Melihatku tercengang, Jason berjalan ke arahku dan mengelus kepalaku, “Kak Wanda, ada apa denganmu? Wajahmu sangat merah, apakah kamu merasa tidak enak badan?”Dia hendak mengulurkan tangan untuk menyentuh dahiku, aku secara naluriah melangkah mundur, “Tidak, tidak apa-apa, hanya saja sedikit panas.”Saat berbicara, aku mengangkat kepalaku dan menatap langsung ke mata Jason yang cerah, matanya jernih, lalu aku melihat otot-otot di tubuhnya, membuatku tidak bisa menahan perasaan berdebar di jantungku.Melihat Jason setengah telanjang dan terus-menerus bolak-balik di hadapanku, tiba-tiba aku merasa bahwa suasananya ambigu dan perasaan aneh muncul di hatiku.Aku buru-buru berkata kepada Jason, “Jason, aku tidak jadi pijat hari ini, lain kali, mari kita buat janji lain kali.”Begitu selesai berbicara, aku mengangkat kakiku untuk pergi.Jason yang mendengar itu menghadang di hadapanku, aku hampir jatuh dalam pelukannya, aku mencoba menahan napas dan mundur dua langkah.“Aku sudah hampir sia
Read more