Nana menatap puas surat perjanjian di tangannya. Dia menatap Roni yang merengut kesal. Mereka dalam perjalanan pulang setelah pergi ke kantor notaris. Syukurlah notaris dan pengacara kenalan Tari mau diajak bertemu pukul setengah delapan. Sebelum jam kantor buka.“Terima kasih untuk hari ini Mas. Semoga harimu menyenangkan dan jangan main mata dengan wanita lain,” sarkas Nana melepas sabuk pengamannya.“Dari kemarin itu terus yang kamu ucapkan setiap aku akan berangkat kerja.” Roni menjulurkan tangannya. Meminta Nana salim.Nana menyalami tangan suaminya. Tidak ada lagi senyum lembut yang selalu tersungging di bibir Nana seperti dulu. Hanya tatapan datar dengan bibir seperti garis lurus tanpa senyum.“Aku hanya mengingatkanmu. Kalau kau tergelincir lagi, aku akan langsung mengajukan gugatan cerai dan hak asuh anak jatuh ke tanganku. Seperti yang kita tanda tangani dalam surat perjanjian ini,” balas Nana.“Iya, iya aku paham,” ucap Roni jengah.Nana turun dari mobil. Menatap kepergian
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya