"Mia, aku tahu ini nggak adil bagimu, tapi ... aku sudah tua, tubuhku nggak sehat, mungkin suatu hari nanti aku tidur dan nggak bangun lagi," ujar Eddy dengan mata yang agak berkaca-kaca.Miana sedih mendengar itu dan refleks mengeratkan genggamannya di kotak sambil berkata, "Kek, jangan bicara seperti itu! Kakek pasti akan panjang umur!"Eddy tersenyum dan berkata, "Hidup hingga usia segini, aku sudah melihat kehidupan dan kematian dengan tenang. Kalau aku pergi, kamu jangan bersedih, jalani hidupmu dengan baik!"Dia merasa sangat bersalah kepada Miana, ingin menebusnya namun tidak tahu bagaimana.Itulah sebabnya dia hanya berharap mulai sekarang Miana akan memiliki orang yang memperhatikannya dan mencintainya.Sambil menatap senyuman Kakek, Miana merasa gelisah, bahkan memiliki pemikiran Kakek seperti sedang menyampaikan pesan terakhirnya."Kakek ...." Ucapannya terhenti karena ponselnya berdering, dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkatnya."Mia, kamu di mana? Perlu aku jemput?" t
Baca selengkapnya