Darahku mendidih mendengar Karina mengaku hamil benih dari suamiku. Kulihat Mas Rafli dengan wajah yang memelas, memintaku untuk mendengarkan penjelasannya."Pergilah, aku sudah lelah dengan semua ini, Karina. Kita bicarakan ini, nanti. Di depan keluarga besar kami, kuharap kamu juga datang bersama orang tuamu," ucapku dengan kepala dingin."Baiklah, lusa aku akan datang ke rumah kalian. Sekali lagi aku katakan padamu, bertanggung jawablah layaknya seorang pria," balas Karina dengan angkuh.Kutatap Karina dengan sinis. "Rupanya, ini adalah wajah aslimu. Menggunakan Alia sebagai tameng, tetapi diam-diam menjebak suamiku," tukasku membuat wajah Karina merah padam. "Kamu sendiri yang tidak dapat menjaga suamimu dengan baik. Jangan salahkan aku jika dia berpaling darimu," ucap Karina penuh keyakinan."Hentikan omong kosongmu, Karina. Aku tidak pernah menyangka bila kamu bisa selicik ini," ucap Mas Rafli. Aku menghela napas, entah hanya akting atau memang Mas Rafli tidak simpati dengan u
Last Updated : 2025-04-16 Read more