"Aku tidak akan ke kantor hari ini, Kimi. Luciana juga. Untuk rapat, reschedule saja. Ya, kau bisa kirimkan laporan lewat email."Kelopak mata Luciana bergerak. Samar-samar, telinganya menangkap suara yang tak asing. Suara yang begitu famillier dan membuatnya membuka mata perlahan. Luciana mengernyit saat rasa sakit menyerang kepalanya. Tidak, tubuhnya juga sedikit sakit, seakan remuk redam. Dia mengerang tertahan. Pandangannya masih buram, tapi dia melihat seorang pria yang berdiri dekat jendela dalam posisi membelakangi. Silau matahari, membuatnya sulit untuk melihat jelas, tapi perlahan, pandangannya tidak lagi buram. Dia mengalihkan perhatiannya ke arah lain dan menyadari itu adalah kamar tidur. Luciana berusaha bangun, tapi rasa sakit langsung dirasakannya di bagian tangan. Saat menoleh, dia melihat jarum infus sudah terpasang. Sontak dia kembali diam. Berbaring dengan kebingungan. "Luci? Kau sudah bangun?"Suara Matthias yang memanggil, mengalihkan fokusnya. Dia melihat pri
Last Updated : 2025-07-16 Read more