Home / Rumah Tangga / Penjara Dendam Suami Konglomerat / Kenapa Kamu Ingin Membunuh Istrimu?

Share

Kenapa Kamu Ingin Membunuh Istrimu?

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-03-19 18:05:00

Mobil yang di tumpangi Karina berhenti tepat di depan rumah Nicholas. Ia menoleh ketika sopir yang mengemudikan mobilnya tadi sudah membukakan pintu yang ada di sebelahnya.

Sebenarnya tadi Karina ingin pergi bersama Emily, tapi tiba-tiba saja Emily mendapat telepon dari klien yang ingin memesan baju di butiknya. Jadinya Karina memutuskan berangkat ke rumah Nicholas dengan di antar oleh sopir.

“Terima kasih ya, Pak,” ujar Karina begitu ia turun dari mobil.

Sopir pribadi Karina itu mengangguk, lalu meminta izin untuk menunggu di pos jaga bersama Mark dan Steven. Sedangkan Karina segera melangkah masuk ke dalam rumah Nicholas.

Karina sengaja tidak ingin menekan bell, agar yang ada di rumah ini terkejut dengan kehadirannya. Namun, saat ia hendak melangkah tiba-tiba saja suara Mary terdengar dari arah dapur.

“Nyonya, kapan Anda datang?”

Karina seketika tersenyum. “Baru saja, Mary,” jawabnya lembut.

“Maaf, Nyo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Seperti Melihat Masa Lalu

    Selepas keluar dari ruang kerjanya, Nicholas memilih untuk menyingkir ke halaman belakang. Setidaknya ia membutuhkan waktu untuk menyendiri. Nicholas duduk sendirian seraya menatap kolam yang ada di hadapannya. Sementara tangannya yang terluka ia biarkan begitu saja. Nicholas tidak peduli dengan luka tersebut. Luka itu tidak berasa apa-apa bagi tangannya. Ada hal lain yang justru lebih menyakitinya dari pada luka tersebut, yaitu mengingat kematian Sesilia. Sungguh tidak ada rasa sakit yang tidak tertahankan selain rasa sakit ketika melihat kematian orang yang kita cintai.Nicholas harus melakukan apa supaya ia bisa melupakan hal tersebut?Pria itu mengacak rambut, lalu menengadah. Menatap langit biru yang ada di atas sana, sebelum kemudian memejamkan mata.‘Apa yang harus aku lakukan?’ lirihnya dalam hati.Sementara itu, Karina yang masih berada di ruang kerja bersama Aleeta seketika langsung menghubungi Mary yang ada di lantai

    Last Updated : 2025-03-20
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Belajarlah Melepaskan Masa Lalu

    “Nicho ...,”Pria itu tidak bergeming meski Aleeta sudah beberapa kali memanggil namanya.“Nicho, kamu kenapa? Apa tanganmu benar-benar sakit?”Nicholas masih tidak menjawab. Bahkan pria itu juga tidak menyadari ketika setetes bulir bening lolos dari pelupuk matanya. Seketika Aleeta merasa panik karena melihat air mata Nicholas. Aleeta merasa takut jika apa yang di lakukannya tadi benar-benar membuat luka Nicholas bertambah semakin sakit. Aleeta tidak berniat untuk menyakiti Nicholas.“Nicho ...,”“Kenapa kamu menangis?”“Apa aku menyakitimu?”“Maaf, Nicho. Aku nggak bermaksud menyakitimu ...,”Aleeta terus mengeluarkan suara meski sampai detik ini Nicholas belum memberinya respon apapun. Aleeta lalu menatap Nicholas.“Nicho, maaf ...,” ujarnya seraya mengangkat tangan, hendak menyeka air mata yang membasahi pipi NicholasNamun, saat tangan Aleeta baru hendak men

    Last Updated : 2025-03-20
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kembali Seperti Semula

    Sejak kejadian tempo hari, hubungan Aleeta dan Nicholas kini sudah kembali seperti semula lagi. Nicholas yang selalu bersikap dingin, dan juga Aleeta yang selalu berusaha mendekati Nicholas. Bahkan kini diam-diam Aleeta mulai mengambil alih tugas memasak sarapan dan makan malam. Selagi Nicholas tidak mengetahuinya, maka Aleeta bebas melakukannya. Lagipula selesai memasak dan menghidangkan makanannya ke atas meja makan. Aleeta pasti akan langsung menyingkir begitu saja, untuk menghindari pertanyaan Nicholas yang menanyakan soal siapa yang memasak makanan yang ada di meja makan.Dan apa yang di lakukan Aleeta ternyata berhasil. Setiap kali ia menyingkir pasti Nicholas akan langsung menyantap masakannya, bahkan pria itu juga tidak segan-segan menghabiskan kopi yang setiap pagi di buat oleh Aleeta juga.“Mary, setelah Nicho berangkat nanti biar aku saja yang membersihkan kamarnya, ya,” ujar Aleeta seraya melepas apron yang ia pakai untuk memasak tadi.Al

    Last Updated : 2025-03-21
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Bagaimana Kalau Tubuhmu?

    “Nicholas!”Nicholas yang tadinya celingukan langsung menoleh begitu namanya di panggil. Julian dan Lukas, kedua pria yang tadi merecokinya di kantor melambaikan tangan agar Nicholas tahu posisi mereka.“Maaf terlambat,” ujar Nicholas. Lalu duduk di antara Julian dan Lukas.Saat Nicholas hendak pulang tadi, tiba-tiba saja Ella menyuruhnya untuk mengecek proposal yang harus ia kirim ke klien besok pagi. Jadi terpaksa ia harus menunda kepulangannya hingga beberapa menit sampai ia selesai mengecek proposal yang sekretarisnya berikan.“Santai saja,” jawab Julian seraya menyodorkan buku menu. “Sekarang pesanlah makanan terlebih dahulu.”“Dimana Aleeta? Kamu nggak jadi mengajaknya?” Kali ini giliran Lukas yang bersuara.Nicholas langsung memicing. “Bukan urusanmu.”Lukas tersenyum miring. “Apa aku harus menjemputnya?”“Kamu jangan macam-macam—““Hei, kalian ini kenapa?” Julian menahan dada N

    Last Updated : 2025-03-21
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kehilangan Keberanian

    “Bagaimana kalau tubuhmu?”Seketika Aleeta memelotot. Terkejut dengan apa yang di katakan Nicholas. “B-bukanya kemarin kamu sudah—““Nggak ada salahnya kan kalau hari ini aku menginginkannya lagi,” sahut Nicholas seraya menyeringai.Aleeta diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Diam-diam ujung matanya melirik tangan Nicholas yang masih bermain dan memutar-mutar ujung rambutnya. Aleeta lalu menelan ludah perlahan, kemudian mendongak.“A-apa nggak sebaiknya besok saja?” Wanita itu menatap Nicholas dengan gugup.Hari ini Aleeta benar-benar lelah, ia tadi harus membantu Emily lembur dan menyelesaikan desain pesanan kliennya hingga jam delapan malam, lalu saat sampai di rumah, Aleeta masih harus memasak makan malam untuk Nicholas. Dan terakhir, Aleeta terpaksa tertidur di sofa yang walaupun hanya beberapa jam tapi nyatanya hal itu sudah berhasil membuat tubuhnya terasa pegal, terutama bagian lehernya.Ekspresi wajah Nicho

    Last Updated : 2025-03-22
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Kasar Tapi Tidak Menyakitkan

    Nicholas mengerang ketika ia meledakkan cairannya ke dalam mulut Aleeta. Ia menekan dan mendorong hingga semua cairan itu masuk ke dalam tenggorokan Aleeta. Dan apakah setelah itu semuanya akan selesai begitu saja?Tidak.Nicholas kemudian menjambak, menarik rambut Aleeta hingga wanita itu berdiri di hadapannya. Mengabaikan Aleeta yang masih tersedak dan terbatuk-batuk. Nicholas menyusul berdiri lalu mendorong wanita itu hingga pinggangnya menatap meja makan.“Nicho—“Aleeta memekik tertahan ketika tiba-tiba Nicholas mengangkat tubuhnya, dan mendudukkannya di atas meja makan. Pria itu membuka paksa kedua paha Aleeta, dan berdiri di tengah-tengahnya.“A-apa yang ingin kamu lakukan, Nicho?” Tanya Aleeta sambil terus mengusap sisa cairan Nicholas yang ada di mulutnya.Nicholas tersenyum miring. “Tenanglah. Aku nggak akan menyakitimu.”Aleeta mendelik. Apa pria itu bilang? Tidak akan menyakitinya? Lalu kira-kir

    Last Updated : 2025-03-22
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sudah Menjadi Kebiasaan

