Langit mulai berubah warna, semburat jingga membalut awan tipis yang perlahan ditelan bayang-bayang malam. Udara di sekitar hutan itu semakin dingin, seolah ikut merasakan getir yang menggantung di antara para sahabat yang berdiri di sana.Tanpa aba-aba, kedua orang misterius yang sejak tadi memburu mereka tiba-tiba menghilang. Seakan angin senja menelan kehadiran mereka tanpa suara. Jing Wu yang sedari tadi waspada, langsung berlari ke arah Li Shuwang yang terkapar dengan darah mengalir dari luka di dadanya.“Shuwang!!” seru Jing Wu, lututnya menghantam tanah berdebu saat ia berlutut di samping tubuh temannya itu.Bao Yu sudah di sana lebih dulu, tubuh mungilnya gemetar hebat, dan air matanya membasahi pipi. Ia meremas lengan baju Li Shuwang yang mulai kehilangan warna. Di sisi lain, Ming Yue berdiri terpaku. Matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar, tapi tak sepatah kata pun bisa ia keluarkan.“Li Shuwang… jangan tinggalkan kami,” isak Bao Yu.Jing Wu meletakkan dua jari di pergelang
Terakhir Diperbarui : 2025-06-08 Baca selengkapnya