LOGINAxel Skays, seorang siswa biasa yang mendapatkan keberuntungan ditengah kemalangan yang menimpanya, kemudian di anugrahi kekuatan luar biasa dan mampu menendalikan kekuatan elemental.
View More"Wussssssshhh"
Di luar angkasa yang gelap, sebuah pod berbentuk bola dengan diameter satu setengah meter, tengah melaju cepat membelah antariksa. "Bip..., sistem melaporkan. Kita telah memasuki kawasan Galaksi Bima Sakti, sistem mendeteksi ada sebuah planet berpenghuni bernama Bumi berada pada koordinat 6.1011.502 berjarak sekitar 435.000 mil. Menurut perkiraan, kita akan tiba sekitar 20 menit." Suara sistem otomatis memberi laporan. Pada saat ini di dalam Pod bola. Tiga sosok transparan sedang duduk di atas kursi penumpang. "Tristan, persiapkan pendaratan secara tersembunyi. Hidupkan fungsi penghalang transparan pada Megatrix, agar pendaratan kita tidak terdeteksi." Terdengar suara seorang pria yg memberi perintah. "Baik tuan." Suara pria yang satunya menyahut. Sepintas dari percakapan mereka, dapat diketahui hubungan diantara keduanya adalah atasan dan bawahan. "Lilian, lakukan scan pada seluruh planet itu. Lihat ras apa yang menduduki planet tu, apakah penduduk planet merupakan salah satu bawahan dari yuridiksi kekuatan Black Cyborg." "Siap tuan Alex, silahkan tunggu beberapa saat." Kali ini, terdengar suara manis dari seorang gadis yang menerima perintah. Namun demikian, tiga sosok itu tidak tampak seperti makhluk padat, tepatnya mereka lebih seperti tiga titik cahaya yang memiliki kesadaran. ... Saat ini di bumi. Waktu menunjukkan pukul 3 sore. Tampak seorang pria, berusia sekitar 17 atau 18 tahun sedang duduk di bangsal rumah sakit. Wajah pria itu tampak pucat dan cemas, seolah ada sesuatu yang sangat mengganggu perasaannya. Tiba-tiba, seseorang berlari mendekat ke arah pria itu. "Axel, bagaimana keadaan bibi Julia?" Tanya orang yang berlari tadi, yang ternyata adalah seorang gadis berparas cantik. "Olivia, kenapa kamu kesini?" Tanya axel menjawab pertanyaan gadis bernama Olivia itu dengan pertanyaan balik. Belum sempat Olivia menjawab, pintu ruang rumah sakit tiba-tiba terbuka dan seorang pria paruh baya berkaca mata dengan seragam putih keluar dari dalam ruangan. "Tuan Axel Skays?! Kondisi ibu anda sudah sangat parah. Pembuluh darahnya sudah pecah karena serangan stroke, kesadaran pasien sudah berangsur-angsur memudar Mohon maaf kami harus memberi tahu anda bahwa kemungkinan ibu anda bisa selamat sangat kecil, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin." Mendengar ucapan dokter, wajah axel tampak sedih, dia tetap terdiam dan pandangannya kosong. "Axel, tenangkan dirimu. Kita berdoa agar ibumu bisa segera membaik." Ujar Olivia yang duduk di samping Axel dan menggenggam erat tangannya. "Kring..." Suara ponsel Olivia berbunyi. Olivia mengeluarkan ponsel dari saku celananya, ia melihat ID penelpon dengan nama Adrian yang merupakan pengawalnya, dia pun mengangkatnya. "Nona muda anda dimana? kenapa pihak sekolah menelpon tuan Hansen, mengatakan anda tidak berada di sekolah?" Tanya Adrian cemas. Dia sangat ketakutan karena bosnya, Wiliam Hansen. Menelepon dan memarahinya, karena pihak sekolah menelepon dan mengatakan bahwa putrinya tidak ada di sekolah. Adrian sendiri kebingungan. Pasalnya dia sudah mengantar Olivia ke sekolah seperti biasa. Setelah menurunkan Olivia di gerbang Savana International School, dia bergegas memarkir mobil dan dia menunggu di cafe di sebelah sekolah nonanya. Yang mana, hal itu sudah jadi rutinitasnya tiap hari. Tapi hari ini, tiba-tiba Nonanya tidak berada di sekolah. Bagaimana dia tidak merasa cemas dan panik, dia takut dianggap teledor dalam menjaga nonanya. Apalagi kalau sampai dia dipecat, bagaimana dia bisa mendapatkan pekerjaan seperti pekerjaannya sekarang. "Oh itu, maaf aku tidak sempat bilang pada mu. Aku pergi kerumah sakit untuk menjenguk ibu teman ku." "Nona muda, kenapa nona tidak memberi tahu, saya hampir mati ketakutan saya kira nona dalam bahaya. Tidak Adrian, aku baik baik saja. Kamu pulang lah, katakan pada ayahku, kalau dia tidak mengizinkanku menemani Axel menjaga bibi Julia, aku tidak akan pulang. Kamu ambil tas dan seragam