Selesai makan malam, Livia menghabiskan waktu bersama Muis dan yang lain. Mereka bercengkrama sambil bercanda, tiba-tiba saja Alia membahas perkara kedatangan Hakam tadi siang. "Mbak, tadi siang ... suami mbak datang ke sini," ujar Alia ragu-ragu. Mendengar itu, Livia jelas terkejut. Bukan hanya dia, tapi juga Masitah. Napas Livia tercekat, tiba-tiba rasa cemas menyelusup dadanya. Bagaimana bisa Hakam tau keberadaannya? "Se–rius, Al? Terus gimana? Dia nggak nemuin Yazeed, kan?" cecar Livia panik, Alia lekas menggeleng. "Nggak, Mbak. Tapi maaf, tadi aku terpaksa sembunyiin Yazeed didalam lemari." Wajah Alia tertunduk, mata Livia dan Masitah membola mendengar pengakuan Alia. "Ya Allah, Neng! Yang benar saja? Terus Yazeed nggak apa, kan?" tanya Masitah panik, ia menatap suami dan cucunya bergantian. "Nggak apa, Mbah. Untungnya laki-laki itu nggak lama di sini," jawab Alia, dia masih saja merasa bersalah. Takut Livia tak suka dengan keputusannya. "Hhh ... Alhamdulillah kalau
Terakhir Diperbarui : 2025-05-11 Baca selengkapnya