Hari ini Aleeta sengaja bangun lebih awal dari biasanya. Ia segera masuk ke kamar mandi, mencuci muka lalu keluar menuju dapur.“Selamat pagi, Mary,” sapanya ceria.“Selamat pagi, Nona—“ mata Mary melotot kaget. “Apa yang terjadi dengan tangan Anda?!”Aleeta meringis. “Bukan apa-apa, kok,” ujarnya seraya menyembunyikan kedua tangannya ke balik punggung.Meskipun Nicholas sudah mengobatinya kemarin, tapi kenyataannya memar itu masih belum sepenuhnya hilang. Sebenarnya sudah tidak separah kemarin. Tapi karena kulit Aleeta yang putih, jadi membuat bekas memar yang kemerahan itu terlihat kentara sekali di kedua pergelangan tangannya. “Anda pasti bercanda? Mana mungkin tidak apa-apa padahal jelas tangan, Anda—““Mary, percayalah. Aku nggak apa-apa. Kamu nggak perlu panik seperti itu. Anggap saja kamu nggak melihatnya.”“Nona ...,” Mary menatap Aleeta lekat. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah Aleeta. Ia sadar, ia tidak punya hak untuk mencampuri urusan majikannya. Mary
Last Updated : 2025-03-17 Read more