku akui kalau aku iri padanya. Mengapa kamu bisa menyukai orang yang tidak mampu berkultivasi? Mengapa menyukai orang bodoh seperti itu? Harusnya kamu menyukaiku!" Zhang Linjun menghentakkan kakinya dan berkata, "aku akui kalau aku menyukainya tapi kamu tidak berhak mengatur ngatur apa yang aku sukai. Kalaupun dia tidak bisa berkutivasi aku tetap menyukainya dan bukan kamu! Sebaiknya kamu berkaca di cermin sebelum kamu iri kepada Xi Feng!" "Kamu...." Zhong Li terdiam. Wajahnya mengeras. Tetapi dia tahu dia tidak mampu mengalahkan Zhang Linjun karena sang Zhang Linjun sudah berada di tahap ke-9 dari alam Qi Kong dan dia tidak memiliki peluang untuk mengalahkan gadis ini. Zhang Linjun mengalihkan pandangannya ke arah Xi Feng, pemuda yang dipukuli Zhong Li tadi. "Xi Feng, apa kamu tidak apa-apa?" Xi Feng berusaha bangkit. Dia langsung berkata, "aku tidak apa-apa." Walaupun wajahnya babak belur tapi dia tidak mau mengakui kalau dia kesakitan. Dia berjalan dan mengabaikan Zhang Linjun yang hendak memapah dirinya. Perhatian Zhang Linjun, gadis yang sangat cantik itu membuat Zhong Li dan yang lainnya semakin iri kepada Xi Feng karena Xi Feng berhasil menaklukkan hati Zhang Linjun, sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan. Xi Feng memilih untuk berjalan menuju ke arah rumahnya tanpa memperdulikan Zhang Linjun yang beberapa kali berusaha menawarkan diri untuk membantunya berjalan. Karena terus mendapatkan penolakan, akhirnya Zhang Linjun menghentikan langkahnya. Dia cuma bisa menetap ke arah remaja yang pergi tertatih-tatih meninggalkan dirinya itu. "Maafkan aku, Xi Feng. Aku tahu karena aku lah yang membuat kamu menjadi sasaran kemarahan banyak orang." Zhang Linjun menghela nafas lirih. "Seharusnya aku tidak datang ke sini, ke sekte ini, karena aku akhirnya membuat hidup Xi Feng menjadi sangat tidak nyaman. Ugh... " *** Xi Feng kembali ke rumah gubuk yang ditempatinya yang berada di bagian belakang dari markas sekte luar Sekte Alam Agung. Sebenarnya hal dipukuli ini, sudah berada dalam rutinitasnya sejak 3 tahun yang lalu. Sejak dia berusaha menuntut ilmu di sekte Alam Agung ini, dia selalu menjadi bulan-bulanan murid yang lain karena dia dianggap memalukan, karena sejak berada di sekte luar ini, dia tidak mampu berkutivasi. Ada tetua yang mengatakan kalau Xi Feng ini mengalami kesulitan berkutivasi karena meridiannya tidak terbentuk dan dantian-nya kacau sehingga akan sangat sulit bagi dirinya untuk bisa berkultivasi. Tetua itu menganggap kalau Xi Feng ini adalah salah satu contoh orang yang baru bisa bermotivasi kalau bisa menemukan kultivasi yang cocok baginya dan dia tidak mendapatkan itu di Sekte Luar Sekte Alam Agung ini. Ada juga yang menganggap Xi Feng terlalu bodoh. Dianggap murid yang sangat tidak berbakat. Sehingga selama ini Xi Feng cuma diserahi tugas menjadi tukang bersih-bersih di sekte ini. Dia menjadi bulan-bulanan penindasan saudara-saudara seperguruannya bahkan kedatangan Zhang Linjun pada 3 bulan lalu di sekte ini menambah penderitaan Xi Feng karena sejak awal Zhang Linjun di sekte ini, gadis itu selalu ingin mendekati Xi Feng karena ketampanan Xi Feng. Awalnya Xi Feng menanggapi pendekatan gadis itu, tapi belakangan Xi Feng mulai menolak pendekatan yang dilakukan oleh Zhang Linjun itu. Tapi walaupun sudah menjauhi Zhang Linjun, tetap saja Xi Feng masih jadi sasaran penindasan dari saudara-saudara seperguruannya khususnya yang sangat kesengsem dengan kecantikan Zhang Linjun. *** Besoknya, Xi Feng kembali beraktivitas seperti biasa. Dia kembali menyapu di lingkungan markas sekte ini. Baru 2 jam dia menyapu, seorang murid menyuruhnya untuk menyapu di bagian belakang dapur. Tanpa banyak tanya, dia pun mengikuti arahan dari murid itu dan mulai menyapu di belakang dapur umum. Dapur umum terletak di atas tebing yang di belakangnya ada jurang yang sangat dalam yang biasanya dasarnya tidak terlihat karena ada awan Abadi yang terus menyelimuti jurang itu sehingga dasarnya tidak pernah terlihat. Saat Xi Feng sementara menyapu, saat itulah seseorang mulai mendekatinya dari samping kiri. Orang itu mengendap-endap di pepohonan. Orang itu adalah Zhong Li. Dia sudah melihat posisi Xi Feng saat ini yang berada cukup dekat dengan jurang yang disebut Jurang Tanpa Dasar. Zhong Li mulai celingukan. Dia mulai memperhatikan keadaan dengan baik. Dan lega karena tidak ada siapa pun di sekitar sini. Zhong Li mulai memantapkan rencananya. "Ini saatnya aku melenyapkan Xi Feng! Dengan tidak adanya dia, maka kesempatanku untuk mendekati Zhang Linjun akan besar. Kalau dia masih ada, Zhang Linjun tidak akan mau berpaling kepadaku." Setelah berpikir seperti itu, Zhong Li tiba-tiba keluar dari persembunyiannya dan langsung berlari dengan cepat ke arah Xi Feng. Mendengar suara langkah kaki cepat ke arahnya, Xi Feng mengangkat kepalanya. Tapi saat itu sudah terlambat. Langkah kaki cepat itu sudah menabraknya hingga dia terlempar ke belakang. Setelah itu, yang terdengar hanya suara teriakannya saat dia jatuh ke dalam Jurang Tanpa Dasar. Suara teriakan itu memancing beberapa orang datang. "Ada apa? Apa yang terjadi?" Zhong Li dengan entengnya menggelengkan kepalanya dan berkata, "aku juga tidak tahu persis. Tadi, aku sedang berkutivasi di jarak 200 meter di sebelah sana, kemudian aku melihat Xi Feng yang sedang menyapu di sini kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam jurang dan yang tadi itu adalah teriakannya." "Hah? Dia pasti mati. Ada cerita beberapa orang yang jatuh di jurang ini tidak pernah kembali lagi." "Kasihan juga nasibnya." Kerumunan mulai melihat ke arah Jurang Tanpa Dasar itu. Ada beberapa yang kasihan dengan nasib Xi Feng. Ada beberapa yang mencurigai keberadaan Zhong Li di tempat ini. Mereka mencurigai Zhong Li yang telah mendorong Xi Feng jatuh ke bawah sana. Tapi tidak ada satupun yang berani bersuara. Mereka hanya memendam kecurigaan mereka di dalam pikiran mereka. Jatuhnya Xi Feng langsung menjadi berita heboh di Sekte Luar Sekte Alam Agung. *** Sementara itu, tubuh Xi Feng terus meluncur jauh ke bawah sana melewati awan-awan untuk terus meluncur ke arah bawah dengan derasnya."Saya mengerti sekarang," Yu Disheng mengungkapkan rasa hormat yang tulus. "Pelindung Ding, pandangan jauh Anda sungguh mengagumkan."Ding Ruhong tertawa kecil sebelum menambahkan, "Sejak pengorbanan Master Sekte Zeng di garis depan, Master Sekte Zhang telah mengabdikan dirinya untuk mempelajari Api Surgawi, mengesampingkan urusan duniawi. Sebagai pelindung utama sekte, saya bertanggung jawab untuk mengelola urusan Sekte Awan Merah. Namun, saya hanyalah seorang pria dan hanya dapat melakukan sedikit hal. Saya akan mengandalkan bantuan Anda dalam banyak hal di masa depan, Pelindung Yu, dan saya harap Anda tidak akan menolak ketika saatnya tiba."Menangkap makna tersirat di balik senyum Ding Ruhong yang penuh arti, Yu Disheng berhenti sejenak sebelum memahami pesan yang tak terucapkan itu. Jelas bahwa Ding Ruhong sedang berusaha untuk memenangkan hatinya. Ia telah lama menyadari ambisi Ding Ruhong dan upayanya untuk menembus Tahap Inti Emas, mencapai status roh primordial, dan naik menj
Para Pelindung menatap Xi Feng dan Lee Xue'er dengan tatapan penuh kebencian. Meskipun enggan, mereka tak punya pilihan selain pergi dengan kekalahan.Saat Ding Ruhong hendak pergi, ia merasakan sebuah pikiran ilahi dari belakang."Pelindung Ding, tunggu aku."Tak lama kemudian, Yu Disheng menyusul dan berjalan di samping Ding Ruhong."Ada apa, Pelindung Yu?" tanya Ding Ruhong.Yu Disheng berbicara dengan nada penuh kebencian, "Pelindung Ding, kita telah mengalami kemunduran besar hari ini. Kita tidak hanya gagal menghadapi mereka, tetapi juga berakhir lebih buruk dari sebelumnya. Apakah kita diharapkan untuk menerima penghinaan ini begitu saja?""Dan apa alternatif lain selain menerimanya?"Tatapan Ding Ruhong tampak sulit dipahami saat ia menjawab dengan tenang, "Master Sekte Zhang sudah memperingatkan kita. Ia bilang siapa pun yang mengganggu Hu Fei dan Zhu Yuntong di masa depan akan menghadapi murkanya. Apakah kau menyarankan kita menentang Master Sekte Zhang?""Kita tentu tidak i
