Adeline tahu dia terluka, bahkan sudah melihatnya lewat video. Namun, ketika kini berhadapan begitu dekat, ia baru menyadari luka-luka itu jauh lebih mengerikan daripada yang terekam kamera.Padahal hanya untuk berpura-pura berakting, tapi Leo benar-benar membuatnya sedemikian parah.Hati Adeline tak kuasa meremas seketika, sementara Leo dengan suara lemah berbisik, “Sakit sekali…”Dua kata itu membuat Adeline mendongak menatapnya, “Itu akibat ulahmu sendiri.”Ia berucap sambil berbalik menuju pintu, Leo pun segera mengikutinya, “Ya, memang salahku.”Adeline membuka pintu, tetapi tetap berdiri menghalangi di ambang, “Leo, ini lagi-lagi strategi pura-pura menderita darimu?”Kepercayaannya pada pria itu sudah lama sirna. Leo tahu, untuk mengubahnya ia membutuhkan proses. Maka ia tak membantah, hanya berkata pelan, “Anggap saja begitu.”Meski begitu, kalaupun ini strategi, luka di tubuhnya tetap nyata.Garis rahang indah Adeline menegang, sementara Leo melanjutkan lirih, “Aku sudah meneri
Baca selengkapnya