HUSNA Asma pasti sangat senang dan bangga saat diturunkan oleh Kenzo di depan gerbang sekolahnya. Aku sendiri kurang paham mengenai mobil. Tapi saat sebagian orang menoleh untuk mengamati mobil yang dikemudikan oleh Kenzo, aku tahu bahwa mobil ini bukan sedan standar yang sangat mudah ditemui di jalan. “Asma masuk dulu ya, Kak,” pamit Asma pada kami berdua. “Iya. Pulang sekolah langsung ke rumah,” pesanku pada adikku satu-satunya itu. “Iya, Kak,” balas Asma, kemudian berbalik dan bergegas ke dalam sekolah. Aku dan Kenzo memandang kepergian Asma hingga ia menghilang di balik pagar sekolah. Setelah itu, aku menoleh pada Kenzo. “Kak, pesanan Bu Krisye masih dua minggu lagi. Masih ada waktu untuk membeli bahan, tidak perlu terburu-buru begini.” Kenzo menatapku. Ia seperti hendak mengatakan sesuatu, namun mengurungkannya karena sesuatu hal. Ia
Last Updated : 2025-04-12 Read more