    Pagi harinya, semua aktivitas berjalan seperti biasa. Aleeta menyiapkan sarapan lalu membangunkan Nicholas. Meski setiap kali ia mengetuk pintu kamar Nicholas, pria itu sama sekali tidak pernah membukakan pintu untuknya. Senyum Aleeta mengembang ketika melihat Nicholas muncul di tangga. Ia baru saja selesai menghidangkan sarapan di atas meja makan. Meja yang menjadi tempat bercintanya dengan Nicholas semalam.Ugh! Jika mengingat hal semalam langsung membuat kedua pipi Aleeta terasa memanas. Bukan karena teringat tentang percintaannya. Melainkan malu karena Aleeta tidak habis pikir jika ia dan Nicholas melakukan hal itu di ruang makan. Tidak. Lebih tepatnya di atas meja makan. Tempat mereka makan setiap harinya. Ya ampun, untung saja sisa cairan percintaannya semalam bisa langsung hilang begitu saja. Jika tidak Aleeta mungkin tidak akan pernah berani untuk menginjak ruang makan lagi.“Apa yang kamu lakukan?”Aleeta mengerjap saat menyadari

    Last Updated : 2025-03-24
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rasa Benci Adalah Awal Dari Rasa Penasaran

    “Kamu apa kabarnya?” Johan tersenyum pada Aleeta yang sedang sibuk memilih menu makan siangnya.Ternyata Johan tadi membawa Aleeta mampir ke sebuah kedai makanan yang terletak tidak jauh dari butik Emily. Aleeta sedikit bernapas lega karena Johan memilih kedai tersebut. Pasalnya nanti Aleeta tidak perlu panik jika jam istirahat di butik adik iparnya itu hendak berakhir.Aleeta tinggal meminta Johan untuk mengantarnya, tidak butuh waktu lama. Paling lima menit juga langsung sampai.“Baik ...” Aleeta menatap Johan yang terus saja menatapnya sejak tadi. “Kamu?”“Seperti yang kamu lihat. Aku juga baik-baik saja,” jawab Johan.Aleeta mengangguk. “Syukurlah.”“Aleeta ...,” Johan kembali memanggil.“Ya?”“Hanya perasaanku atau memang kamu terlihat sedikit kurusan?” Tatapan Johan terlihat menelisik.Aleeta hanya tersenyum. Jujur saja selama ini ia jarang sekali memerhatikan tubuhnya. Menurutny

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merindukanmu

    “Aku ingin pulang.” Victor berujar sembari menyambar gelas minuman yang ada di depan Lukas “Kenapa terburu-buru sekali? Apa burungmu sudah nggak sabar ingin di lepaskan dari sangkarnya, hm?” Victor segera menggeleng. “Bukan, Luke. Yang benar, burungku sudah nggak sabar ingin bermain-main di dalam guanya,” ujarnya sambil terkekeh.“Kamu yakin gua kali ini bisa membuat burungmu senang?” Tanya Lukas.“Bukan hanya senang, melainkan puas.” Victor lalu mendekati Lukas. “Dia bilang, dia masih perawan,” ujarnya sambil terbahak.“Berengsek!” Nicholas yang mendengar percakapan bodoh dari kedua saudaranya itu hanya mampu mengumpat. Seperti tidak ada percakapan lain saja yang bisa mereka bicarakan. Kenapa juga harus membicarakan burung dan juga gua? Sial. Benar-benar hanya membuat Nicholas jengkel saja.“Dan apa kamu akan percaya begitu saja dengan apa yang wanita itu katakan?” Lukas kembali bertanya.Victor menggeleng. “Nggak juga. Makanya, aku ingin membuktikannya.” Mereka berdua lalu kembal

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Melarikan Diri Dari Masalah

    Nicholas menoleh saat mendengar suara pintu ruangannya di ketuk. Dan saat pintu itu terbuka ternyata ada Ella yang sedang berdiri di sana.“Ada apa?” Nicholas segera bertanya datar.“Begini, Tuan ...,” Ella terlihat canggung di tempatnya. “Apa pekerjaan Tuan Nicholas masih banyak? Jika iya, saya bersedia membantu supaya pekerjaan Tuan bisa segera selesai. Saya—““Kamu pulang saja.”“Ha?”“Aku bilang, kamu pulang saja,” ulang Nicholas datar.Pria itu lalu melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Hampir tengah malam. Ia tahu kalau Ella sudah tidak memiliki pekerjaan sejak beberapa jam yang lalu. Tapi sekretarisnya itu tetap saja bersikeras untuk menemaninya lembur. “Tuan yakin menyuruh saya pulang? Saya benar-benar bersedia membantu kalau Tuan masih memiliki banyak—““Sudah aku bilang, kamu pulang saja. Kamu ingin aku mengulang kalimat itu sampai berapa kali, ha?” Nicholas menatap tajam pada Ella yang langsung menciut.“M-maaf, Tuan. Saya hanya benar-benar berniat untuk

