All Chapters of JERAT OBSESI SANG MAFIA : Chapter 11 - Chapter 19

Cukup lama Zane menunggu Alvaro datang, karena. Alvaro mengantar Aletta pulang terlebih dahulu, seperti yang Zane perintahkan."Ada apa tuan memanggil saya?" tanya Alvaro, dengan sopan."Dudul Al, ada yang harus kita bahas," titah Zane, mempersilahkan Alvaro duduk. Dengan posisi saling menghadap."Apa yang menganggu pikiran anda?" tanya Alvaro lagi, dengan melihat raut wajah Zane."Al, kamu yakin, kalau identitas Sierra itu sudah lengkap dan juga jelas?" tanya Zane lagi."Apa anda meragukan kemampuan saya, tuan?" Alvaro bingung dengan pertanyaan majikannya yang terus-terusan membahas Sierra."Bukan seperti itu, saya sangat tahu bagaimana kamu bekerja, tapi entah kenapa seperti ada yang beda dalam diri Sierra!" kata Zane,"Seperti bukan wanita biasa!" timpal Zane."Saya faham apa yang anda maksud, dan juga saya bisa merasakan kalau memang nona Sierra itu cukup beda," balas Alvaro, yang merasakan hal demikian."Dan juga kedua sahabatnya itu, entah kenapa ada aura berbeda. Kau tahu 'kan

"Gimana penampilan aku, udah perpect belum?" tanya Sierra, berkali-kali menanyakan hal yang sama."Lo udah cantik, keluarga Zane pasti akan terpukau dengan Lo," kata Aletta."Benar kata Aletta, Lo udah cantik melebihi manusia pada umumnya," sahut Kayla yang memuji sahabatnya.Hari ini adalah waktu dimana, Zane akan mengenalkan Sierra kepada semua anggota keluarganya."Tuan Zane sudah menunggu di depan, ayo kesana!" kata Kayla.Sierrra agak tidak percaya diri, karena dia tidak biasa berpenampilan seperti itu, hanya kali ini saja, itu juga terpaksa."Hai" sapa Sierra, dia bingung harus mengatakan apa."Shit! Dia sangat cantik sekali," batin Zane, dia meneguk lidahnya."Hei, kenapa bengong," ujar Sierra."Oh ya, maaf. Saya hanya terpesona melihat kecantikanmu," kata Zane.Mendengar itu, Kayla dengan Aletta hanya bisa tertawa mengejek, pasalnya mereka baru pertama kali melihat Sierra akan diner bersama seorang pria."Diam nggak!" kesal Sierra, menatap tajam kearah dua sahabatnya."Ups, so

"Jadi, apa yang membuat Lo datang kesini dengan wajah yang masam?" tanya Sierra."Gua butuh bantuan Aletta!" jawab Kayla."Butuh bantuan apa, Kay?" tanya Aletta."Seseorang telah meretas data perusahaan gua, dan mungkin yang melakukannya orang perusahaan, sehingga gua kecolongan," kata Kayla kesal."Pantas saja datang dalam keadaan kesal," sahut Sierra."Kirim data-datanya, biar gua cari tahu," pinta Aletta."Gua udah kirim ke email Lo, lihat aja," kata Kayla."Oke, tunggu sebentar. Gua pasti akan menemukan orang yang Lo maksud," ujar Aletta.Aletta memang seorang hacker, identitasnya tersembunyi, tapi dialah yang selama ini menutupi identitas kedua sahabatnya yang asli, sehingga tidak ada satupun orang yang tahu siapa mereka. Karena Aletta benar-benar menyembunyikannya, siapapun tidak ada yang bisa menandingi kemampuan Aletta, dalam meretas identitas seseorang."Karyawan Lo yang menjual data perusahaan Lo, informasi lengkapnya udah gua kirim ke email Lo," kata Aletta.Hanya dalam wak

"Damn! Siapa yang sudah menggagalkan rencana kita!" "Ini diluar kendali kita, tuan!" kata Alvaro, menundukan kepalanya."Selama ini kita selalu berhasil melakukan transaksi dipelabuhan itu, tapi kenapa sekarang gagal!" Amarah Zane marah padam.Alvaro hanya terdiam, karena dia tahu kalau transaksi barang ilegal ini harus secepatnya dikirim, tapi seseorang sudah menggagalkannya."Cari tahu, siapa dibalik semua ini!" titah Zane."Baik tuan, saya akan mencari orang itu, dan akan membawanya kesini," jawab Alvaro."Pastikan bawa dia hidup-hidup, akan aku bunuh dengan cara mengerikan!" "Baik tuan!" jawab Alvaro.Setelah mengatakan itu, Zane langsung meninggalkan markas, dengan perasaan yang masih emosi."Sial, bajingan!" Zane memukul setir mobilnya. ***Sedangkan di sisi lain, Sierra kembali ke restorannya, meskipun hari sudah malam, tapi restorannya masih ramai.Sierra mengganti baju, lalu dia kembali keruangannya."Capek juga, ya!" batin Sierra, dia menghela napas berat."Selamat mala

"Alvaro, lihat RS itu!" Zane menunjuk kearah bangunan megah itu, kalau di lihat dari luar, itu hanya sebuah RS biasa, selain Zane, tidak ada yang tahu kalau di balik RS itu menyimpan sebuah rahasia yang cukup menegangkan. "RS itu, di sana tempat orang-orang gila menjual organ-organ dalam tubuh manusia!" "Merek menculik anak-anak, atau menipu orang dewasa dengan pekerjaan, lalu membawanya kesana!" Zane mengajak Alvaro masuk, karena Alvaro harus mengetahui dibalik RS itu ada apa. "Seperti RS biasa, banyak orang berlalu lalang di sini, dan juga banyak pasien yang berobat kesini." Tidak ada keanehan dalam pandangan Alvaro, sama persis seperti pandangan orang awam yang berobat ke RS itu. "Semua orang yang tidak tahu gelapnya RS ini memang akan mengatakan hal demikian! Mereka sering kali tidak sadar kalau sudah masuk kedalam RS ini, mereka akan kehilangan!" Dengan suara yang pelan, Zane menjelaskan hal dasar tentang RS itu. "Kehilangan? Maksud tuan?" tanya Alvaro, dia