Uap hangat masih mengepul samar dari kamar mandi ketika pintu terbuka perlahan. Alvaro keluar dengan rambut basah, tetes air menuruni leher dan dada bidangnya. Hanya handuk putih melilit pinggangnya, sementara bahunya berkilau diterpa cahaya lampu kamar yang redup. Di tepi ranjang, Lyssa duduk bersila, mengenakan piyama sederhana warna pastel. Rambutnya yang panjang tergerai, sebagian menutupi pipi halusnya. Senyum kecil menghiasi wajahnya saat matanya mengikuti langkah Alvaro yang baru keluar.Alvaro mengusap rambut dengan handuk sambil berjalan ke arah meja nakas. Ponselnya bergetar sekali, layar menyala. Ia meraih perangkat itu, membuka notifikasi yang masuk. Matanya menyipit, lalu tersenyum samar.Sebuah pesan dari Raka.Alvaro mendengus pelan, menaruh handuk di bahu, lalu duduk di sisi ranjang, tepat di samping Lyssa. Ia membaca ulang pesan itu, seakan menikmati nada gugup yang tersirat dari kata-kata singkat Raka.“Cuti mendadak, hm?” gumam Alvaro rendah. “Urusan mendadak, kata
Last Updated : 2025-09-26 Read more