All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 231 - Chapter 240

370 Chapters

Fajar Orang Yang Bertanggung Jawab

Baik para petugas keamanan yang bergabung dengan anak buah Charlie dan para wartawan, semuanya merasa panas. Saling pukul tidak bisa dihindari, bahkan oleh seorang Davis.Sebenarnya pria itu ingin melerai, tetapi sebuah bogem mentah mendarat di pipinya yang membuat dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengamuk.Melihat kejadian itu, Charlie menggelengkan kepalanya. Dia pun langsung menghampiri keributan itu untuk melerai."Hentikan semuanya!" pekik Charlie.Suara berat seorang pria yang menggelegar, membuat semua orang langsung terdiam, bukan hanya anak buah Charlie, para wartawan pun ikut terdiam."Davis! Tarik pasukan mundur! Termasuk para petugas keamanan perusahaan!" seru Charlie.Davis menganggukan kepalanya. Lalu dia pun langsung memerintahkan seluruh bawahannya untuk menjauh. Dia juga menarik para petugas keamanan perusahaan seperti dia adalah pemimpinnya.Saat Davis menjalankan tugasnya, Charlie mengurus para wartawan."Aku rasa kalian semua sudah mengenal siapa aku, jadi a

Last Updated : 2025-06-08

Ketakutan Fajar

Bastian mendekatkan tubuhnya ke tubuh Fajar hingga ujung sepatu pantofel mereka saling bersentuhan."Oh ya? Bagaimana kamu tahu kalau Alexa tidak mengakui hubungan itu? Apa kamu pernah mewawancarainya?" tanya Bastian dengan suara rendah namun meneror.Raut wajah Fajar langsung berubah. Yang tadinya angkuh kini terlihat sedikit cemas."Ehm … aku hanya menduga saja. Memangnya kamu percaya kalau istrimu itu adalah simpanan Sang Pelindung?" Fajar berkata dengan terbata.Dari sikapnya itu menunjukkan dengan jelas kalau dia terlibat dalam kasus fitnah yang menyeret Alexa."Oh ya? Mungkin lebih baik kamu jadi seorang dukun saja. Sepertinya kamu lebih berbakat dibanding harus menjadi seorang wartawan!" ucap Bastian."Apa maksudmu? Sudahlah, lebih baik kamu mengurus dirimu sendiri, jadikan dirimu suami yang bermanfaat bagi istri!" Fajar berkata dengan membuang pandangannya. Dia tidak berani menatap kedua mata Bastian.Fajar melakukan itu untuk menutupi rahasia yang dimilikinya. Sebab dia tahu

Last Updated : 2025-06-09

Perseteruan Antara Felicia Dengan Bram

Ide yang dikeluarkan oleh Fajar bagaikan sebuah penemuan teori baru dalam bidang fisika. Baik Fajar maupun Satria sama-sama senang dengan ide itu."Baiklah kalau begitu, kamu hubungi Marcio secepatnya. Kamu harus mendapatkan kesepakatan dengannya, sebab, kalau dia bisa dipegang, kita akan selamat. Dan terlebih, kita akan mendapatkan keuntungan yang banyak kalau bisa menjalin hubungan baik dengannya," kata Satria."Baik Pak Satria, aku akan langsung menghubungi Marcio, kebetulan aku memiliki nomor ponsel asisten pribadinya," ucap Fajar.Satria menganggukan kepalanya sembari berkata, "Bagus! Ya sudah sana, jangan buang-buang waktu lagi."Setelah itu Fajar pun keluar ruangan pemimpin redaksi untuk menghubungi asisten pribadinya Marcio Amoroso.Di dalam ruangan Satria tersenyum sangat lebar. Dia sangat senang dengan Fajar yang selalu memiliki jalan keluar dalam setiap permasalahan yang ada."Satria nggak akan mungkin bisa kalah! Aku ditakdirkan sebagai seorang pemenang bukan seorang pecun

Last Updated : 2025-06-09

Bekingan Yang Sangat Kuat[?]

Bram berulang kali melirik ke arah dengan lirikan yang tajam. Dia memberikan ancaman kepada Felicia untuk diam.Namun Felicia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang diberikan oleh Bram. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pria itu jika dia membuka mulut, tetapi sungguh dia sudah siap untuk menerima konsekuensinya."Aku nggak sreg dengan berita yang akan aku bawakan, soalnya berita itu belum terkonfirmasi kebenarannya dan berpotensi untuk mencemari nama baik seseorang," ucap Felicia tanpa ragu. "sudah 15 menit lebih aku dan pak Bram berdiskusi mengenai ini. Dan sampai saat ini pun aku masih menolak untuk membacakan beritanya."Beruntung mereka tidak sedang melakukan siaran langsung. Mereka merekam terlebih dahulu dan akan disajikan untuk besok pagi. Walaupun harus tertunda lebih banyak waktu, tidak akan berpengaruh banyak."Memangnya berita tentang siapa dan tentang apa?" tanya Alexa seraya menoleh ke arah Felicia dan Bram secara bergantian. Bram akan menjawab pertanyaan

Last Updated : 2025-06-09

Marcio Masuk Kandang Singa

Ketika mendengar sebuah bekingan yang sangat kuat, selalu membuat Charlie merasa penasaran. Sebab, di Jakarta ini orang yang bisa menjadi pendukung terbaik dan sangat kuat hanyalah dirinya. Tidak ada yang bisa menyaingi kecuali keempat keluarga besar yang lain dan tentu saja Bastian.Namun walau begitu baik dari keempat keluarga besar maupun Bastian, semuanya takkan mungkin menjadi seorang pendukung. Sebab, mereka berada di atas mata rantai warga Jakarta. Dan tidak ada kepentingan lain bagi mereka semua untuk melakukan hal itu."Bukan. Orang ini bukanlah dari militer maupun kepolisian. Tetapi seorang konglomerat," terang Davis.Charlie semakin bingung dan semakin menduga-duga siapa orang itu."Apakah mereka adalah salah satu dari empat keluarga besar?" tanya Charlie Davis kembali menggelengkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Bukan! Tetapi —""Charlie siapa orang yang mengetuk pintu ruanganku? Suruh dia masuk!" seru Bastian, memotong perkataan dari Davis.Charlie menatap grafis kemudian

Last Updated : 2025-06-09

Kekuatan Dari Ilmu Beladiri Tertinggi

Ekspresi yang ditunjukkan oleh Bastian sebenarnya sangatlah wajar. Sebab seorang musuh berani menampakkan diri di markasnya.Hanya ada dua kemungkinan jika itu terjadi; yang pertama adalah untuk memberikan peringatan. Yang kedua adalah untuk menyerahkan diri.Untuk pilihan kedua sepertinya bukanlah sesuatu yang akan dilakukan oleh seorang Marcio."Ya, aku adalah Marcio Amoroso. Anak sulung dari Keluarga Amoroso." pria itu menegaskan siapa dirinya.Bastian kini menerima jabat tangan Marcio sembari berkata, "Bastian Dominic. Kamu ingin bicara di dalam atau di sini saja?"Marcio menoleh ke arah belakang untuk melihat anak buahnya yang sedang tegang dengan petugas keamanan dan beberapa anak buah Charlie yang ditugaskan untuk membantu menjaga Hotel Aurora. Sebab hotel tersebut adalah tempat tinggal Bastian, jadi Charlie ingin memastikan kalau majikannya akan aman."Sepertinya kalau di dalam kondisinya nggak akan bagus. Anak buahku punya emosi yang sulit dikontrol. Haha … jadi kita bicara d

Last Updated : 2025-06-10

Sebuah Cambukan Dari Lee

Tentu saja Davis bingung dengan reaksi dari tuan Dominic, sebab menurutnya, laporan yang diberikan kepada Tuan Dominic adalah laporan yang sangat penting."Maaf, Tuan Dominic, apakah ada kesalahan dari laporan yang aku berikan?" Davis memberanikan diri untuk bertanya.Tuan Dominic menatap kedua mata Davis sembari berkata, "Nggak ada yang salah dengan laporan itu. Hanya saja laporannya sudah tidak mengejutkan lagi bagiku. Aku sudah menduganya karena semua bukti sebelumnya sudah mengarah kepada Fajar."Davis mengangguk pelan. Ada sebuah kekecewaan di dalam dirinya, bukan karena kecewa akan respon yang diberikan oleh tuan Dominic, melainkan karena dia terlambat untuk mendapatkan informasi penting ini yang pada akhirnya terkesan tidak penting."Tapi, terima kasih karena kamu sudah bekerja keras. Aku akan memberikan pelajaran kepada Fajar dan juga Satria setelah aku membereskan Marcio terlebih dahulu. Kamu bersiap-siap saja, nanti jika sudah waktunya aku akan menghubungimu," kata Bastian.

Last Updated : 2025-06-10

Tidak Ada Kesempatan Untuk Mengalahkan Marcio

Bastian menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari gurunya itu."Dia tadi sore datang ke tempatku. Setelah berbincang sebentar, dia pun beranjak pergi. Tapi sebelum dia pergi, dia sempat memegang pundak aku ini. Kelihatannya dia sangat santai dan tanpa tenaga saat menyentuhku. Tapi aku merasakan seperti tulangku akan dipatahkan olehnya. Sangat sakit sekali," terang Bastian.Mimik wajah Lee berubah setelah mendengar cerita dari Bastian. Dia pun lantas melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.Bastian pun kembali mengenakan kaosnya dan langsung mengikuti langkah kaki Lee yang masuk ke dalam rumah.Dia tahu jika Lee mengetahui tentang Marcio. Oleh sebab itu, dia ingin bertanya tentang Marcio lebih banyak.Lee duduk di lantai belakang rumahnya, tempat biasa untuk mereka beristirahat.Bastian pun duduk di samping Lee dan menyandarkan tubuhnya di dinding namun dengan sedikit miring ke kiri untuk menghindari pundak kanannya tertekan.Anak bungsu Lee datang setelah dipanggil oleh

Last Updated : 2025-06-12

Impian Alexa

Lee menaruh campuran berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang diulek hingga hancur ke pundak Bastian yang memar.Walaupun tidak ada luka luar, tapi ternyata air yang ada pada ramuan yang ditempelkan di pundak meresap dengan sangat cepat. Itulah yang menyebabkan perih pada pundak Bastian."Tahan, ya!" ujar Lee.Kemudian pria tua itu menekan ramuan pada luka Bastian dengan cukup keras. Tak ayal teriakan dari mulut Bastian terdengar kembali.Walau hanya sekitar 1 menit Lee menekannya, namun bagi Bastian terasa seperti 1 jam. Sangat lama sekali.Hal itu bisa terjadi disebabkan karena rasa sakit yang tidak tertahankan. Jadi setiap detik yang berlalu akan terasa begitu lama bagi Bastian."Nah, sudah selesai!" ucap Lee seraya melepas tangannya dari pundak Bastian seraya mengangkat ramuan dari tumbuh-tumbuhan itu."Begini aja udah kesakitan, apalagi ditusuk oleh pedang!" ledek Lee Soraya menggosok pundak Bastian.Ajaib. Memar yang ada pada pundak Bastian sudah tidak terlihat lagi. Bastian sudah se

Last Updated : 2025-06-12

Metropolitan News Semakin Berani

Bastian sadar kalau Charlie keberatan dengan apa yang dia inginkan. Membeli villa seharga ratusan miliar pada saat ini bukanlah sesuatu yang tepat.Bastian mengetahui akan hal itu."Ya, aku akan membelinya. Aku mau kasih hadiah villa untuk istriku. Tapi nggak sekarang, kok, tenang saja," ucap Bastian.Charlie kemudian menganggukan kepalanya seraya berkata, "Baiklah, aku akan mencari informasi tentang villa di sana. Setelah mendapatkannya aku akan memberitahu Tuan Dominic.""Oke, terima kasih!" ucap Bastian.Kemudian pria itu pun membalikkan badannya dan berjalan menuju lift.Kali ini Bastian tidak menyetir sendiri. Dia merasa badannya pegal-pegal. Untungnya selalu ada sopir pribadi yang selalu bersiaga di hotel. Jadi Bastian tidak perlu repot-repot untuk mencari sopir dan menunggu kedatangannya.Ketika sampai di gedung perusahaan Besta, Bastian terkejut ketika melihat sosok Anastasia yang sedang duduk di sofa yang ada disediakan di lobby sebagai tempat tamu untuk menunggu.Bastian ber

Last Updated : 2025-06-12

...

22 23 24 25 26

...

SCAN CODE TO READ ON APP