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Nicholas Tidak Pulang Ke Rumah

    “Kamu baik-baik saja, Kak?”Emily bertanya cemas pada Aleeta. Ia akui, sejak tadi ia memang terus memerhatikan gerak-gerik kakar iparnya tersebut yang terlihat sedikit berbeda. Aleeta terlihat tidak fokus, sering melamun, dan memasang raut wajah sedih seharian ini.“Ya.” Aleeta berusaha memberikan sebuah senyuman dari wajahnya yang terlihat pucat.“Kalau kamu sakit, lebih baik istirahat di rumah saja tadi, kak. Nggak usah memaksakan diri untuk berangkat.” “Nggak, Emily. Ini hanya efek datang bulanku saja. Percayalah, aku nggak apa-apa.” Aleeta berujar seraya mengecek gambar yang di berikan oleh Emily. “Lagipula pekerjaan kita sangat banyak hari ini. Jadi, kamu pasti akan membutuhkan bantuanku.”Emily diam sejenak. Ia sudah menduga hal ini sejak pagi tadi. Tapi ia masih ragu untuk menanyakannya. “Kak Aleeta ...,” kakak iparnya itu langsung menoleh ke arahnya. “Apa kamu bertengkar dengan kak Nicholas?”Aleeta langsung

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Menyembunyikan Masalah

    Taksi yang di tumpangi Aleeta berhenti di depan butik Emily tepat saat jam sudah menunjuk di angka sembilan pagi. Aleeta tahu ini memang sudah terlambat dari jam datangnya pada hari-hari biasanya. Tapi tadi Aleeta sudah meminta Mary untuk menghubungi adik iparnya itu untuk mengatakan kalau dirinya memang akan datang terlambat hari ini. Dan Aleeta yakin, Emily pasti tidak akan keberatan.“Pagi.” Aleeta menyapa para karyawan adik iparnya yang sudah mulai bekerja.“Pagi, Nona Aleeta.” Mereka tampak menjawab kompak.“Kak Aleeta!”Aleeta segera menoleh saat mendengar suara Emily memanggilnya. Aleeta berusaha memasang senyumnya saat adik iparnya itu mulai mendekat.“Kak, kenapa kamu lama sekali? Padahal kan aku ...,” tiba-tiba Emily menghentikan kalimatnya. Kedua matanya mengamati wajah Aleeta dengan lekat. “Kamu baik-baik saja kan, Kak?”“Ya. Tentu saja.” Aleeta berusaha menjawab setenang mungkin. Tak lupa ia juga kembali

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Butuh Waktu

    Aleeta hanya bisa diam membeku di tempatnya. Rasanya ia seperti di tampar oleh kata-kata yang di ucapkan Nicholas barusan. Kenapa Nicholas bisa berkata seperti itu? Kenapa Nicholas bisa kecewa padanya? Meski masih membingungkan, tapi entah kenapa hati Aleeta ikut terasa sakit ketika mendengarnya. “Nicho ...,”“Jangan sentuh aku,” peringat Nicholas ketika Aleeta hendak menyentuh tangannya.Sementara Aleeta hanya bisa menarik kembali tangannya, kemudian meremasnya pelan.“Kenapa kamu bisa mengatakan kalau kamu kecewa padaku, Nicho?” Aleeta bertanya pelan.Nicholas memicing. “Kamu masih bertanya kenapa? Dengar, Aleeta. Aku sudah bilang kalau aku nggak suka orang yang membohongiku. Dan kamu pikir setelah apa yang kamu lakukan aku nggak kecewa padamu, begitu?!”Aleeta menunduk. “Tapi, bukankah aku sudah menjelaskannya. Semua ini untuk kita, Nicho. Supaya nggak ada lagi rasa sakit yang bertambah di antara kita berdua.”

