Besoknya, Dara Kembali ke kampus adalah pengalaman yang aneh. Rasanya seperti ia sedang dilepas di padang rumput yang lebih luas, tapi dengan tali kekang elektronik. Ponselnya adalah pelacaknya. Adrian, ia tahu, sedang mengawasinya.Dari jendela ruang kerjanya di lantai tiga, yang menghadap langsung ke taman tengah kampus, Adrian Mahesa melakukan hal itu. Mengawasi. Ia melihat Dara duduk di bangku taman, pura-pura membaca buku. Di sebelahnya, Riana berceloteh heboh, sepertinya sedang memberi dukungan pada sahabatnya. Adrian tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, tapi ia bisa melihat. Dan apa yang ia lihat, ia analisis."Gila, Dar, gue masih nggak percaya," bisik Riana, matanya awas melirik ke sekitar. "Jadi lo sekarang beneran tinggal di rumahnya? Kayak... serumah?"Dara hanya mengangguk lelah. "Dia bilang untuk ngelindungin gue dari Arkan. Tapi rasanya sama aja, Ri. Gue cuma pindah penjara.""Tapi penjara yang ini," kata Riana, mencoba mencari sisi positif, "setidaknya ganteng
Last Updated : 2025-10-18 Read more