All Chapters of Satu Miliar Untuk ART : Chapter 41 - Chapter 50

"Maaf saya tidak bisa bantu berlebihan, karena yang kita hadapi bukan orang sembarangan, kalian tahu bukan siapa keluarga Wiranata Kusuma itu? Orang yang paling berpengaruh di negeri ini. Lagian menurut aku posisi istri anda juga salah, sebesar apapun keinginan nya untuk bertemu dengan anak kandung. Harus bicara baik-baik, walaupun kemungkinan besar Tuan Alex tidak mengizinkan," ucap pak Ramzi dengan suara berat. "Tapi aku akan bantu sebisa mungkin, setidaknya bisa meringankan hukuman istri anda, atau sebaiknya kita mendatangi rumah tuan Kusuma, kita datang baik-baik, untuk meminta kebijaksanaan dari tuan Kusuma," Pak Ramzi memberikan saran sama tante Mirna dan Perta.Tante Mirna dan Perta diam, bagi mereka rasanya berat juga berhadapan dengan Wiranata Kusuma, tapi harus bagaimana lagi ini demi kebaikan Belda. Mereka tidak ingin Belda dipenjara terlalu lama. Beda juga mempunyai alasan tertentu kenapa dirinya sampai melakukan hal seperti itu. "Nanti saya temenin datang ke tuan Kusum

"Aku tidak akan pernah memaafkan Belda. Dia mempunyai kesalahan yang terlalu fatal bagi kami!" Ucap Tuan Alex dengan suara keras. "Mas," Nilam berusaha menenangkan suaminya, dia mengelus lengan Tuan Alex penuh kelembutan."Maafkan kami tuan, kami bermaksud baik datang ke sini. Maaf bila kedatangan kami mengganggu istirahat tuan," ucap Pak Ramzi hati-hati. "Iya, kami benar-benar minta maaf Alex, semua ini memang salah Belda. Tapi kamu harus tahu kenapa Belda melakukan semua ini. Dia hanya ingin bertemu dengan anak kandungnya, atau setidaknya dia ingin memberikan kasih sayang sama anak kandungnya," imbuh tante Mirna. Tuan Alex menatap tajam ke arah tante Mirna," Kenapa tidak dari dulu dia melakukan semua itu! Kenapa setelah tahu Nizam tumbuh menjadi anak yang sehat. Belda ingin merawatnya, bagi saya hal itu sangatlah ko###nyol! Sudahlah tidak perlu banyak alasan! Biarkan si Belda membu###suk di dalam penjara!" Suara Tuan Alex menggelegar memenuhi ruang perawatan VVIP."Mas, jangan bi

"Sekarang kamu minta maaf sama Pak Lego, kamu yang salah sudah menuduh yang bukan-bukan," Titin langsung menyuruh anak keduanya meminta maaf sama Lego. Terlihat wajah Nia cemberut, mungkin hatinya masih kesal sama Lego, karena sudah menuduh yang bukan-bukan."Ayo Nia, cepat minta maaf sama Pak Lego," Titin kembali menyuruh Nia. Dengan malas-malasan, Nia bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan mendekati Lego. "Saya minta maaf Pak," ucap Nia dengan suara terbata-bata. "Tiada maaf bagimu," ucap Lego sambil membuang mukanya ke samping, padahal sebenarnya dia ingin menggoda Nia. Lego mengedipkan matanya sama Titin, mungkin sebagai kode ingin menggoda Nia."Pak, tolong maafkan saya," ucap Nia dengan wajah memelas. Ingin rasanya Lego tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi wajahnya seperti itu. " Aku goda terus kamu Nia," gumam Lego dalam hati."Kan aku sudah bilang, Aku tidak mau memaafkan kamu," ucap Lego lagi, suara Lego terdengar ketus. "Bapak ini kenapa sih, keras kepala bang

"Maaf pak Lego," ucap Nia dengan suara terbata-bata."Saya yang seharusnya minta maaf, karena jujur saja, saya memang suka sama kamu, sejak melihat kamu dulu. Tapi 2 tahun ke belakang, usia kamu itu masih 18 kan. Saya juga maju mundur menyatakan perasaan ini, apa lagu usia saya sudah tua seperti ini," ucap Lego sambil menatap mesra Nia."Tapi pak......." Nia tidak bisa meneruskan kata-katanya."Aku akan menunggumu sampai kapanpun juga, tapi aku juga tidak memaksa kamu untuk menerima perasaan ini. Aku sayang kamu Nia," ucap Lego lagi.Nia memang masih polos dalam hal ini, dia hanya masih belum mengerti dengan perkataan Lego. Entah kenapa jantungnya langsung berdetak kencang."Ayo sekarang kita pulang, nanti kedua orang tuamu mencari kamu," ajak Lego. Nia mengikuti Lego menuju mobil, di dalam mobil keduanya sudah duduk. Tapi Lego belum menyalakan mesin mobil, tubuh Lego malah menghadap ke arah Nia. Sedangkan Nia malah memalingkan mukanya ke samping kiri. "Maafkan sekali lagi, aku mema

"Nia benar-benar bingung Bu, Pak. Entahlah, kenapa pak Lego menyatakan hal itu sama Nia, sedangkan ibu dan bapak tahu sendiri. Nia ingin selesai kuliah dulu, tapi Nia juga belum memberikan jawaban sama Pak Lego."Rupanya Nia sedang berbicara sama kedua orang tuanya, karena Nia memang selama ini selalu terus terang sama kedua orang tuanya, bila ada hal yang perlu dibicarakan. Udin lalu berbicara sama Putri keduanya, Dia sangat bijaksana sekali, " jalani saja, Tapi bapak mohon kamu harus bisa menjaga diri, sekarang teruskan kuliah kamu sampai lulus, sebentar lagi kamu juga, mau kelar kuliahnya, kan. Kalau sudah beres, biar nanti dibicarakan ke depannya bagaimana. Jangan pernah menolak perasaan seorang laki-laki, biarkan saja berjalan apa adanya. Bapak juga mohon, jangan terlalu mencintai laki-laki 100%, karena apa, bila kita ditinggalkan tidak terlalu sakit, jadi berjalan apa adanya saja. Dan yang paling utama, jaga sikap kamu, semua hidup kita ini sudah diatur sama Tuhan, Jangan pern