Sudah tiga hari Tavira mengabaikan Darian di rumah. Ia enggan bertatap muka, bahkan sebentar saja. Marah semarah-marahnya.Meski begitu, Tavira tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Monoton. Tak menyenangkan.Belakangan, ruang baca menjadi markasnya. Ia menghabiskan banyak waktu di sana. Bukan hanya untuk membaca, tapi juga untuk bersembunyi dari lelaki yang pikirannya tak kunjung bisa ia buang.Seperti saat ini, Tavira duduk menyendiri di sofa. Satu per satu ia menggarisbawahi kalimat dalam buku, meski tak satu pun benar-benar ia pahami. Stabilo kuning di tangannya menari hanya demi menciptakan kesan sibuk.Lima baris ditandai. Tak satu pun masuk ke kepala.Ia menyandarkan tubuh ke sofa, menarik napas pendek, lalu memutar-mutar stabilo di jemarinya. Sudah tiga hari seperti ini. Tubuhnya bergerak, pikirannya kosong.Langkah pelan terdengar dari lorong. Tavira tidak menoleh. Ia tahu suara itu. Selalu tenang. Tak terburu. Tapi malam ini,
Terakhir Diperbarui : 2025-09-07 Baca selengkapnya