Sentuhan Berbahaya Tuan Muda

Sentuhan Berbahaya Tuan Muda

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-09
Oleh:  NACLBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
11Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

“Bersikaplah selayaknya istri,” pria itu mencium bibir Sofia secara paksa. “Sekali lagi kamu paksa aku, aku bakal pastikan kamu menyesal,” desis Sofia. Terjebak dalam ikatan yang tak diinginkan, Sofia hidup bersama pria yang sulit dipahami. Saat luka lama dan ego bertabrakan, mereka tenggelam dalam perang dingin penuh rasa. Tapi cinta ... tak pernah tumbuh dari tempat yang aman.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Sentuhanku Membangkitkan Sang Tuan

“Tubuhmu lebih jujur dari lidahmu,” bisik pria asing itu sambil menyeret jemarinya di sepanjang kulit Sofia yang mulus dan lembut.

Sentuhan itu benar-benar membakar langsung ke seluruh saraf. Sofia menggeliat gelisah tatkala sapuan hangat berembus pada ceruk lehernya.

“Hngh ….”

Dia mengangkat tangan untuk mendorong pria itu dari atasnya, tetapi justru ujung jari-jarinya bagai tersengat aliran listrik merasakan kulit dada yang kokoh dan panas. Namun, dia tidak kuasa menjauhkannya seolah-olah terdapat magnet di antara mereka.

Sofia menggeleng. “Jangan lakukan itu,” tolaknya dengan bibir bergetar hebat karena sensasi luar biasa yang baru diterimanya.

Sial, ucapannya sama sekali tidak berguna, bahkan pinggangnya didekap erat oleh sepasang lengan yang makin mendekatkan satu sama lain tanpa celah sedikit pun.

Sofia menggigit kuat bibirnya bersamaan dengan air mata yang merembes keluar saat bagian dari raganya dikoyak tanpa ampun.

Sungguh Sofia ingin memaki pria itu, tetapi dia justru melenguh beberapa saat setelahnya, seakan meresapi setiap dinamisme yang tercipta.

Entah bagaimana, tubuhnya benar-benar berkhianat.

Padahal sebelumnya, dia hanya menenggak sedikit minuman beralkohol.

Dalam hati, Sofia mencurigai bahwa seseorang mencampur minumannya dengan obat.

Samar-samar dia mengingat seorang pria tambun membawanya secara paksa ke dalam kamar, menjatuhkannya tepat di hadapan seorang pria yang berdiri menjulang di depannya.

Dia tidak menyangka niatnya untuk melepas kegundahan hati karena ulah sang tunangan berujung kelam. Calon suaminya ternyata sudah menikah dengan wanita lain, dan parahnya lagi mereka akan memiliki anak. Selama ini dia ditipu oleh tunangannya, dua tahun lamanya.

Dan kini, Sofia terjebak dalam malam panas bersama seorang pria asing....

**

Pagi itu, Sofia terbangun dengan tubuh yang terasa remuk. Kilasan kejadian semalam membayang, membuat hatinya ikut terasa nyeri.

Dia mengedarkan pandangan dan menatap jijik pada pakaiannya yang tercecer di atas karpet. Bahkan tidak ada siapa-siapa di ruangan itu. Pria semalam sudah pergi.

Ya, bukankah pria berengsek akan pergi begitu saja setelah mendapatkan yang dia mau?

Dengan perasaan hancur luar biasa, Sofia mencoba bangkit kendati rasa nyeri menyerang tubuhnya. Baru saja duduk, kepala wanita itu langsung berdenyut hebat dan perutnya mual. Tubuhnya ambruk kembali ke kasur. Dia menutup mata, berusaha mengatur napas yang agak sesak.

Mungkin pengaruh obat semalam belum hilang sepenuhnya.

Entah berapa lama berlalu, barulah perlahan dia bisa menggerakkan tubuh, meskipun nyeri menusuk di setiap ruas tulang.

 Ketika Sofia memunguti pakaiannya, dia mendengar suara seorang pria dari arah kamar mandi.

“Itu … bereaksi.”

Sofia meremas pakaiannya. Apa maksud ucapan pria itu?

Sungguh, dia ingin membuat perhitungan karena orang itu sudah merenggut kehormatannya.

Dengan tertatih, Sofia melangkah menuju kamar mandi dan membuka pintu.

Seketika dia membelalak melihat tubuh atletis pria berbalut kain handuk putih di depan cermin besar sedang memegang ponsel.

Pria itu memiliki postur tubuh tinggi juga tegap, dengan bahu lebar dan otot-otot keras yang tampak terpahat sempurna. Rambutnya cokelat tua, basah dan tergerai acak karena baru selesai mandi. Manik biru terangnya seakan bisa membaca isi hati Sofia hanya dengan sekali tatap. Meskipun ekspresinya datar, aura dominan dan misteriusnya membuat bulu kuduk wanita itu berdiri.

“Mandilah!” titah pria asing itu berintonasi rendah.

