All Chapters of GAIRAH LIAR IBU TIRIKU: Chapter 81 - Chapter 90

"Hardiinn!"Meghan menjerit setelah mengigau dan terjaga dari tidurnya. Rose yang terbaring di sisi ikut terbangun karena suara Meghan. Ia menoleh, dilihatnya wanita itu sedang duduk dalam rasa gelisah. Meghan baru saja bermimpi. Mimpi yang sangat buruk. Ia sangat ketakutan sampai peluh dingin membasahi tubuhnya."Meghan, ada apa? Kamu bermimpi buruk?" tanya Rose. Ia duduk di samping Meghan yang tampak sedang ketakutan dan gemetaran.Wanita itu menoleh lalu mengangguk. "Rose, aku mimpi buruk. Aku sangat ketakutan!" Meghan segera memeluk wanita bertubuh mungil di sampingnya.Rose membalas pelukan Meghan. Tangannya menepuk punggung wanita itu perlahan. Jantung Meghan berdegup sangat cepat. Rose bahkan bisa mendengarnya. Peluh dingin bercucuran dengan tubuh yang gemetaran. Mimpi buruk apa yang sudah Meghan alami? Kenapa dia sampai begini?"Katakan, mimpi apa yang membuatmu sampai ketakutan seperti ini? Apakah ini ada hubungannya dengan pria bernama Hardin yang tadi kamu panggil?" Rose

['Baru saja terjadi ledakan besar di depan rumah sakit New Life Hospital di Toronto, Kanada. Ledakan itu terjadi saat mobil BMW hitam melaju hendak meninggalkan area rumah sakit. Ada dua korban tewas dalam insiden ini. Mereka, Tuan Janied dan Tuan Duncan. Keduanya merupakan putra pebisnis terkenal Daniel Hernandez.']Suara televisi begitu cetar di ruang kantin lapas wanita Manhattan. Meghan yang sedang melamun sambil memandangi talam makan siangnya tak menyimak berita itu. Ia sedang memikirkan Hardin. Bagaimana kabar pria itu saat ini? Apakah Hardin sudah sadar dari koma?"Hh, jaman sekarang orang bebas memesan bom dan diledakan di mana saja. Sudah seperti kembang api saja."Rose menggelengkan kepala sambil menaruh talam berisi menu makan siangnya pada atas meja di hadapan Meghan. Wanita itu segera duduk dan mulai makan."Meghan, kenapa melamun? Apa kamu sakit? Atau kamu sedang teringat anak-anak?" Rose menoleh pada wanita di sampingnya. Dia sedikit cemas melihat Meghan yang sedang t

Malam itu Meghan baru saja beringsut dari ranjang usai menidurkan anak-anak. Ia menoleh pada jam weker di atas meja.Sudah pukul sepuluh malam. Ia harus segera tidur. Namun, tiba-tiba kerongkongannya terasa sangat kering dan gersang. Ia berjalan menuju pintu kamar. Tak ada air minum di kamar anak-anak. Ia harus ke dapur untuk mengambilnya.Diego sedang duduk di ruang televisi. Ada pertandingan sepak bola yang sedang ditayangkan. Kebetulan dirinya berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola itu, dan salah satu club sepak bola itu miliknya. Sudah jelas ia harus melihat para pemain bola itu bertanding malam ini.Sementara Maria sudah terlelap di kamarnya. Tugas sebagai seorang petugas polisi cukup melelahkan. Namun, karena menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil, Maria tentu sangat senang melakukan tugasnya.Meghan melintas di ruang televisi dan berjalan cepat menuju dapur. Tak sengaja Diego melihatnya. Pria itu tersenyum seringai. Apakah Meghan sengaja ingin menggodanya? Itu b

Malam pun tiba. Anak-anak baru saja terlelap setelah kelelahan bermain. Meghan mengecup pipi anaknya satu per satu. Dipandangi wajah-wajah imut itu sambil tersenyum gemas. Tak terasa waktu begitu cepat berjalan. Sudah hampir lima tahun dirinya terpisah dengan Hardin.Dihela napas lesu oleh Meghan. Apakah pria itu masih amnesia? Kenapa tak ada kabar tentang Hardin di surat kabar atau televisi?Apa yang sebenarnya sudah terjadi pada pria itu? Kabar terakhir yang dirinya tahu, Hardin mengalami kecelakaan dan koma. Apakah pria itu masih koma? Dia sangat sedih dan tak tahu harus bagaimana.Ditarik selimut tebal guna menutupi setengah tubuh anak-anak. Meghan melempar senyum sebelum melenggang meninggalkan kamar.Dia tidur di kamar yang berbeda dengan anak-anak. Di rumah Letnan Maria memang banyak kamar yang kosong.Langkah kecil Meghan terayun menuju kamarnya. Sesekali tangannya menutupi mulut yang terus menguap. Sudah pukul sebelas malam. Rasa kantuknya tak bisa ditunda lagi. Ia ingin sege

Semakin lama sensasi kenikmatan itu semakin nyata. Meghan tak tahan saat gelombang orgasme melandanya. Ia berdesah hebat dan mata itu pun terbuka. Meghan terjaga dari tidurnya. Dirasakannya kenikmatan itu masih menggelitik miliknya. Ia sangat terkejut mendapati tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benang pun.Apa yang terjadi padanya? Meghan mengangkat wajahnya. Matanya terbelalak melihat seorang pria sedang menikmati miliknya di bawah sana. Meghan menggeleng dengan wajah ketakutan.Diego sedang memainkan miliknya dengan bibir dan lidah. Pantas sensasi itu terasa nyata. Rupanya dia tak sedang bermimpi.Meghan berusaha berontak. Diego sangat terkejut karena wanita itu menendang dadanya. Meghan segera mundur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Sementara Diego segera bangkit. Pria itu mengusap bibirnya yang basah dengan punggung tangan.Mata Meghan membulat penuh melihat tubuh polos di hadapannya. Diego memiliki postur tubuh tinggi kekar dengan otot-otonya yang menyembul dari kulit