Sofia berdiri, menatap wajah Ezio lebih dulu, lalu suaminya, dan berakhir pada Tuan Torres. Dengan ragu ia menjawab, “Aku setuju. Abuela memang benar.”Galtero tercengang mendengarnya. Pasalnya, ia tahu Sofia menyukai kebebasan, bukan terkurung dalam hunian mewah dengan segala fasilitas dan aturan yang mencekik.“Sofia …,” lirih Galtero.“Aku yakin,” katanya lagi sambil mengeratkan gendongannya pada Ezio.**Malam harinya di Monte Sereno, setelah semua tamu pulang, termasuk Isela yang diantarkan sopir, Galtero memeluk Sofia dari belakang, memandangi Carlitos. Anak itu sudah lelap dalam tidurnya.Carlitos kini sibuk sekolah. Ia pulang sore, dan hanya tadi sebentar bertemu dengan keluarga besar Torres.“Serius mau pindah? Setelah tinggal di sana, kamu tidak bisa kembali. Semua orang akan mengenalmu sebagai Nyonya Torres.” Galtero membeberkan fakta yang mengikat. “Para tetua sudah menerima kita,” sambungnya.“Aku serius. Seperti yang pernah aku bilang, aku akan berusaha memantaskan diri
Última actualización : 2025-09-19 Leer más