Hari itu, matahari baru saja tenggelam ketika Kemuning dipanggil oleh majikannya ke kamarnya. Di tangannya, sang majikan menyerahkan sebuah amplop cokelat kecil."Ini gaji kamu bulan ini, Ning," katanya.Kemuning tersenyum tipis, lalu menerimanya dengan kedua tangan. Meski jumlahnya tak seberapa, bagi Kemuning, amplop itu adalah sumber kehidupan untuknya dan juga keluarganya.Ia lalu meminta izin untuk pergi ke kamarnya sebentar. Ada hal penting yang ingin segera ia lakukan. Setelah mendapat izin, Kemuning bergegas pergi dengan hati riang. Sesampainya di kamar, ia segera mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Namun, ponselnya lebih dulu berdering. Ada panggilan masuk dari nomor yang tak asing. Itu panggilan dari adiknya, Anggi. “Hall—”“Mbak punya uang nggak? Aku butuh uang buat beli bahan untuk ngerjain tugas kuliah." Belum sempat Kemuning menyelesaikan ucapannya, gadis itu sudah lebih dulu menyelanya. Kemuning menarik nafas dalam-dalam."Butuh berapa?""Satu juta aja
Last Updated : 2025-07-16 Read more