"Saya merasa dirugikan dan meminta campur tangan Master Sekte Zhang untuk menegakkan keadilan bagi diri saya dan Kakak Senior Zhu," ujar Xi Feng dengan penuh hormat."Kakak Senior Zhu dan saya telah menghadapi kematian demi Sekte Awan Merah di Pegunungan Awan Biru, dan telah berulang kali mendapatkan penghargaan. Kami telah melewati masa-masa sulit dan cukup beruntung menemukan api iblis.Karena yakin itu akan bermanfaat bagi Anda, kami bergegas kembali untuk mempersembahkannya. Namun sekembalinya kami, kami disergap oleh banyak Pelindung atas keluhan-keluhan kecil yang telah lama saya abaikan. Diserang oleh begitu banyak orang, menghadapi permusuhan dari diri kami sendiri alih-alih binasa di tangan musuh atau dalam pencarian 'Api Surgawi'—sungguh menyesakkan. Saya mohon kepada Anda, Master Sekte Zhang, untuk memperjuangkan tujuan kami agar saya dapat merasa tenang untuk terus mencari Api Asing untuk Anda.""Sungguh tercela," raut wajah Master Sekte Zhang Yueshan meringis saat ia me
Permusuhan mereka terhadap Zhu Yuntong bukan hanya bermula dari ketidakmampuannya menggunakan Api Ilahi Awan Merah, yang menandainya sebagai seorang bidah, tetapi juga dari alasan penting lainnya: tindakan Chiang Dongwen yang dominan.Perlindungannya yang teguh terhadap Zhu Yuntong telah mengasingkan banyak orang. Namun, mengingat kultivasi dan kekuatan Chiang Dongwen yang luar biasa, mereka bukanlah tandingannya. Terlebih lagi, hubungan baiknya dengan Patriark membuat mereka tak berdaya, memendam kebencian dalam diam.Dengan kematian Chiang Dongwen, perisai Zhu Yuntong pun lenyap, dan mereka dengan bersemangat memanfaatkan kesempatan untuk melampiaskan amarah mereka yang terpendam. Bahkan jika Zhu Yuntong membuktikan ortodoksinya, mereka akan dengan mudah mengarang dalih lain untuk pembalasan.Senyum sinis Lee Xue'er memecah ketegangan, "Jika kau mencari balas dendam, majulah. Dengan berat hati aku akan mengantarmu ke Jalan Mata Air Kuning untuk melanjutkan dendammu terhadap guruku,
"Melarikan diri? Siapa yang bilang soal melarikan diri? Dan atas dasar apa kalian menuduhku sesat?"Lee Xue'er menghadapi tuduhan orang banyak dengan ketenangan yang tak tergoyahkan.Para penuduh awalnya terkejut, diikuti oleh tawa mengejek yang meriah.Seorang Pelindung Lapisan Inti Emas Sembilan bermata segitiga mengejek, "Kau tidak bisa menggunakan Api Ilahi Awan Merah, jadi kalau kau bukan sesat, kau apa? Alasanmu yang lancang hanya pantas dihukum lebih berat.""Benarkah?"Lee Xue'er membalas cibiran itu, lalu mengangkat tangannya. Sebuah bola api merah menyala dengan cepat muncul dari telapak tangannya.Seruan di wajah para penonton langsung mengeras.Dengan dengusan dingin, Lee Xue'er menantang, "Lihat baik-baik. Apakah ini Api Ilahi Awan Merah atau bukan?""Bagaimana mungkin kau bisa menggunakan Api Ilahi Awan Merah? Tak terbayangkan..." Pelindung bermata segitiga itu benar-benar tercengang.Ding Ruhong dan yang lainnya sama-sama tak percaya, mata mereka terbelalak saat menatap
Tanpa ragu sedikit pun, Chung Caibai melesat ke langit, mencoba melarikan diri ke kejauhan.Menimbang bahwa bahkan Song Mutong telah tewas di tangan Zhu Yuntong, dan Zhu Yuntong tampak tanpa cedera, Chung Caibai tahu ia tak tertandingi.Lee Xue'er dengan cepat membentuk beberapa segel tangan, lalu memancarkan seberkas cahaya spiritual ke arah Chung Caibai.Cahaya itu berkelap-kelip dan mengenai Chung Caibai, menyebabkan tubuhnya menggigil. Ia merasa seperti terjerat tali, anggota tubuhnya menegang, dan pelariannya melambat drastis.Lee Xue'er kemudian mengulurkan tangan, meraih udara, dan menariknya seolah-olah menarik tali tak terlihat.Wajah Chung Caibai berubah panik. Ia dengan panik menyalurkan energi vitalnya, mencoba melarikan diri, auranya melonjak.Namun, sekuat apa pun ia berusaha melarikan diri, tambatan tak terlihat di belakangnya begitu kuat, tanpa henti menyeretnya kembali ke arah Lee Xue'er.Yang membuat Chung Caibai ngeri, saat ia semakin dekat dengan Lee Xue'er, aurany
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments