Ayah Sita tersenyum tipis, tetap tenang. “Ya, Bumi. Kami ingin memastikan Sita memiliki pasangan yang bisa diandalkan. Dengan harta dan tanggung jawab yang kami tinggalkan nanti, kami perlu seseorang yang benar-benar kami percaya. Kami sudah melihat caramu, kebaikanmu… dan kami percaya kepadamu.”"Aku juga percaya lho, Kang...," kata Sita menambahkan. Bumi ingin tertawa melihat sikap Sita yang begitu santai, tapi detak jantungnya tetap berpacu, dan kepala terasa berat memikirkan tanggung jawab yang tiba-tiba diembannya.Bumi menunduk, masih mencoba mencerna semua yang baru saja didengar. Sebuah kejutannya tidak disangka-sangka—bukan tentang proyek film, bukan tentang Jerman, tapi tentang Sita… tentang masa depan yang tiba-tiba dibebankan kepadanya, lengkap dengan tanggung jawab atas rumah, harta, dan warisan keluarga itu.“Saya… saya tak yakin, Om… Tante… saya tak merasa layak mendapat tanggung jawab sebesar ini,” kata Bumi pe
Last Updated : 2025-10-10 Read more