Nggak jauh dari tempatku, aku lihat Cindy tergeletak di lantai. Tubuhnya polos, nggak pakai sehelai benang pun, terbaring kaku di lantai yang kotor penuh debu, seakan-akan sudah tidak bernyawa.Ada seorang pria kekar duduk santai di atas bokongnya. Dengan satu jari yang sudah dicelupin ke cairan aneh di piring kecil, dia mulai coret-coret punggung Cindy, seperti lagi lukis sesuatu.Tiba-tiba, seakan merasa diawasi, pria itu menoleh dan matanya langsung tertuju ke arahku.Aku refleks tutup mata saking paniknya. Tapi aku tahu... dia pasti sudah lihat aku.Dari suara langkah kakinya, aku dengar dia bangkit dari atas tubuh Cindy.Daripada pura-pura pingsan nggak guna, akhirnya aku nekad buka mata.Dia jalan mendekat, jongkok di depanku, lalu menjepit daguku kasar, paksa aku tatap matanya.Wajahnya tirus, hidung mancung, tapi sorot matanya... gelap, penuh aura jahat yang buat bulu kuduk berdiri. Sekilas mirip pecandu narkoba, tapi tubuhnya kekar, ototnya terbentuk jelas.Dia buka mulut, su
Read more