“Terima kasih untuk kerja samanya. Tenang saja. Selama kamu dan keluarga di Jakarta, bosmu tidak akan tahu,” kata Nana yang tengah duduk di ruang tamu. Menjamu Anto, preman yang dulu mengintai dan bertugas menjebaknya.“Saya yang harus berterima kasih pada Mbak Nana. Berkat kakak ipar Mbak Nana, kami menemukan pengobatan yang cocok untuk si kecil,” balas Anto menunduk hormat.Nana mengangguk. Dia menyesap lemon tea yang hangat di cuaca mending seperti ini. Teringat dengan percakapannya dengan Anto dan Sania minggu lalu. Saat Nana menawarkan Anto untuk bekerja sama dengannya.“Jika saya memihak anda demi pengobatan anak saya, itu tidak akan mudah. Bos saya tidak akan melepaskan anak buahnya yang ingin mundur begitu saja. Karena kami tahu banyak rahasia klien-klien besar kota ini. Bahkan klien yang sudah berkarir sukses sebagai pejabat di ibukota negara,” jawab Anto lirih atas penawaran Nana.Tentu saja dia ingin anaknya sembuh. Apalagi ia juga tahu setelah menyelidiki wanita di depann
Terakhir Diperbarui : 2025-09-05 Baca selengkapnya