Malam itu, setelah kelelahan menghadapi wawancara dan rutinitas rumah tangga, Rahayu terlelap lebih cepat dari biasanya. Namun tidurnya tidak damai. Bayangan masa lalu Radit menghantui mimpinya.Ia menemukan dirinya kembali di sebuah aula besar, lampu redup, aroma anggur yang menempel di udara, dan musik lembut yang terdengar samar. Ia melihat sosok Radit—diri yang kini ditempatinya—mengarahkan tatapan sinis kepada seorang wanita cantik: Velia.Dalam mimpi itu, Rahayu bisa merasakan ketegangan, ketakutan, dan kemarahan Velia. Sosok Radit yang lama—egois, kasar, dan sembrono—mendekatinya, menekan, dan mengambil hak Velia atas tubuh dan kehendaknya sendiri. Rahayu menahan napas, merasa jijik sekaligus bersalah karena ia kini menempati tubuh pria itu.“Kenapa kau lakukan ini?” terdengar suara Velia dalam mimpinya, penuh ketakutan dan ketegaran sekaligus.Radit tertawa sinis, “Ini semua karena aku bisa. Kau tidak bisa melawan, Velia.”Rahayu menggigit bibirnya, menahan amarah yang membara
Last Updated : 2025-09-12 Read more