Arlina meraba cincin yang disembunyikan di balik bajunya, rasa manis itu kembali menyeruak di hatinya. Pagi ini, begitu bangun tidur, dia langsung mencari seutas kalung dan menggantungkan cincin pernikahan itu di lehernya.Sekarang sedang musim dingin, pakaiannya pun berlapis-lapis. Jadi, dia tidak perlu khawatir akan ketahuan orang lain.Waktu berlalu perlahan. Satu sesi kelas pun berakhir. Rexa mematikan presentasi PPT-nya, lalu berkata seperti biasa, "Kalau ada yang belum paham, bisa tanyakan ke saya setelah kelas."Tiba-tiba terdengar kegaduhan kecil. Barisan depan tampak saling mendorong, seolah berebut ingin bertanya sesuatu. Akhirnya, seorang mahasiswa memberanikan diri untuk bertanya dengan suara gugup, "Pak Rexa, sa ... saya punya satu pertanyaan?"Rexa mengangkat sedikit kelopak matanya. "Silakan."Mahasiswa itu tampak gugup, tapi tetap memberanikan diri, lalu menunjuk ke cincin di jari Rexa dan bertanya dengan hati-hati, "Pak, Anda ... sudah menikah?"Begitu pertanyaan itu d
Baca selengkapnya