"Ternyata masih ingat jalan pulang juga kamu," sindir sang bunda saat melihat anak lajangnya tiba di rumah setelah sekian lama. Wanita itu membetulkan letak kacamatanya sambil melirik sekilas putranya."Pulang salah, nggak pulang juga salah," balas Arya santai, duduk di sofa dan melonggarkan dasinya. "Mama kelihatan sehat sekali," tambahnya, berusaha mencairkan suasana."Apa kamu berharap bundamu ini sakit keras, hah?" sahut sang bunda dengan nada sengit, lalu melempar bantal ke arah Arya."Bukan begitu, Bun. Tapi, kan, Bunda sendiri yang bilang lagi kurang sehat...""Kurang sehat bukan berarti sekarat, Devara Aryasatya Wiratama! Kenapa darah Wira itu begitu melekat di tubuhmu?" gerutu sang bunda, menyebut nama mendiang suaminya. Arya memang begitu mirip dengannya, seperti salinan yang hidup."Papa aku kan memang suami Bunda," ujar Arya santai, seakan tidak merasa bersalah."Sudah, sekarang mana istri yang kamu bilang kemarin? Kenapa kamu datang sendiri? Jangan bilang kamu tidak seriu
Last Updated : 2025-05-21 Read more