"Aku..., aku, sudahlah kak, gadis itu bahkan tidak melirik kepadaku sedikitpun. Lagi pula jelas gadis itu jauh lebih kuat dari ku, mana mungkin dia mau denganku." Ujar Tristan putus asa. "Sudah, kau jangan sedih, suatu saat pasti kau akn menemukan gadis baik yang akan mencintaimu dengan tulus." Kata Lilian menghibur. Di balik pintu ruangan itu, Ice Twenty-Four sedang bersandar di dinding mendengarkan percakapan mereka berdua, sambil menggigit bibirnya. Dengan kepribadian Ice Twenty-Four yang angkuh, ia selalu merasa jika orang yang pantas bersanding dengannya, hanya pria hebat seperti Pangeran putra mahkota Ice Three, bahkan dia selalu menganggap remeh para putra jendral yang mencoba mengejarnya. Tapi kemunculan Tristan di saat ia akan menghadapi kematian, lalu perhatian dan kepedulian Tristan terhadapnya, telah membuka sebuah pintu di hatinya, pintu yang menyimpan perasaan aneh, yang bahkan ia sendiri tak berani mengakuinya. Sesaat, perasaan itu membuatnya ragu, tentang apa
Last Updated : 2025-08-24 Read more