Sadar tidak bisa melakukan apa-apa Serena hanya bisa menarik napas panjang. Gadis itu tahu Max sedang jengkel karena larangan untuk menjauhi Asher tidak dia hiraukan sama sekali. Bahkan sekarang Serena makin akrab dengan lelaki berlesung pipi itu. "Apa yang aku bilang benar kan, Serena?" Ujung mata Max melirik Serena, sudut bibirnya naik sebelah. Dia seakan menikmati wajah merah gadis itu. "Apa perlu saya rekam sepanjang kelas agar Anda percaya kalau saya benar-benar kuliah?" balas Serena akhirnya, tak kalah sinis. Badan Max sedikit memutar ke arah Serena. Dia terpancing. "Oh, kalau memang perlu, kenapa tidak?" Kembali Max memasang wajah sinis. Jelas-jelas dia tahu dan melihat gadis itu di kafe bersama Asher. Menarik napas panjang beberapa kali, Serena berusaha menahan diri. "Tuduhan Anda benar-benar keterlaluan," katanya lirih, lantas mengabaikan eksistensi Max. Dia memutuskan diam. Tapi—"Tuduhan? Siapa yang nuduh? Jelas-jelas aku melihat dengan mataku sendiri kamu di kafe bersa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-30 Baca selengkapnya