Napas Livia memburu mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Marni. Sampai hati wanita itu mengatakan dia anak haram? Tak adakah secuil rasa sayang untuk perempuan yang sudah ia rawat sejak bayi itu?Kepala Livia berdenyut nyeri, tubuhnya limbung dan langsung ditangkap oleh Alia. Melihat itu, Marni sedikit kasihan."Bawa dia duduk di sana," titah wanita itu singkat, dia berjalan lebih dulu menuju kursi yang ada di teras.Alia pun memapah Livia yang tampak syok. Dengan hati-hati, Alia meminta Livia duduk di sana, ia ikut mendampingi."Mumpung kamu di sini, kamu juga sudah tau yang sebenarnya, kan? Aku nggak mau nutupin apa pun lagi. Kamu harus tau semua ceritanya, dari mana kamu berasal dan siapa wanita yang sudah melahirkanmu." Tanpa menoleh pada Livia, Marni bicara.Livia diam saja, air mata yang sejak tadi ia tahan dibiarkan meluncur bebas. Livia tak ingin berpura-pura kuat lagi didepan Marni. Wanita itu harus tau, betapa hancurnya hidup serta mental Livia selama ini dikarenakan
Terakhir Diperbarui : 2025-07-26 Baca selengkapnya