Sofia mengerjap dan mengumpulkan keberaniannya. Dia mendekat dengan mata cokelat karamelnya yang memancarkan luka.

“Kamu!” tunjuk Sofia. “Apa yang kamu lakukan padaku? Kamu penjahat wanita!”

Sofia meluapkan amarah yang menggelegak dalam dada, dia memukuli pria itu dengan sisa tenaga dan air mata yang menerjang tanpa henti.

Anehnya, pria itu diam saja, dan justru memandang lekat wajah Sofia. Setelah pukulan Sofia melemah, pria itu mengunci tangannya.

“Aku sudah membayarmu,” sahut pria itu, nada bicara pelannya menusuk relung hati Sofia.

Dengan suara bergetar, Sofia menjawab, “Aku bukan wanita murahan! Aku tidak butuh uangmu itu, Tuan!”

Sudut bibir pria itu berkedut samar, lalu tangannya yang kasar menyentuh dagu lancip Sofia. “Model sepertimu, sudah biasa dibeli.” Pria itu menatap ke bawah, dan berbisik, “Kamu berhasil.”

Sofia sempat mengerutkan kening, tidak paham dengan perkataan pria itu. Namun, ketika pria itu hendak merengkuh paksa pinggulnya, Sofia mendorong keras tubuh kekar di depannya.

Pria itu tahu profesi yang dilakoninya selama tiga bulan ini? Sungguh mengerikan!

Pria itu bergeming dan tatapan tajamnya bagai ranjau yang siap menjerat mangsa di depan mata.

Sofia berusaha tidak gentar, dia kembali memukuli tubuh menjulang tinggi itu dengan kepalan tangannya untuk meluapkan amarah.

“Aku bersumpah tidak akan memaafkanmu!” sergah Sofia.

“Kita akan menikah,” ujar pria itu dengan intonasi dingin dan memaksa yang membuat kepalan tangan Sofia melonggar, lalu menatap tidak percaya.

Sontak saja dia menggeleng. Tidak, Sofia sama sekali tidak membutuhkan pertanggungjawaban macam itu. Dia juga tidak sudi diperistri pria iblis di hadapannya ini yang seenaknya mengucap pernikahan!

Lelaki yang sudah dikenal lama olehnya saja bisa berdusta, apalagi orang asing. Terlebih setelah apa yang terjadi semalam, itu membuat Sofia ingin pergi saja dari dunia ini.

“Jangan berani menolak, Sofia Morales!” Pria itu menyeringai dan membuat Sofia merinding ngeri, sebab sosok itu mengetahui namanya.

Ah, sudah pasti melihat dari tanda pengenal atau SIM-nya.

“Dengar, Tuan Arogan. Aku tidak mau menikah denganmu!” tolak wanita itu. Dia ingin pergi dari kamar ini secepatnya.

Akan tetapi, ketika dia berbalik, justru pria itu meraih pergelangan tangannya dan menariknya hingga tubuh Sofia yang masih setengah polos menabrak dada bidang keras dan hangat.

Aroma maskulin dari sampo dan sabun menyergap indera penciumannya. Seketika hawa panas seolah membakar seluruh permukaan kulitnya, tetapi dingin menghujam relung hatinya.

“Aku bisa memberimu uang lebih banyak,” bisik pria itu. Ucapannya menghantam logika Sofia.

Pria itu langsung menyerahkan beberapa lembar foto pada Sofia.

Mata wanita itu memanas dan penglihatannya mengabur oleh air mata. Ada wajah ibunya yang tergolek lemah di ranjang perawatan panti jompo, serta bukti hutang sang ayah yang menjaminkan rumah mereka.

Tubuh Sofia makin gemetar karena tidak menyangka pria arogan ini mengetahui semuanya.

Tak lama, telepon genggam Sofia bergetar di dalam tasnya. Dia melihat dagu pria itu terangkat seolah-olah memberinya perintah tanpa bicara.

Dia segera memeriksa ponselnya dan membelalak melihat pesan singkat dari pengurus panti jompo sang ibu.

[Nona Morales, kami mohon maaf tidak bisa merawat ibu Anda. Harap selesaikan tunggakan lebih dulu.]

Pandangan nanar Sofia yang semula tertuju layar ponsel, sekarang bergeser pada pria itu. Dia yakin semua ini bukan kebetulan semata.

Pria itu tampak puas melihat wajah lesu Sofia yang kini kehilangan seluruh keberaniannya.

“Kita bermain tanpa pengaman. Bagaimana kalau kamu hamil?”

Mendengar ucapan itu, dunia Sofia hancur berkeping-keping. Dia tidak boleh hamil. Apalagi anak orang asing. Hidupnya saat ini sedang susah, dan memiliki anak tanpa suami adalah kesialan baginya.

“Anda benar-benar licik, Tuan,” protes Sofia, dan tubuhnya hampir luruh karena seluruh tenaganya seakan tersedot habis berdebat dengan pria jahat ini.

Pria itu menjepit dagu Sofia dan mengangkatnya. “Kita menikah. Sekarang!”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status