Dunia Sasya, yang dulunya terstruktur rapi dan logis, kini terasa seperti labirin bayangan. Pengetahuan tentang latar belakang Rifky dari Ardi, ditambah dengan perilakunya yang semakin kentara, menggerogoti ketenangannya. Setiap hari di kantor adalah ujian mental. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas pecahan kaca, berusaha tidak menimbulkan suara, sementara Rifky adalah bayangan yang terus mengikuti, nyaris tak terlihat, namun selalu ada.Sasya semakin peka terhadap kehadirannya. Bahkan tanpa melihat, ia bisa merasakan Rifky ada di sekitarnya. Aroma parfumnya yang samar, suara keyboardnya yang ritmis dari balik bilik, atau bahkan hanya perubahan kecil dalam atmosfer ruangan.Suatu siang, Sasya sedang berbicara santai dengan Mira di pantry kantor, membahas rencana makan siang. Tiba-tiba, Rifky muncul dari koridor, membawa cangkir kopi kosong. Ia tidak bergabung dalam percakapan mereka, hanya mengisi ulang cangkirnya, namun ia berdiri sedikit terlalu dekat, terlalu lama. Matanya, y
Terakhir Diperbarui : 2025-06-15 Baca selengkapnya