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Penjelasan Aleeta

    “Kenapa? Kamu merasa kesakitan, hah?”Nicholas menatap Aleeta yang hanya diam saja di hadapannya. Sedangkan tangannya terus meremas lengan Aleeta, tanpa peduli pada Aleeta yang meringis sakit sekalipun.“Jawab, Aleeta!” Bentak Nicholas kasar. “Kalau kamu nggak menjawab, maka aku nggak akan segan-segan untuk membuatmu semakin merasa kesakitan!”Aleeta menelan ludah. Setelah sekian lama tidak melihat kemarahan Nicholas, ia jadi takut saat kembali melihatnya lagi. Terlebih pria itu pasti akan selalu menyakitinya jika sedang dalam keadaan marah. Tapi Aleeta bisa apa? Semua kemarahan Nicholas itu memang karena salahnya.“Jawab!” Nicholas kembali membentak. Dan kali ini Aleeta mengangguk.“Y-ya ... Sa ... S-sakit, Nicho,” rintih Aleeta pelan.Nicholas tersenyum miring. “Tapi sepertinya kamu memang suka aku sakiti, ya?”Aleeta kembali menggeleng. “Nggak, Nicho. Aku mohon lepaskan tanganku.”“Kamu pasti

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Perasaan Marah Sekaligus Kecewa

    Nicholas menghentikan mobil tepat di pelataran parkir salah satu Apotek ternama yang ada di kotanya. Sebenarnya Nicholas bisa saja datang ke Apotek tadi malam, karena kebetulan Apotek yang ia datangi tersebut buka selama dua puluh empat jam. Tapi, semalam Nicholas masih terlalu bingung. Ia masih membutuhkan waktu untuk berpikir dan memahami apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Aleeta bisa mengonsumsi pil itu tanpa sepengetahuannya? Seraya meremas bungkus pil tersebut, Nicholas melangkah keluar mobil. Lalu berjalan ke arah pintu masuk Apotek. “Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?” Seorang petugas di Apotek tersebut langsung menyapa ramah saat Nicholas masuk. “Saya ingin menanyakan soal pil ini,” ujar Nicholas seraya menunjukkan bungkus pil yang ia bawa. Petugas Apotek itu tampak melihat sejenak bungkus obat yang di berikan Nicholas. “Baik, Tuan. Mari ikut saya.” Tanpa banyak berpikir N

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Ketakutan Yang Menjadi Nyata

    Aleeta terbangun keesokan paginya. Tangannya berusaha meraba-raba sisi tempat tidurnya yang ternyata sudah kosong. Wanita itu segera menoleh, dan benar saja Nicholas sudah tidak ada di sebelahnya. Kemana Nicholas? Aleeta pun segera beranjak bangun, memakai gaun tidurnya, lalu turun dari atas tempat tidur. “Kenapa sih Nicho suka sekali meninggalkanku?” Gerutu Aleeta kesal. “Kalau dia bangun pagi untuk berolah raga, kenapa dia nggak mencoba membangunkanku? Toh, aku juga nggak akan menolak untuk di ajak berlari-lari ataupun berjalan santai di sekitar kompleks ini.” Ia terus bergumam seraya berjalan masuk ke kamar mandi.Beberapa menit kemudian, Aleeta kembali keluar dengan keadaan rambut basah dan juga handuk yang melilit tubuhnya. Wanita itu segera membuka lemari, mengambil pakaian dan memakainya. Setelah selesai mengeringkan dan menyisir rambutnya, Aleeta segera keluar kamar. Tempat pertama yang selalu ia tuju di pagi hari adalah dapur.“

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Pada Akhirnya Nicholas Tahu

    “Sentuh aku.” Pinta Nicholas dengan suara parau. Sementara Aleeta tersenyum. Menatap Nicholas yang menatapnya penuh permohonan.“Sudah nggak sabar, heuh?” Goda Aleeta seraya menggenggam milik Nicholas yang besar.Nicholas menghempaskan kepalanya ke bantal seraya tertawa serak.“Aku lihat, kamu semakin pandai menggodaku.”Aleeta mengerucutkan bibirnya. Kemudian tangannya menggerakkan turun naik untuk menyentuh Nicholas seluruhnya. Nicholas mengumpat tertahan dan membuat gerakan tangan Aleeta terhenti.“Maafkan aku,” ujar Nicholas terengah, “Lanjutkan saja.”Aleeta tersenyum, kali ini menggerakkan tangannya tanpa ragu dan tanpa malu-malu. Nicholas memandangi Aleeta yang tengah menjilat bibirnya yang kering, hal itu membuat Nicholas semakin terasa membengkak dan berdenyut.“Aleeta ...,” Tangan Nicholas terangkat membelai rambut Aleeta yang membungkuk di dekat pahanya itu. Membelai kepalanya lembut

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status