ku di pagar samping sekolah, bawa pulang sekalian." Seru Olivia memberi perintah dari sebrang telepon. Bersambung. . .Di seluruh dimensi, nama Axel telah menjadi legenda. Sang Penguasa Elemental, Ketua Aliansi Skays, dan makhluk terkuat di seluruh semesta. Ia yang berhasil menyatukan hampir seluruh kosmos, bukan dengan pasukan raksasa atau kekuatan tanpa batas, tapi dengan tim kecil yang setia: para istrinya. Cita-cita Axel kini terwujud. Orion pulih sepenuhnya, makmur, dan damai. Seluruh jagat raya merasakan ketenangan yang baru. Di Bima Sakti, peradaban level 11 menjulang, menjadi satu-satunya galaksi yang tak seorang pun makhluk asing berani ganggu. Nama besar Axel menggema di setiap sudut semesta, dari planet-planet kecil hingga inti galaksi yang paling jauh. Namun di tengah semua pujian dan kekaguman itu, Axel justru tertidur pulas di pangkuan Evelyn. Napasnya tenang, seolah dunia ini hanyalah lukisan indah yang tak perlu ia khawatirkan. Ginora mendekat, tersenyum lembut, dan mulai menciumi pipi Axel, mencoba membangunkannya dengan sentuhan kasih. Para istri lain hanya duduk di sekeliling, me
Hari itu di Planet Orion yang kini mengorbit dekat Bumi terasa hangat dan damai. Cahaya matahari memantul lembut di menara megah yang dibangun Axel untuk tinggal bersama para istri dan anak-anaknya. Burung-burung asing beterbangan di langit, menciptakan harmoni sempurna di antara taman-taman hijau dan kolam-kolam kristal yang menyegarkan mata. Olivia tengah berbaring di kamar melahirkan yang luas dan nyaman, dikelilingi oleh tim medis yang terdiri dari beberapa istri Axel yang memiliki keahlian penyembuhan. Axel duduk di sampingnya, menggenggam tangannya dengan lembut, matanya berbinar menatap istrinya. “Olivia, semuanya akan baik-baik saja. Aku di sini,” bisik Axel sambil tersenyum menenangkan. Olivia menatap Axel, tersenyum lemah tapi penuh cinta. “Aku tahu, Axel. Anak kita… akan menjadi cahaya baru untuk dunia ini.” Di ruangan lain, Catherine juga tengah menahan kontraksi terakhirnya, sementara Vania yang paling cepat rentang kehamilannya, sudah memeluk bayi laki-laki mungil me
Kapal antariksa Axel menembus atmosfer Bumi dengan lembut, cahaya matahari memantul di kaca kabin, menyinari wajah para istri yang berseri-seri. Setelah perjalanan panjang menyeberangi galaksi, akhirnya mereka kembali ke rumah. “Ah… akhirnya,” desah Lilian sambil menatap hamparan tanah dan lautan biru yang familiar. “Bumi tidak pernah terlihat sebegitu indah.” Evelyn menepuk bahu Axel, tersenyum nakal. “Dan aku bisa menunggu untuk melihat reaksi semua orang saat kita muncul, terutama setelah cerita kita di Orion.” Catherine ikut bergumam, “Ini akan jadi sambutan yang meriah. Aku bisa merasakan tawa dan kehebohan dari jauh.” Olivia tersenyum sambil menatap Axel, “Kau sudah siap menghadapi keluarga dan teman-temanmu yang akan heboh melihat kita kembali?” Axel tersenyum tipis. “Tentu saja. Dan kali ini, aku ingin semuanya berjalan damai. Tidak ada pertempuran, hanya tawa dan pelukan.” Di landasan, Dilan dan Julia Skays, kedua orang tua Axel, sudah menunggu dengan senyum lebar. Wili
Setelah kemenangan besar di Orion, Axel menatap jendela kapal antariksa. Bintang-bintang berkilau di luar, dan medan tempur yang hancur kini hanya kenangan. Di sampingnya, para istrinya duduk santai, masing-masing menikmati momen tenang setelah pertempuran yang mengguncang semesta. Catherine tersenyum sambil menatap pemandangan luar, “Aku masih tidak percaya kita berhasil menaklukkan Black Cyborg dan Mega Void.” Suaranya tenang, tapi ada rasa bangga yang sulit disembunyikan. Olivia menepuk pundak Axel ringan, “Kau tidak boleh terlalu serius, sayang. Lihat kami semua, sehat dan utuh. Itu sudah kemenangan terbesar.” Lilian duduk di dekat jendela, kakinya menekuk di kursi, menatap bintang. “Aku senang akhirnya kita bisa pulang. Tidak ada lagi perang yang harus kita hadapi untuk sementara.” Evelyn mencondongkan badan ke Axel, menatapnya sambil tersenyum nakal. “Mau aku bilang sesuatu, sayang?” Axel mengangkat alis. “Apa itu?” “Selama perjalanan pulang ini, jangan pikirkan urusan bes
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews