Bab 42 “Kak, kakak masih belum tidur juga?”Suara Rani memecah keheningan fajar. Ratna menatap kabut tipis yang masih menggantung di atas Desa Sukamerta. Langit timur mulai menyingkap warna keemasan, tapi hawa dingin pagi itu masih menusuk tulang.Ratna menghela napas pelan. “Sulit tidur, Ran. Setelah semua yang terjadi di Candi Laras... rasanya seperti perang itu masih belum berakhir.”Arga datang membawa dua cangkir minuman hangat. “Memang belum. Tapi untuk saat ini, nikmati dulu tenangnya pagi. Tubuhmu perlu istirahat, Ratna.”Ratna mengangguk, walau matanya tetap menatap ke arah hutan.“Aku tahu, tapi hati ini gelisah. Seolah ada yang menunggu di luar sana.”Nanda, yang sedang menumbuk ramuan obat di sisi beranda, menimpali pelan, “Bukan seolah, tapi memang ada. Aku bisa merasakannya sejak semalam. Energinya masih tersisa di udara.”Rani menggenggam tangan kakaknya. “Kak, jangan terus berpikir tentang itu. Kita selamat, itu sudah cukup, bukan?”Ratna menatap adiknya, tersenyum ti
最終更新日 : 2025-11-03 続きを読む