Marco duduk di meja makan, piring di depannya berisi hidangan yang dimasak oleh Hiriety. Aroma masakan itu menguar hangat, memenuhi ruangan kecil mereka dengan rasa nyaman yang jarang ia rasakan. Dengan gerakan perlahan, Marco mengambil suapan demi suapan, menikmati setiap rasa yang tertuang dari tangan Hiriety.Dia belum makan apapun sejak kemarin.Entah kenapa, sejak tunangannya itu meninggalkan apartemen siang tadi, hatinya terasa kosong. Tenggorokannya menolak makanan, pikirannya penuh dengan kemungkinan—ke mana Hiriety pergi, apa yang ia bicarakan dengan Erasmus, dan kenapa bayangan masa lalu terasa lebih dekat daripada biasanya.Sendok di tangannya berhenti bergerak. Ia mendongak menatap Hiriety yang baru saja duduk di seberangnya, tangan wanita itu menggenggam gelas air yang ia serahkan pada Marco“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Marco, suaranya pelan tapi mengandung tekanan.Hiriety menatapnya beberapa detik, lalu menari
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya